Quantcast
Channel: Keliling Bali
Viewing all 11020 articles
Browse latest View live

Gempar, Bayi Kembaran Parasit di Seririt

$
0
0
Balitribune.co.id | Singaraja - Seorang ibu bernama Made Gorsi (37) warga Desa Pangkung Paruk Kecamatan Seririt, tak menyangka kalau bayi perempuan yang dilahirkan, Senin (23/9) kemarin, adalah kembar  siam yang tidak sempurna. 
Awalnya Made Gorsi,merasakan bahagia sesaat setelah melahirkan bayinya melalui proses persalinan lancar di sebuah klinik bersalin di Kelurahan Seririt.
 
Hanya saja saat melihat kondisi bayinya ada yang janggal pada tubuhnya.Terlihat tonjolan menyerupai bokong dan kelebihan dua pasang kaki serta tangan yang menempel di tubuh bayi berjenis kelamin perempuan.
 
Ternyata itu merupakan kembaran parasit atau kembar siam tidak sempurna.Tidak hanya itu, pada bagian perut terlihat usus dan organ lainnya menjuntai keluar yang menandakan anaknya yang ketiga itu  lahir dalam keadaan tidak normal.
 
“Sebenarnya sang ibu menjalani proses persalinan normal. Namun setelah lahir terlihat kondisi bayi mengalami kelainan berupa kembar siam tidak sempurna .Ada beberapa bagian seperti kaki dan tangan yang menempel dijaringan tubuhnya. 
 
Sementara pada tubuh bayi satunya yang normal terlihat ususnya terburai keluar,”jelas Putu Riang Wulandari, Bidan yang membantu persalinan Made Gorsi.
 
Menurut Riang Wulandari,saat proses persalinan,bayi dengan berat 3 kg,sang ibu sempat kehabisan tenaga yang berdampak plasenta bayi macet dan tertinggal didalam sehingga dilakukan tindakan manual untuk membantu mengeluarkan.”Ada bagian  plasenta yang tertinggal (race placenta) itu yang menyebabkan pasien kami rujuk ke rumah sakit,”imbuhnya.
 
Dijelaskan,dimasa kehamilan,Made Gorsi,termasuk jarang memeriksakan kehamilannya.Hanya saja sempat dilakukan USG namun kondisi bayi terlihat normal. ”Selama kontrol kehamilan tidak di deteksi adanya kelainan. Bahkan sempat dilakukan USG dan terlihat normal,”ujarnya.
 
Sementara,keterangan dari Made Budi Wahyuni, para medis Ruang VK IRD Kebidanan RSUD Buleleng,bayi yang lahir pada pukul 02.45 itu, mengalami  kelainan kongenital/ cacat, asfixia sedang namun dalam kondisi sehat.
 
Sedangkan Kasubag Humas RSUD Buleleng, Ketut Budiantara,membenarkan pihaknya menerima rujukan bayi dari salah satu klinik persalian swasta dengan keadaan kembar siam tidak sempurna.
 
Menurutnya, pihak rumah sakit menerima bayi dalam kondisi lemah sehingga dilakukan tindakan medis dengan memberikan oksigen kepada bayi.
 
”Kita lihat dulu perkembangan bayi,waktu kami terima dalam kondisi lemah.Kalau kondisinya membaik akan kami rujuk ke RSUP Sanglah.Ini untuk memastikan untuk proses medis lebih lanjut  terhadap kondisi bayi,”terangnya.
 
Ketut Budiantara membenarkan, ada kelainan pada tubuh bayi berupa tumbuhnya parasit akibat proses pembuahan selama kehamilan tidak sempurna.” Ada empat pasang kaki,empat pasang tangan yang menempel pada tubuh bayi.Kondisi ini terjadi biasanya karena proses pembuhan tidak sempurna,itu salah satu faktornya.semnatar kami rawat dirunag NICU II semnatar ibu bayi berada di ruang Melati II,”ungkap Budiantara.
 
Pasca melahirkan,kondisi ibu bayi,Made Gorsi,menurut Ketut Budiantara,dalam keadaan sehat dan tinggal melakukan pemulihan setelah sebelumnya ada sisa plasenta pada rahimnya.”Sementara masih kita rawat di salah satu ruang rumah sakit untuk  mendapat perawatan usai melahirkan bayi dengan kondisi kembar siam tidak sempurna,”tandasnya. (u)
Keliling Bali
Bali Tribune/ Bayi kembaran parasit yang lahir di sebuah klinik bersalin di Seririt, Senin (23/9) kemarin, dirawat di RSUD Buleleng.
News Group: 
Khairil Anwar

Proyek Paving di Lapangan Mudita, Sudah Kelar Belum Dibayar

$
0
0
Proyek Paving di Lapangan Mudita, Sudah Kelar Belum Dibayar

Balitribune.co.id | BANGLI - Proyek pemasangan paving di area Lapangan Kapten Mudita Bangli sudah kelar sejak dua bulan lalu. Namun, beredar informasi kalau proyek tersebut belum dibayar kepada rekanan yang mengerjakan proyek tersebut. "Proyek sudah selesai dikerjakan sebelum 17 Agustus lalu, tapi pihak rekanan belum menerima bayaran," ungkap sumber yang tak mau disebut namanya, Senin (23/09/2019).

Karena belum menerima bayaran, kata sumber, pihak rekanan pun kelimpungan. Pasalnya, untuk penggarapan proyek tersebut, pihaknya bermodalkan pinjaman dari bank. "Kalau sampai berbulan-bulan tidak dibayar, tentu berapa uang yang harus dikeluarkan untuk membayar bunga kredit bank," sebut sumber tersdebut. Ketika dikonfirmasi, hal ini dibenarkan rekanan yang mengerjakan proyek, Komang Wiarsana.

Dia mengatakan, memang sampai kini pihaknya belum menerima bayaran, meski proyek itu sudah selesai dikerjakan sejak akhir Juli 2019 lalu. Anggarannya sebesar Rp196 juta dikerjakan mulai Juni 2019. Terkait belum adanya pembayaran untuk proyek yang ia kerjakan, Wiarsana mengaku hanya bisa menunggu. Dia sendiri berharap agar anggaran bisa cair secepatnya. "Harapan saya anggarannya bisa segera cair," katanya.

Secara terpisah, Kabag Umum Setda Bangli, I Made Mahendra Putra, saat dikonfirmasi, mengatakan, kegiatan pemasangan paving di Lapangan Mudita memang sudah kelar. Untuk pembayaran, kata dia, masih dalam proses. "Pembuatan SPJ sudah, dan dalam waktu dekat pihak rekanan sudah bisa mengajukan untuk pembayaran," ungkapnya. Ditanya mengapa lama, Mahendra mengatakan, masih menunggu anggaran.

"Proyek ini sumbernya dari pajak bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB). Kemarin sempat macet, namun sekarang sudah proses, tidak sampai seminggu lagi dana bisa cair dan akan langsung dibayarkan," sambungnya. Pemasangan paving tersebut adalah usulan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Bangli. Berkaca dari pengalaman, Bangli yang kerap diguyur hujan yang mengakibatkan kondisi lapangan becek dan berlumpur.

Padahal, lapangan itu untuk upacara. Sebelumnya, untuk antisipasi ketika kondisi lintasan becek dilakukan proses pengurugan menggunakan pasir. "Jika diurug dengan pasir, tidak hanya butuh waktu dan biaya, tapi manfaatnya tidak untuk jangka panjang. Dengan pertimbangan untuk efisiensi, tahun ini dianggarkan untuk pemasangan paving," kata Mahendra. Selain bisa bertahan lama, bisa untuk kegiatan lain. (*)

Keliling Bali
Bali Tribune/sam. Proses pengerjaan proyek di Lapangan Kapten Mudita di Bangli beberapa waktu lalu.
News Group: 
AA Samudra Dinata

Wisata Bahari Tianyar Barat Mulai Dilirik Wisatawan

$
0
0
Wisata Bahari Tianyar Barat Mulai Dilirik Wisatawan

Balitribune.co.id | AMLAPURA - Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem, terus berupaya mengembangkan potensi sumber daya alam untuk pengembangan pariwisata. Setelah sebelumnya membuka wisata trekking dan desa wisata, kini desa tersebut tengah menggarap potensi wisata bahari yakni memancing dan penggaraman tradisional.

Saat balitribune.co.id bertandang ke Pantai Tegal Sari, di Desa Tianyar Barat, Senin (23/09/2019), nampak sejumlah nelayan sedang mempersiapkan perahu untuk mengantar wisatawan yang ingin merasakan tarikan ikan di spot memancing di tengah perairan Tianyar Barat yang selama ini terkenal dengan ikan tuna dan tumpek atau ikan mahi-mahi.

Beberapa nelayan juga nampak baru kembali dari mengantar wisatawan memancing dan menurunkan ikan hasil tangkapan mereka. "Saat ini sedang musim ikan tumpek, jadi memancingnya harus dengan nelayan di sini karena mereka yang tau spot ikan tumpek," ungkap salah satu pemancing asal Tabanan, Agung Sukarmajaya, ditemui di Pantai Tegal Sari.

Dia dan beberapa pemancing lainnya memilih naik atau berlayar dari pantai tersebut karena selain gelombang dan ombaknya cukup bersahabat, ikan-ikannya juga cukup besar. "Saya sering mancing di sini. Biasanya kalau sudah musim ikan, kami diinfokan oleh nelayan dan warga di sini. Jadi kita tinggal bawa joran dan peralatan mancing lainnya," kata dia.

Umpan dan perahu sudah disediakan oleh nelayan pemilik perahu. Sukarmajaya menambahkan, untuk memancing ikan tumpek atau mahi-mahi memang harus sedikit ke tengah, sekitar lima kilometer dari bibir pantai. Untuk ke tengah, wisatawan atau pemancing naik jukung berisi dua atau tiga orang, tergantung ukuran atau bobo jukung tersebut.

Untuk harga sewa, satu jukung dikenakan biaya antara Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu. Biaya itu sudah termasuk umpan yang disediakan nelayan pemilik perahu. Sekali berangkat ke tengah, jika memang musimnya, pemancing bisa membawa hasil tangkapan hingga dua boks besar berisi ikan tuna atau mahi-mahi. Sangat menyenangkan untuk para pemancing.

Perbekel Tianyar Barat, Agung Pasrisak, memaparkan, selain wisiata trekking, dan desa wisata yang menawarkan sensasi "Sehari Menjadi Orang Munti gunung" dengan menginap di rumah warga setempat, saat ini pihaknya tengah mengembangkan wisata bahari, yang menitikberatkan pada jenis usaha wisata memancing dan penggaraman tradisional.

Dia mengatakan, penggaraman dipilih karena kualitas air laut bagus untuk produksi garam. “Air laut di sini kualitasnya cukup bagus untuk produksi garam. Kami sudah memulai dan hasilnya luar biasa,” kata dia. Pihaknya akan terus menggali ptensi yang ada utamanya di Munti gunung untuk melepaskan predikat dari desa pengemis menjadi desa wisata. (*)

Keliling Bali
Bali Tribune/ags. Pemancing bersiap ke tengah laut diantar oleh nelayan Desa Tianyar Barat dari Pantai Tegal Sari, Karangasem.
News Group: 
Hussein Hardiansyah

Kejari Tabanan Segera Tindaklanjuti Dugaan Jual Beli Jabatan

$
0
0
balitribune.co.id | Tabanan - Kejaksaan Negeri (Kejari) Tabanan akan segera menindaklajuti terkait dugaan jual beli jabatan yang tercium "berbau amis" di jajaran Pemkab Tabanan.
 
Menurut Kepala Kejaksaan Negeri Tabanan Ni Wayan Sinaryati, terkait adanya dugaan jual beli jabatan pada seleksi lelang jabatan di Tabanan, yang dilontarkan oleh Ombudsman RI Perwakilan Bali, pihak Kejari akan turun untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. "Kita akan tindaklajuti, nanti kita akan cek kebenarannya (informasi dari Ombudsman, red)," kata Kepala Kejaksaan Negeri, Ni Wayan Sinaryati saat dihubungi melalui sambungan telpon, Selasa (24/9).
 
Sinaryati menambahkan, pihaknya akan segera melakukan investigasi apakah dugaan tersebut masuk ke ranah Kejari atau ke ranah pidana umum. "Jadi kami akan mengumpulkan data terlebih dahulu, mengingat belum ada laporan resmi dari masyarakat ke kita," ujarnya singkat.
 
Sementara itu Ketua Komisi I DPRD Tabanan, I Putu Eka Putra Nurcahyadi, saat rapat kerja Komisi dengan OPD terkait menegaskan, akan turun ke masing-masing OPD untuk mengawasi kinerja masing-masing OPD sesuai dengan laporan dari masyarakat. 
 
Dia menyebutkan, salah satunya terkait dugaan adanya jual beli jabatan pada seleksi lelang jabatan di Tabanan yang mencuat di media massa. "Secara khusus kita akan turun, salah satunya di  BKPSDM masalah lelang jabatan kita ingin pastikan bersih dari jual beli," ungkapnya. 
 
Eka Nurcahyadi juga menegaskan agar dinas terkait mengklarifikasi terkait isu tersebut, agar nantinya tidak ada kesan kalau pejabat yang keluar dari proses seleksi lelang jabatan tersebut merupakan hasil dari jual beli jabatan. 
 
"Kita ingin menegaskan dan ingin memastikan kalau panitia seleksi sudah melakukan seleksi dengan transparan dan terbuka, kalau memang hal tersebut tidak benar harus diklarifikasi. Agar nantinya pemimpin yang dilahirkan dari lelang jabatan tersebut tidak ada kesan hasil dari jual beli," tambahnya. 
 
Seperti diberitakan sebelumnya, proses seleksi lelang jabatan di kabupaten Tabanan, ada dugaan permainan jual beli jabatan. Hal tersebut dilontarkan oleh Kepala Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab, berdasarkan surat kaleng yang dikirim kepada ORI. Isi surat kaleng tersebut dianatarnya disebutkan bahwa di dalam proses lelang jabatan di kabupaten Tabanan diisi praktek jual beli jabatan. Dimana peserta lelang dimintai sejumlah uang agar mereka bisa terpilih menduduki jabatan yang diinginkan. 
 
Untuk diketahui, di Pemkab Tabanan ada empat jabatan yang dilelang, yaitu Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, Dinas Komunikasi dan Informatika dan Dinas Pariwisata Tabanan. Di mana proses seleksi saat ini sudah keluar hasil dengan nilai tiga terbesar ditiap Dinas yang dilelang. (u) 
Keliling Bali
Bali Tribune/ Kajari Tabanan Ni Wayan Sinaryati
News Group: 
Komang Arta Jingga

Tindak Reklame dan PKL Melanggar, Seorang PKL Tanpa KTP Dipulangkan

$
0
0
Tindak Reklame dan PKL Melanggar, Seorang PKL Tanpa KTP Dipulangkan

Balitribune.co.id | NEGARA - Belasan reklame tanpa izin dan kadaluwarsa diberangus jajaran Satpol PP Kabupaten Jembrana, Selasa (24/09/2019). Dalam operasi ketertiban umum di seputaran wilayah Kota Negara tersebut, juga terjaring pedagang kaki lima (PKL) yang kedapatan menyerobot bahu jalan. Bahkan salah seorang PKL dipulangkan lantaran tidak mengantongi identitas.

Dalam operasi ketertiban umum yang kembali digelar jajaran Satpol PP Kabupaten Jembrana itu, petugas penegakan Peraturan Daerah (Perda) menyasar wilayah di perkotatan yaitu jalan protokol di Kecamatan Jembrana dan Kecamatan Negara. Salah satu sasarannya reklame kadaluwarsa, seperti ucapan HUT ke-73 Bhayangkara dan ucapan Selamat Hari Raya Galungan.

Dalam aksi penertiban itu ditemukan juga beberapa reklame tak berizin alias ilegal serta reklame yang dipasang di tempat yang semestinya bebas reklame. Total ada 12 reklame yang ditertibkan terdiri dari empat baliho, tiga spanduk, dan lima pamflet. Saat melakukan penyisiran di Jalan Gatot Subroto, petugas juga menjaring dua orang PKL yang berjualan di pinggir badan jalan.

PKL yang diamankan adalah penjual mainan dan penjual bawang. Kabid Penegakan Perundang-undangan Daerah pada Satpol PP Jembrana, I Made Tarma, menyatakan, penertiban reklame dan PKL ini sesuai dengan Perda Jembrana Nomor 5 Tahun 2007 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum. Belasan reklame yang diturunkan itu disita di Kantor Satpol PP Kabupaten Jembrana.

Sedangkan kedua orang PKL yang terjaring berjualan di bahu jalan diberikan surat teguran. Mereka diminta agar tidak kembali mengulangi perbuatan yang menggangu ketertiban umum itu. "Kedua PKL itu jualan bawa motor. Yang satu pakai motor biasa, dan satu lagi pakai motor gerobak," ungkapnya. Dia menegaskan, apabila kembali melanggar, pihaknya akan bertindak lebih tegas.

"Kalau pedagang yang sudah kami minta membuat surat pernyataan itu kembali melanggar, bisa kami lakukan penyitaan barang dagangan mereka. Kalau sampai tiga kali, bisa kami sidangkan," tegasnya. Bahkan salah satu PKL dipulangkan ke daerah asalnya lantaran tidak mengantongi KTP. Pihaknya memastikan operasi serupa akan dilakukan di wilayah kecamatan lainnya. (*)

Keliling Bali
Bali Tribune/pam. Salah satu PKL yang melanggar, berjualan di bahu jalan terjaring operasi ketertiban umum, Selasa (24/09/2019).
News Group: 
Putu Agus Mahendra

Raja Banjar Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

$
0
0
balitribune.co.id | Singaraja - Raja Banjar Ida Made Rai, diusulkan menjadi pahlawan nasional.Hal itu terungkap dalam  diskusi oleh UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. 
 
Diskusi itu untuk mengkaji peristiwa sejarah perang perlawanan rakyat Banjar, berlangsung di Griya Gede Banjar kediaman milik Raja Banjar Ida Made Rai di Banjar Dinas Melanting, Desa Banjar, Kecamatan Banjar,Rabu,(25/9).
 
Sejumlah akademisi, sejarawan, para dosen dari Universitas Negeri Udayana (Unud), Universitas Pendidikan Ganesha, perwakilan dari Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan Buleleng dan Provinsi Bali. 
 
Turut hadir dalam diskusi itu Camat Banjar, Desa Banjar, Pelingsir Griya Gede Banjar, tokoh adat dan masyarakat Desa Banjar. 
 
Usulan itu pun disambut hangat oleh para peserta diskusi. Bahkan para peserta mengusulkan untuk dibuatnya sebuah monumen perang rakyat Banjar.
 
Salah satu tim pengkaji peristiwa sejarah I Wayan Tagel Eddy mengaku,wacana agar Raja Banjar diusulkan menjadi pahlawan nasional sudah ada sejak dulu namun sayangnya, belum dapat terealisasi dan belakangan usulan itu kembali mencuat.
 
”Dalam diskusi ini kami menggali informasi menyeluruh peristiwa perang Banjar dibingkai dalam bentuk diskusi FGD,” kata  Wayan Tegel yang juga Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unud.
Menurut Tagel Eddy,sebaiknya pihak keluarga dan keturunan Banjar Ida Made Rai yang mengambil alih inisiatif untuk memembawa usulan itu ke pemerintah dan tentu  dukungan dari semua tokoh masyarakat dan desa setempat.
 
 Apalagi belum lama ini dari Griya sudah memperingati 151 tahun Perang Banjar pada 20 September lalu.Tinggal mempersiapkan seluruh aspek yang menjadi dasar usulan seperti naskah akademik, peninggalan yang ada dan kajian-kajian akademik lainnya.
 
”Dari kajian akademik akan ada studi kelayakan Raja Banjar diusulkan menjadi pahlawan nasional atau tidak. Selain itu untuk usulan menjadi pahlawan nasional harus didukung oleh semua elemen,”imbuhnya.
 
Proses usulan itu dapat dimulai dengan membangun monument Perang Banjar dan dilakukan secara integrasi termasuk penentuan lokasi monument yang menggunakan lahan aset desa adat di Banjar yang akan dijadikan lokasi pembangunan.
 
”Jika terlaksana Desa Banjar bisa menjadi  pariwisata Culture Heritage.Apalagi sudah ada lokasi wisata air panas di Banjar. Wisatawan yang datang ke Banjar tidak hanya mandi air panas tetapi juga mengungjungi wihara dan monumen Perang Banjar,”ujarnya.
 
Sementara itu,Ida Bagus Wika Kresna (40) merupakan keturunan kelima  Raja Banjar,mengatakan,sangat mengapresiasi usulan untuk menjadi Ida Made Rai menjadiu pahlawan nasional.
 
Menurutnya Perang Banjar yang terjadi tahun 1868 sudah banyak kalangan yang melakukan kajian-kajian dan penelitian ilmiah. Dan itu memang sudah tidak bisa dipungkiri. “Perang Banjar sudah menjadi fakta sejarah, bagaimana Buleleng Barat melakukan perlawanan terhadap kolonial Belanda,” ungkap Bagus Wika.
 
Bagus Wika mengungkap,usulan Raja Banjar Ida Made Rai menjadi pahlawan nasional mengemuka kembali tatkala semua keturunan dan pelaku sejarah perang Banjar berkumpul 20 September 2019 lalu.Termasuk dari keturanan pemimpin perang Banjar dari Desa Sidatapa, dan Gobleg serta beberapa desa disekitar Banjar.
 
”Semua memberikan dukungan. Karena itu kami berharap supporting pemerintah daerah sangat diharapkan agar usulan tersebut dapat terwujud,”ujarnya.
 
Sedang soal usulan monumenmt Perang Banjar,Bagus Wika menyebut keberadaan monument itu sangat penting sebagai media untuk mentransfer nilai ketokohan dan kepemimpinan dari heroisme Perang Banjar.”Untuk lokasi monument kami mengusulkan dibuat di Desa Banjar.Selain dahulu menjadi distrik,Desa Banjar adalah titik sentral pusat pertempuran rakyat Banjar saat itu,”tandas Bagus Wika.(U)
Keliling Bali
Bali Tribune/ Diskusi di Griya Gede Banjar kediaman milik Raja Banjar Ida Made Rai di Banjar Dinas Melanting, Desa Banjar, Kecamatan Banjar,Rabu
News Group: 
Khairil Anwar

Pemotor Tewas Dihantam Truck

$
0
0
balitribune.co.id | Bangli - Kecelakaan lalu lintas  melibatkan sepeda motor dengan mobil truck  yang terjadi di ruas jalan jurusan Catur- Kintamani mengakibatkan seorang pengendara sepeda motor I Nyoman Planik, (62) meninggal dunia, Kamis (26/9). Sedangkan pengemudi truk diamankan di Polres Bangli.
 
Korban berasal dari Banjar Mabi, Desa Belantih, Kecamatan Kintamani. Sementara pengemudi truck diamankan di Polres Bangli .
 
Menurut Kassubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengedara sepeda motor dan truck terjadi di wilayah permukiman Banjar Mabi sekitar pukul 10.30 Wita. 
 
Kecelakaan tersebut berawal, truck Nopol DK 9544 UH  yang dikemudikan Gilbrato Frofika Zanszes melaju dari arah utara hendak ke selatan. Sementara, Nyoman Planik yang mengendarai sepeda motor  jenis Honda Supra Nopol DK 3912 PD  berada di depan truck, dan posisi berhenti di sebelah kiri jalan.
 
Nyoman Planik yang mengendarai Honda Supra DK 9544 UH tiba-tiba berbelok ke kanan  tanpa memberikan isyarat. Supir truck kaget lantaran Nyoman Planik tiba-tiba berbelok. Sang supir berusaha laju kendaraan  namun karena jarak yang terlalu dekat akhirnya terjadi tabrakan.  
 
“Supir yang kaget berusaha mengerem dan banting stir, tapi karena jarak terlalu dekat hingga terjadi tabrakan dan mobil truck samapi terguling ,”jelasnya.
 
Akibat kejadian tersebut, Nyoman Planik mengalami luka robet pada kaki, keluar darah dari hidung dan kepala mengalami benturan. “Korban dalam kondisi tidak sadarkan diri  langsung  dilarikan ke Puskesmas terdekat,  namun nyawa tidak terselamatkan,” jelasnya.
 
Kata AKP Sulhadi, truck yang dikemudikan Gilbrato Frofika Zanszes asal Banjar Kembangsari, Desa Satra, Kecamatan Kintamani mengangkut kotak kayu untuk tempat buah. “Rencana mau bawa kotak kayu yang biasa dipakai mengepak jeruk. Sementara korban Nyoman Planik baru selesai membeli sate, dan hendak balik ke rumah,” sambungnya.
 
Terpisah, Kani Laka Polsek Kintamani, Iptu Made Suastika mengungkapkan dari hasil olah TKP, truck tersebut diketahui dalam kecepatan tinggi, sementara  ligthing  sepeda motor mati. “Supir truck masih diperiksa di Unit Laka Polres Bangli,” tegasnya. (u)
Keliling Bali
Bali Tribune/ Petugas kepolisian melakukan olah TKP kecelakan lalu lintas di Banjar Mabi, Desa Belantih, Kecamatan Kintamani, Bangli, Kamis (26/9).
News Group: 
Agung Samudra

Pol PP Ancam Bongkar Paksa Bangunan di Lahan Negara

$
0
0
Balitribune.co.id | Gianyar - Jika hingga batas waktu toleransi, masih juga diabaikan Pol PP  Gianyar, memastikan akan melakukan bongkar paksa sejumlah bangunan liar  di lahan negara di sepanjang Jalan By Pas IB Mantra. Terlebih, para pemilik bangunan sudah diberi kesempatan untuk melakukan
 
Kasat Pol PP Gianyar, I Made Watha, yang ditemui Minggu (29/9) kemarin mengungkapkan, pihaknya sudah memanggil 5 orang warga yang memanfaatkan tanah negara yang ada di Jalan Baypas Prof. IB Mantra. Lima orang ini sudah menandatangani surat pernyataan untuk membongkar sendiri dan memindahkan barang-barang yang ada diatas tanah negara. 
 
Bila tidak, petugas gabungan baik Satpol PP Gianyar, Satpol PP Propinsi Bali dan petugas terkait lainnya akan turun kembali Senin (30/9).  Kami akan turun, hari Senin besok (30/09)-red, jika kami kami temukan ada bangunan, akankami tindak tegas,  ungkapnya.
 
Dikatakan, ada  beberapa warga yang memanfaatkan tanah negara untuk bisnis dan berjualan nasi.  Menyikapi itu, pihaknya dari Pol PP Gianyar dan Pol PP Pemprov Bali sudah turun beberapa kali memberikan surat peringatan (SP) baik SP 1, SP 2 hingga sekarang SP3.  Sejauh ini, lima warga ini sudah menandatangani surat pernyataan untuk memindahkan barang-barang mereka dan membongkar sendiri bangunan yang telah mereka bangun. Bila batas waktu yang sudah ditentukan, pencaplok tanah negara ini tidak juga memindahkan dan membongkar bangunannya, petugas Satpol PP akan membongkar paksa,tegas Kasat Pol PP Gianyar. (u) 
Keliling Bali
Bali Tribune/Petugas Pol PP di lokasi bangunan liar yang terletak di atas lahan negara.
News Group: 
Redaksi

Sopir Mengantuk, Avanza Tabrak Mobil Sedang Parkir

$
0
0
Sopir Mengantuk, Avanza Tabrak Mobil Sedang Parkir

Balitribune.co.id | BANGLI - Hilang kendali diduga karena sopir mengantuk, sebuah mobil jenis Avanza warna putih menabrak mobil yang sedang parkir di badan jalan, Minggu (29/09/2019). Kejadian di ruas jalan raya Kintamani-Singaraja, di sebelah utara Pura Batur, Banjar Kerta Budi, Desa Batur Selatan, itu mengakibatkan beberapa mobil mengalami kerusakan pada bagian depan.

Kasus tersebut ditangani Unit Laka Polsek Kintamani. Informasi yang dihimpun, kejadian pada Minggu (29/09/2019) sekitar pukul 13.20 Wita, itu berawal ketika mobil Avanza DK 1529 VD yang dikemudikan I Gede Budiasa (59) asal Desa Kubutambahan, Buleleng, meluncur dari arah selatan (Denpasar, red) menju ke utara dengan tujuan Singaraja. Tiba-tiba mobil itu hilang kendali.

Kemudian, mobil menabrak beberapa mobil yang parkir di sisi barat badan jalan di antaranya Avanza abu-abu DK 1021 UD milik I Nyoman Suartana (50) asal Banjar Munduk, Desa Antugan, Buleleng. Kemudian, Honda Civic DK 122 VA milik Komang Santika Yasa (41) asal Banjar Kerta Budi, Desa Batur Selatan. Toyota Corola DK 1839 UZ milik I Nengah Wirahadi (55) asal Banjar/ Desa Anturan.

Dan, Honda Jazz DK 1291 PF milik Ni Ketut Widiari (42) asal Banjar Kerta Buana, Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani. Atas kejadian tersebut beberpa mobil mengalami kerusakan, kebanyakan di bagian depan. Kanit Laka Polsek Kitamani, Iptu I Made Swastika, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu. Peristiwa tabrakan ini terjadi, kata dia, diduga karena pengemudi mengantuk.

"Pengemudi mobil, I Gede Budiasa, diduga mengantuk. Mobil hilang kendli dan menabrak beberapa mobil yang sedang pakir di sebelah kanan jalan," ujar Iptu Made Swastika seraya menambahkan pihak I Gede Budiasa siap menanggung biaya kerusakan mobil. "Kasusnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan para pihak siap berdamai," sebut Iptu Made Swastika. (*)

Keliling Bali
Bali Tribune
AA Samudra Dinata

Edarkan Sabu, Oknum PNS Terancam 20 Tahun Bui

$
0
0
Balitribune.co.id | Bangli - Sidang  perdana kasus narkorba dengan terdakwa I Nengah Muliartawan  alias Sangut  (39) yang berstatus PNS digelar di Pengadilan Negeri Bangli, Senin (30/9) kemarin.
 
Sidang dengan agenda pembacaan dakwan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) dipimpin oleh  ketua majelis hakim  Anak Agung Putra Wiratjaya. 
 
Dalam surat dakwaannya  JPU menjerat terdakwa yang berstatus  sebagai PNS di lingkungan Pemkab Bangli dengan pasal berlapis. Terdakwa  yang didampingi Penasehat Hukumnya Ketut Dody Arta Kariawan terancam hukuman 20 tahun penjara .
 
Dalam dakwaan primer JPU Gadis Ariza  bahwa terdakwa secara tanpa hak atau melawan hukum  menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli menukar atau menyerahkan narkotika Golongan 1.
 
Sementara dalam dakwaan subsidair  JPU mengatakan terdakwa tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, mengusai atau menyediakan narkotika golongan 1 bukan tanaman.
 
Sebut JPU perbuatan terdakwa lakukan yakni awalnya  Senin (22/7) terdakwa menghubungi Agustian (DPO) via hand phone dengan tujuan membeli dua paket sabu seharga Rp1,6 juta.
 
 Kemudian setelah Agustina menginformasikan ketersedian sabu tersebut, maka terdakwa melakukan transfer lewat bank.
 
Setelah proses pembayaran, Agustina menyuruh terdawa untuk mengambil 2 paket narkotika jenis sabu di daerah Tukad Badung, Denpasar. 
 
Ketika terdakwa  mau balik, saat melintas di ruas Jalan Bangli- Gianyar tepatnya di depan Warung Ayu Rent Car  di Desa Bunutin, Kecamatan Bangli  terdakwa  diberhentikan oleh petugas kepolisian dan ketika dilakukan penggeledahan ditemukan barang  bukti  berupa plastik  klip bening  berisi sabu  dengan  berat 104 gram dan 1.06 gram. Barang terlarang itu disembunyikan  di dalam tali helm. 
 
Dari hasil intograsi selanjutnya dilakukan penggeledahan di kantor Pemkab Bangli tempat terdakwa bekerja. Dari hasil penggeledahan ditemukan timbangan elektrik, 1 buah bong, gunting dan korek api.
 
Dalam dakwaan  disebutkan pula kalau terdakwa membeli sabu dengan tujuan untuk dijual kepada bebearpa orang  yang kini masuk DPO.”Terdakwa mengaku sebelumnya telah membeli sabu dari Agustina sebanyak 10 kali dan juga pernah menjual kepada beberapa orang,” ujar Gadis Ariza.
 
Menurut JPU perbuatan terdawa tersebut diatur dan diancam pidana dalam pasal 114 ayat (1),subsidair  pasal 112 ayat (1) UURI No35 tahun 2009 tentang Narkotika. 
 
Setelah mendengar dakwaan dari JPU, Ketua Majelis hakim memberikan terdakwa kesempatan untuk menyampikan eksepsi atau keberatan  atas dakwan JPU. Namun setelah melakukan kordinasi dengan penasehat hukumnya, terdakwa tidak menyampaikan eksepsi. Sidang dilanjutkan minggu depan dengan agenda tahap pembuktian dan pemeriksaan saksi.(u)
Keliling Bali
Bali Tribune/ Terdakwa I Nengah Muliartawan didampingi Penasehat Hukumnya saat menjalni persidang di PN Bangli, Senin (30/9)
News Group: 
Agung Samudra

Wagub Cok Ace Harap Lari Bisa Menjadi Gaya Hidup Sehat Masyarakat

$
0
0

balitribune.co.id | Denpasar - Dalam rangkaian memperingati HUT TNI ke 74, Pangdam IX Udayana menggelar lari marathon yang bertajuk Run For Bali 374 KM dengan rute berkeliling Bali. Para kontingen lari yang dimotori oleh Serka Dewa Gede Astawa secara resmi dilepas oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati didampingi oleh Pangdam IX Udayana Benny Susianto, di Depan Makodam IX Udayana, Denpasar, Selasa (1/10) sore.

Ditemui usai acara pelepasan, Wagub Cok Ace memberikan apresiasi atas acara yang diselenggarakan oleh TNI tersebut. Wagub Cok Ace berharap para atlet yang berlari keliling Bali ini dapat memberikan vibrasi positif untuk masyarakat Bali, khususnya dalam membudayakan olahraga lari sebagai gaya hidup sehat masyartakat Bali. Disamping itu, Wagub Cok Ace juga berharap momentum ini tidak hanya sekedar simbolis semata namun benar-benar memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Bali, terlebih dalam mengajak masyarakat untuk hidup sehat dengan olahraga. 

Sementara itu, Pangdam IX Udayana Benny Susianto menuturkan bahwa tujuan acara tersebut sebagai peringatan ulang tahun TNI ke 74 juga sebagai ajakan kepada masyarakat untuk hidup sehat dengan olahraga lari. Ia menyatakan bahwa para kontingen lari marathon akan melakukan perjalanan keliling Bali selama 5 hari, dimana finish akan dilakukan di Denpasar bertepatan dengan upacara Peringatan HUT TNI ke 74 tanggal 5 Oktober mendatang. Ia berharap acara tersebut dapat berjalan dengan lancar, khusunya kepada para pelari agar diberikan kesehatan sehingga nantinya dapat dengan selamat dan sukses pada garis finish. 

Keliling Bali
Bali Tribune/Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati didampingi oleh Pangdam IX Udayana Benny Susianto, di Depan Makodam IX Udayana, Denpasar, Selasa (1/10).
Redaksi

Sekda Bali Serahkan Uang Celengan untuk 14 LKSA

$
0
0

balitribune.co.id | Denpasar - Hasil sumbangan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dikumpulkan selama satu tahun atau hasil dari celengan sebesar Rp 153 juta pada Rabu (2/10) diserahkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Putu Indra kepada pengurus Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang dipusatkan di LKSA Tat Twam Asi Denpasar. 

"Di setiap OPD ada celengan. Jadi setelah satu tahun yang bertepatan dengan momentum HUT Pemprov Bali kita buka celengan di lapangan,” katanya. 
 
Menurut dia, hasil sumbangan tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan yakni untuk 14 LKSA di Provinsi Bali yang mengasuh penyandang disabilitas, anak-anak miskin yang ada di panti asuhan dan lain sebagainya. 
 
“Saya telah memberikan arahan kepada Kadis Sosial Bali agar dilakukan inventarisasi kepada yayasan-yayasan yang bergerak untuk anak yatim piatu, disabilitas, ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) dan lainnya. Ternyata setelah diinventarisasi jumlahnya banyak,” beber Dewa Indra. 
 
Disebutkannya, masing-masing LKSA mendapat bantuan senilai Rp 5 juta. “Saya paham betul nilai Rp 5 juta itu kecil. Tetapi sebagai bentuk kepedulian kita, maka kita berikan kepada mereka. Mudah-mudahan tahun depan dalam momentum HUT Provinsi Bali saya akan mengajak kawan-kawan ASN untuk berkontribusi lebih banyak lagi, sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama,” jelasnya.
 
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali, Dewa Mahendra mengatakan, panti sosial yang menerima bantuan ini dari Kota Denpasar, Gianyar, Klungkung, Bangli, dan Tabanan. Diantaranya Panti Sehati Bali (autis), Peduli Kanker Anak Bali, Sunya Giri, Semara Putra (disabelitas), LKSA BEITH-EL, Fajar Dua, Darma Widya Kumara, Kesayan Ikan Papa (disabelitas), Tulus Darma Wiarta (ODGJ), LKSA GAyatri Widya Mandala, LKSA Al-Inayah, LKSA Salam, Tat Twam Asi, dan Sayangi Bali.
 
Kata dia, bantuan tersebut merupakan inisiatif dan inisiasi OPD Pemprov Bali. “Kendatipun jumlahnya tidak banyak, tapi tepat sasaran. Rutinitas kita untuk berbagi dengan sesama. Ini adalah langkah awal, bukan langkah akhir,” ucap mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali ini.
 
Ketua LKSA Tat Twam Asi, I Gusti Ngurah Ketu menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diserahkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali ini. Menurut dia, bantuan itu sangat bermanfaat bagi anak-anak panti asuhan, khususnya untuk biaya pendidikan. "Karena biaya pendidikan paling utama dan terbesar. Jadi biaya operasional dalam sebulan itu, 80 persen adalah biaya pendidikan baik SD, SMP, dan SMA, sedangkan untuk mahasiswa itu gratis," terangnya. 

Keliling Bali
Bali Tribune/suasana penyerahan bantuan hasil celengan kepada 14 LKSA di Bali
Ayu Eka Agustini

Kecam Tewasnya 2 Mahasiswa di Kendari, IMM Geruduk Polres Buleleng

$
0
0
Balitribune.co.id | Singaraja - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Buleleng, ‘menggeruduk’ Mapolres Buleleng, Rabu (2/10). Mereka menyampaikan tuntutan terkait tewasnya dua rekan mereka mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari saat mengikuti aksi demonstrasi belum lama ini.
 
Tak hanya mahasiswa, elemen lain yang ikut dalam aksi itu yakni Pemuda Muhammadiyah Buleleng dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Buleleng. Sebelum menyampaikan tuntutan, mereka terlebih dahulu menggelar shalat ghaib di Mushala Al Ikhsan Mapolres Buleleng untuk mengenang rekan mereka yang tewas akibat tindakan represif aparat kepolisian.
 
Dalam tuntutannya yang dibacakan Ketua IMM Buleleng Damurrosysyi Mujahidin disampaikan empat poin untuk diteruskan kepada Kapolri di Jakarta. Diantaranya, membenarkan adanya penembakan terhadap dua anggota IMM mahasiswa Halu Oleo, Kendari bernama Randi dan Yusuf Qhardawi yang berakibat keduanya kehilangan nyawa. 
 
Mereka juga mengecam tindakan represif aparat kepolisian dalam aksi demonstrasi mahasiswa yang dianggap tidak mengikuti mekanisme dalam Perkapolri No 16/2006 tentang pengendalian massa dan Perkapolri No 8/2009 tentang implementasi prinsip dan standar hak asasi manusia dalam penyelengaraan tugas kepolisian RI.
 
Dua tuntutan lainnya berisi desakan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut tuntas pelaku penembakan aktivis pejuang demokrasi yang terjadi di Kendari. Desakan lainnya, mereka meminta agar Kapolri melibatkan IMM maupun Muhmmadiyah dalam tim investigasi yang dibentuk untuk mengusut kasus Kendari.
 
"Kami datang untuk sampaikan keprihatinan atas meninggalnya dua rekan kami anggota IMM mahasiswa Halu Oleo, Kendari. Sejumlah point yang berisi kecaman dan desakan sudah kami sampaikan kepada kepolisian RI melalui Polres Buleleng untuk mengusut kasus hingga tuntas," ujar pria yang akrab di sapa Rosi ini.
 
"Kami juga ingin agar pihak Polres Buleleng ikut bersikap atas kasus penembakan rekan kami sesama kader IMM di Kendari," imbuhnya.
 
Dengan pernyataan sikap yang disampaikan di depan pejabat kepolisian Buleleng, Rosi mengaku bahwa IMM Buleleng tidak diam dan berharap Polres Buleleng menindaklanjuti pernyataan sikaf IMM Buleleng disampaikan ke Kapolri.
 
Sementara itu Wakpolres Buleleng Kompol Loduwyk Tapilaha mengatakan, segera melakukan tindak lanjut atas tuntutan mahsiswa IMM itu. "Pernyataan sikap IMM itu akan kami teruskan ke tingkat pimpinan Kapolda maupun Kapolri," tandasnya. (u) 
Keliling Bali
Bali Tribune/TUNTUTAN – Puluhan mahasiswa mendatangi Polres Buleleng menyampaikan tuntutan terkait tewasnya 2 mahasiswa di Kendari.
News Group: 
Khairil Anwar

Warga Mendaki Bukit Mencari Air Bersih

$
0
0
Balitribune.co.id | Amlapura - Kekeringan di sejumlah wilayah di Kabupaten Karangasem kian parah. Warga yang bermukim di daerah tandus Bumi Lahar ini semakin sulit mendapatkan air bersih, menyusul mengeringnya sejumlah sumber mata air bersih yang ada akibat kemarau panjang. 
 
Seperti yang dialami masyarakat di Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem. Sejak empat bulan terakhir ini warga desa ini, utamanya yang tinggal di dusun bagian atas lereng bukit, seperti Dusun Tanah Barak dan beberapa dusun lainnya sudak kesulitan mendapatkan air bersih.
 
Sungai kering kerontang dan beberapa sumber mata air bersih juga ikut mengering, kini tinggal tersisa satu mata air bersih saja yang masih mengeluarkan air, yakni mata air anakan yang berlokasi di puncak Bukit Kusambi, Desa Bunutan, Kecamatan Abang. 
 
Pun demikian sumber mata air satu-satunya yang tersisa ini debit airnya juga mulai mengecil kendati masih terus mengalir. Untuk bisa mengambil air bersih dari sumber mata air ini, warga di Dusun Tanah Barak dan dusun lainnya di Desa Seraya Timur ini harus berjalan kaki mendaki bukit setinggi 800-1000 MDPL lantaran mata air ini berada di atas bukit.
 
Selain harus berjalan  jauh hingga sampai ke sumber mata air Anakan ini, setiba di lokasi tak jarang warga juga harus antre untuk mengambil air bersih karena ada puluhan warga lainnya yang menunggu giliran mengambil air bersih. 
 
Kondisi debit airnya kecil saat musim kemarau, dan puluhan warga harus antre dari pukul 05.00 subuh untuk mengambil air bersih, ungkap Kadus Tanah Barat, I Made Putra, kepada koran ini di sumber mata air Anakan, Selasa (1/10).
 
Kadang warga yang sudah antre dari subuh baru bisa mendapatkan giliran menimba air bersih dari sumber mata air tersebut pada pukul 09.00 Wita. Hal itu lantaran debit air yang sangat kecil, sehingga ketika banyak warga yang ambil air, genangan air di sumber mata air ini langsung habis. Artinya warga harus menunggu sampai air kembali menggenang dan cukup untuk ditimba.
 
Sumber mata air ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan tidak pernah mati. Namun saat musim kemarau debit airnya kecil, dan saat musim hujan cubang penampungan mata air ini biasanya akan penuh, sebutnya.
 
Terkait dengan kesulitan  air bersih yang dialami warganya tersebut, pihaknya memohon kepada pemerintah agar dicarikan solusi, utamanya saat musim kemarau panjang seperti sekarang ini.
 
Sementara itu, Ni Ketut Mastri, warga Dusun Kusambi, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, mengaku sangat mengandalkan air bersih dari mata air Anakan tersebut. Saat musim kemarau seperti sekarang ini, sumber mata air tersebut mengecil dan airnya sedikit keruh. 
 
Kalau untuk diminum airnya harus dimasak dulu, ucapnya. 
 
Sementara Mastri yang berasal dari Kusambi, tidak harus berjalan jauh untuk ke sumber mata air karena mata air tersebut cukup dekat dengan rumah tempat tinggalnya di atas bukit tandus. Namun untuk warga Desa Seraya Timur harus berjalan mendaki bukit satu hingga dua kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih dari sumber mata air tersebut. (u) 
Tags: 
Keliling Bali
Bali Tribune/KERING – Seorang warga tampak menimba air di cubang yang mulai kering.
News Group: 
Redaksi

Disepakati Lahan Pura Bukit Gegelang Dilelang

$
0
0
Balitribune.co.id | BANGLI - Rencana lelang yang dilakukan pihak BPR Kerta Warga atas lahan yang diatasnya berdiri banguan Pura Bukit Gegelang, di wilayah Pondokan Kumbuh, Dusun Galiran, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli, membuahkan hasil. Dalam pertemuan yang difasilitasi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bangli dan dihadiri Bendesa Agung Provinsi Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet ini, di sekretariat PHDI, Bangli, Kamis (3/10), disepakati lahan tersebut dilelang, 
 
Dalam pertemuan tersebut, Direktur BPR Kerta Warga Ida Ayu Juliati mengungkapkan bahwa pada tahun 2015 masuk pengajuan pinjam ke BPR Kerta Warga dari salah satu warga di Banjar Tegalah. Warga tersebut mengajukan pinjaman dengan anggunan sertifikat tanah hak milik atas nama perorangan dengan luas tanah 79 are. Setelah dilakukan survai, pihak BPR kemudian mengeluarkan kredit sebasar Rp 400 Juta. Sesuai dengan prosedur, pihak BPR telah memasang hak tanggungan atas anggunan tersebut. Menurut Ida Ayu Juliati bahwa dari keluarnya kredit tersebut, pihak peminjam tidak memenuhi kewajibanya. “Kredit cair pada Bulan Oktober 2015, sudah tiga tahun tidak dijalankan kewajibanya,” ujarnya.
 
Sejatinya pihak Bank sudah sempat menelusuri keberadaan dari peminjam, namun tidak sempat bertemu langsung dengan yang bersangkutan. Sementara itu, terkait pelelang lahan, Ida Ayu Juliati mengatakan bahwa hal ini sudah dibahas secara matang dengan jajaran direksi, termasuk sudah melakukan pemberitahuan kepada pengempon pura. Dalam pembahasan di iternal BPR, hasilnya lahan tersebut tetap dilelang, tetapi nantinya lahan yang di atasnya berdiri bangunan pura dan akses jalan menuju pura tidak dihitung. “Lahan ini merupakan satu kesatuan, tetapi nanti lahan pura dan akses jalan sekitar 9 are akan dibebaskan. Jadi pelalang akan membayar sesuai luas lahan. Kemudian lahan pura dan akses jalan agar bisa disertifikatkan oleh pengempon pura,” ujarnya.
 
Sementara itu, Bendesa Agung Provinsi Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet mengaku kaget dengan kondisi ini, dimana pihaknya menyebutkan sudah ada kekeliruan, dimana pura Bukit Gegelang yang diempon 42 KK dan pelaba diatasnamakan pribadi. Menurutnya, pura sejak dulu sudah mempunyai subyek hukum sebagai hak atas tanah. “Tidak ada lagi lahan pura atau adat atas nama pribadi,” sebutnya.
 
Pihaknya juga mengatakan, ketika proses pensertifikatan lahan ada kesalahan. “BPN-nya salah menyertifikatkan atas nama pribadi, kemudian pribadi yang mengannggunkan juga punya niat tidak bagus, BPR juga tidak awas saat melakukan verifikasi karena disana ada pura, sehingga sekarang timbul masalah,” ujarnya.
 
Namun demikian, kini dari pihak BPR, pengempon pura sudah ada etikad baik dan paham bahwa pura tidak bisa dijadikan obyek lelang. Saat ini sudah ada jalan keluar, yang mana disepakati untuk lelang. “Nanti pihak bank akan membuat perjanjian dengan pemenang lelang, bahwa yang akan disertifikatkan tidak termasuk pura dan akses jalan. Jadi pemenang lelang sudah tahu hak-haknya, entah 70 are atau 60 are. Setelah lelang lahan disertifikatkan, begitu juga lahan pura dan aksesnya akan disertifikatkan oleh pengempon,” harapnya.
 
Di sisi lain, ketika nantinya tidak ada yang melelang, maka bank segera mengadakan sita jaminan. Kemudian bank akan memberikan lahan pura dan akses jalan tersebut. “Alangkah baiknya, kalau pengempon pura yang melelang dengan harga minimum. Pengempon pura diberikan prioritas sebagai peserta lelang. Saya kira tidak akan ada komplain kalau pengempon pura yang diberikan lelang,” sebutnya.
 
Kelian Pura Bukit Gegelang I Nyoman Sudana mengungkapkan bahwa pihaknya akan membicarakan kepada pengempon pura terkait pelelangan tersebut. (*)
Keliling Bali
Bali Tribune/sam. Suasana pertemuan pembahasan masalah lelang lahan di atas Pura Bukit Gegelang, di sekretariat PHDI Bangli, Kamis (3/10).
News Group: 
Agung Samudra

Upacara Pengabenan Istri Demer Dihadiri Jusuf Kalla

$
0
0
Balitribune.co.id | Bangli - Beberapa pejabat penting direncanakan bakal menghadiri upacara pengabenan Ida Ayu Onik Mindawati, istri dari Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer, Kamis (10/10) di krematorium Desa Adat Bebalang, Bangli. Salah satu pejabat penting yang direncanakan hadir yakni Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
 
Informasi tentang kehadiran Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang juga mantan Ketua DPR Partai Golkar disampaikan Panita pelaksana upacara pengabenan, Komang Suarsana, Minggu (6/10). Ditemui di Sekretariat DPD II Golkar Bangli, Komang Suarsana mengatakan, tentang kepastian hadirnya Jusuf Kalla masih dikomunikasi antara pengurus  Partai Golkar dengan pihak istana.
 
Lanjut, Komang Suarsana upacara pengabenan nanti  juga akan dihadiri Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto, anggota Fraksi  Golkar di DPR RI, pengurus DPP dan seluruh pengurus DPD kabupaaten/kota se- Bali.  Sementara itu upacara pengabenan juga akan dihadiri oleh Bupati Bangli I Made Gianyar, Sekda Bangli  Ida Bagus Giri Putra  dan pejabat lainnya.
 
Diperkirakan sekitar 1.000 pelayat yang akan hadir dalam upacara pengabenan istri Gde Sumarjaya Linggih,ungkap pria asal Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan, Bangli ini.
 
Disinggung terkait persiapan, kata Komang Suarsana,  dari panitia sudah melakukan  berbagai persiapan diantaranya melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait serta dengan Bendesa Adat Bebalang. 
 
“Kantor DPD Golkar Bangli yang akan dijadikan tempat transit tokoh dan pejabat telah dilakukan penataan, jelasnya. Disamping itu untuk kenyamanan pelayat juga akan dipasang tenda areal lokasi krematorium.
 
Kata Komang Suarsana, sesuai rangkian  upacara  jenazah tiba dari Denpasar sekitar pukul 10,00 Wita. Kemudian jenazah dinaikan ke wadah (bade) lalu diarak dan sampai di pintu masuk areal krematorium jenazah diturunkan dan selanjutnya diarak kembali  menuju tempat perabuan. 
 
Nanti yang ngarak bade adalah massa kader Golkar dari seluruh kabupaten/ kota se Bali, ungkap mantan kuli tinta ini. Di sisi lain, Sekretariat DPD II Golkar Bangli sedang dibenahi, jelang pelaksanaan upacara tersebut.  m
 
Keliling Bali
Bali Tribune/ Komang Suarsana
News Group: 
Agung Samudra

Warga Kesulitan Air Bersih, Program Pamsimas Dipertanyakan

$
0
0
Balitribune.co.id | Bangli - Setelah lebih dari setahun, kelanjutan program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) kini dipertanyakan. Terlebih saat ini masih banyak warga yang kesulitan air bersih. Seperti yang terjadi di Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana. Warga mempertanyakana danya pipa-pipa yang diduga dari Pamsimas yang menumpuk hampir setahun di pinggir hutan dekat objek wisata Puncak Mawar.
 
Kendati telah terealisasi sejak tahun 2017 lalu, namun hingga saat ini di wilayah ini masih banyak warga yang kesulitan air bersih (krisis), salah satunya di Lingkungan Pancardawa. Seperti yang dialami sejumlah warga di Tempek III Pancardawa. Sejumlah warga Minggu (6/10) mengatakan, pasokan air dari pipa swadaya yang mereka pasang di embung atau tukad tidak mengalir sejak tiga bulan belakangan ini. Selain menampung air swadaya yang debitnya kecil, warga terpaksa mengambil air ke sungai atau sumber air terdekat.    
 
Sudah tiga bulan ini (tidak mengalir), terpaksa mencari air ke pipa yang masih airnya mengalir, ujar salah seorang warga. 
 
Selain warga Lingkungan Pancardawa, warga Lingkungan Dewasana juga selama ini sebagian besar mengandalkan air dari pipa swadaya. Warga memanfaatkan sumber air dari tukad maupun sumber-sumber air  terdekat untuk dialirkan ke permukiman. Bahkan beberapa kelompok air swadaya sudah memasang meteran layaknya PDAM, sehingga warga setiap bulan membayar sesuai banyaknya penggunaan air.
 
Namun setiap musim kemarau pasokan air berkurang lantaran debit air yang menyusut. Warga kini mempertanyakan bantuan pipa Pamsimas yang rencananya akan disalurkan langsung dari sumber air di hutan, namun hingga kini tak kunjung terealisasi. Terlebih pipa-pipa berukuran besar yang belum terpasang diketahui warga menumpuk di hutan.  Padahal pipa paralon tersebut berdasarkan informasi sudah datang lebih dari setahun. Seperti pipa yang masih menumpuk di sekitar objek Puncak Mawar, Lingkungan Dewasana.
 
Lurah Pendem I Putu Eko Darmawan ditanyai masalah ini enggan berkomentar banyak. Dia hanya mengatakan, pengelolaannya langsung oleh kelompok masyarakat di desa. 
 
Dikonfirmasi terpisah Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, Ketut Antara mengakui Pamsimas di Pendem memang sempat terkendala pemasangan yang dilakukan oleh kelompok secara bergotong royong. Padahal bantuan pipa sudah dilaksanakan tahun 2017.
 
Namun menurutnya pemasangan belum dilakukan. Kendalanya karena kesibukan (kelompok), sehingga belum bisa dipasang. Kalau bantuan memang sudah dibelikan pipa, tidak ada masalah, tandasnya. Sebelumnya dalam program pusat untuk akses sanitasi dan air bersih tahun  2017 lalu, Jembrana mendapat bantuan langsung masyarakat (BLM) total Rp 2,205 miliar kepada 9 desa di antaranya Berambang, Gumbrih, Manggissari, Medewi, Mendoyo Dauh Tukad, Pengeragoan, Pergung, Warnasari, Yeh Embang Kangin.
 
Sebagai sharing anggaran, dari Kabupaten Jembrana juga dianggarkan Rp 751,294 juta untuk pendampingan 3 desa yang mencakup Yehembang Kauh, Dangin Tukadaya dan Pendem. Jembrana menjadi salah satu wilayah penerima program Pamsimas lantaran beberapa wilayah tidak terjangkau jaringan pipa PDAM. Kondisi topografi wilayah di Jembrana yang perbukitan dan pegunungan di sebelah Utara menyebabkan aliran air permukaan kurang lancar dan masih ada sebagian wilayah kesulitan mendapatkan air bersih yang layak. 
Keliling Bali
Bali Tribune/ MENUMPUK - Pipa Pamsimas yang diadakan tahun 2017, hingga kini masih menumpuk di hutan Pendem, padahal banyak warga yang kesulitan mendapatkan air bersih.
News Group: 
Agung Samudra

Sekda Bangli Siap Tarung Pilkada

$
0
0
Balitribune.co.id | Bangli - Pertarungan dalam Pilkada Bangli tahun 2020 nanti diprediksi akan berlangsung ketat. Pasalnya, beberapa tokoh masyarakat dan dari kalangan birokrat menyatakan kesiapannya bertarung dalam Pilkada Bangli nanti. Salah satu nama yang menyatakan kesiapannya yakni Sekda Bangli IB Giri Putra lewat kendaraan Partai Golkar.
 
Kepada media Sekda Ida Bagus Giri Putra mengatakan, sebagai orang Bangli wajib hukumnya mengabdikan diri buat Bangli. Sepanjang ada dukungan, baik itu dari partai dan masyarakat, sebagai warga Bangli dirinya siap maju dalam Pilkada nanti.
 
"Kalau ada partai yang mengusung dan masyarakat yang mendukung, saya pasti maju, atau sebaliknya walaupun saya bilang maju tapi partai tidak mendukung bagimanan bisa maju," ujar birokrat asal Banjar Brahmana Bukit, Kelurahan Cempaga ini, Senin (7/10).
 
Kata Ida Bagus Giri Putra, kalau maju lewat jalur perorangan (independent) tentu sangat berat, tapi berbeda halnya kalau masyarakat menginginkan. "Sebagai bentuk dukungan masyarakat secara gotong royong mengumpulkan KTP," ungkap mantan Sekretaris DPRD Bangli ini.
 
Ida Bagus Giri menambahkan, hakekatnya maju bukanlah semata-mata untuk merebut kekuasaan, tetapi bagaimana membuat Bangli lebih maju ke depannya. 
 
Ketika disinggung terkait posisi bupati atau wakil bupati, Sekda Giri Putra mengatakan hal tersebut terlalu dini untuk dibahas. Untuk masalah posisi tentu akan ada proses di partai dan sudah barang tentu partai yang lebih tahu. 
 
"Terlalu dini membicarakan hal tersebut. Saya tidak berani berkomentar, seumpama sekarang bilang satu (bupati) nantinya berbeda dan tentu jadinya tidak enak. Dari partai tentu akan membuat simulasi paket dan melaksanakan survei. Partai pasti ingin calon yang diusungnya menang," imbuhnya.
 
Sementara calon lainnya yang digadang-gadang bakal diusung Partai Golkar yakni Made Subrata. Dari pihak Made Subrata mantap untuk maju sebagai calon Bupati Bangli. Kintamani Bangli Satu (KBS) kembali dikuatkan. 
 
Seperti diketahui selama ini Made Subrata didukung sejumlah Perbekel di Kintamani, termasuk saat mendaftar sebagai calon wakil bupati dari PDIP. Menurut Perbekel Batukaang, I Nyoman Yudana, dari hari pertemuan dengan beberapa perbekel dan tokoh masyarakat mengingingkan Made Subrata menjadi calon bupati Bangli. 
 
"Sudah keputusan bulat, bahwasanya akan mengusung Pak Made Subrata menjadi calon bupati. Kita akan bersaing untuk posisi Bupati Bangli," sebutnya.
 
Sementara itu, saat disinggung jika nantinya mendapat posisi wakil, Nyoman Yudana mengatakan itu sama saja dengan sebelumnya. Made Subrata mundur dari pendaftaran sebagai calon wakil bupati di PDIP. 
 
"Kalau dikasih posisi kedua, pasti tidak maulah. Kalau posisi kedua mekel-mekel tidak mendukung sama saja. Kalau begitu lebih baik satu paket saja, hanya PDIP," tegasnya, seraya menambahkan bahwa ini merupakan apsirasi para perbekel agar Made Subrata menjadi calon bupati.
 
Di sisi lain, sebelumnya ada istilah Kintamani Bangli Satu (KBS) kini menjadi Keluarga Besar Subrata (KBS). "Kintamani Bangli Satu dan Keluarga Besar Subrata," ujar Nyoman Yudana. 
Tags: 
Keliling Bali
Bali Tribune/IB Giri Putra dan Made Berata
News Group: 
Agung Samudra

BKSDA Evakuasi Lumba-lumba dari Hotel Melka

$
0
0
Balitribune.co.id | Singaraja - Dua lumba-lumba yang selama ini menghuni kolam Hotel Melka Lovina, Kalibukbuk, Buleleng, Selasa (8/10) sekitar pukul 07.00 Wita dievakuasi oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali. Proses evakuasi mamalia laut itu merupakan lanjutan proses yang sama sebelumnya setelah Hotel Melka selaku pemegang izin masih menghadapi persoalan internal.
 
Untuk sementara, rencananya dua lumba-lumba tersebut akan menghuni tempat sementara di Teluk Banyuwedang, kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB).
 
Sejak pagi puluhan petugas dari BKSDA Bali bersama relawan dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dan Pusat Penyelamat Satwa (PPS) Bali, dengan cukup berhati-hati mulai melakukan proses evekuasi. Langkah hati-hati diambil mengingat mamalia laut itu rentan stress terlebih akan menempuh perjalanan panjang selama dua jam menuju Teluk Banyuwedang, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak.
 
Satu persatu mamalia laut itu dipindah dan dimasukkan ke truk pengangkut dibantu sejumlah relawan asing dari JAAN dengan menggunakan peralatan standar yang telah disiapkan. Ada dua buah bak penampung berisi air berada di atas truk yang menjadi tempat lumba-lumba selama perjalanan sebelum ditempatkan di kolam sementara di Teluk Banyuwedang.
 
Penyidik BKSDS Bali Sumarsono mengatakan, evakuasi terhadap lumba-lumba di Hotel Melka merupakan lanjutan dari evakuasi sebelumnya dan akan dibawa ke tempat penampungan di Banyuwedang. Kondisi kesehatan dua lumba-lumba tersebut dalam keadaan stabil sehingga tim yang diminta untuk membantu melakukan evakuasi mengambil putusan evakuasi.
 
"Kondisinya sehat namun kami tetap hati-hati terlebih salah satu dari lumba-lumba itu ada yang buta dan berusia di atas 20 tahun," terangnya.
 
Lebih lanjut dikatakan, pemindahan satwa lumba-lumba dari Hotel Melka bukan penyitaan. Hanya saja perintah pengadilan agar satwa dipindah sementara hingga persoalan internal Hotel Melka selesai dan Melka sendiri memiliki tempat yang layak untuk tempat lumba-lumba.
 
"Yang jelas lumba-lumba bukan disita, namun dipindah sementara dibantu para mitra," imbuhnya.   
 
Sebelumnya BKSDA Bali, Agustus lalu juga melakukan evakuasi sebanyak 23 jenis satwa yang dilindungi dari Hotel Melka dan dibawa ke Taman Safari, Gianyar. Termasuk diantara lumba-lumba dilakukan evakuasi pasca adanya kematian lumba-lumba di Hotel Melka. 
 
Keliling Bali
Bali Tribune/ EVAKUASI – Petugas BKSD, JAAN dan PPS Bali mengevakuasi lumba-lumba dari Hotel Melka, Lovina.
News Group: 
Khairil Anwar

Usai Santap Lawar, Siswi SMP Meregang Nyawa

$
0
0
Balitribune.co.id | Singaraja - Komang Angelique Cyntia Murthi (13) meregang nyawa usai menyantap sate dan lawar  di rumahnya Banjar Lebah, Desa Suwug, Kecamatan Sawan,Buleleng, Selasa (8/10) malam. Siswi  kelas VIII (delapan) SMPN 3 Sawan ini dikabarkan muntah-muntah sebelum ambruk tak sadarkan diri. 
 
Lawar dan sate babi yang disantapnya dibeli ayahnya Ketut Budiartawan (46) di sebuah warung. Korban sempat dilarikan ke RSUD Buleleng, namun nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal.
 
Kapolsek Sawan Iptu Gusti Kade Alit Murdiasa saat dikonfirmasi, Rabu (9/10) membenarkan ada siswa meninggal diduga keracunan setelah menyantap lawar. 
 
"Setelah mendapat laporan kami langsung mendatangi TKP. Memang dugaan sementara  akibat keracunan makanan," katanya seizin Kapolres  Buleleng AKBP Suratno.
 
Sejumlah barang bukti telah diamankan berupa lawar dan sate dan kuah sisa yang dimakan korban. Hanya saja, menurut Kapolsek Alit Murdiasa, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. "Ya, pihak keluarga tak berkenan jenazah korban di otopsi," imbuhnya.
 
Sementara Ketut Budiartawan, membenarkan pihaknya menolak dilakukan otopsi. "Kalau dilakukan otopsi, toh anak kami  (Komang Angelique Cyntia Murthi)  tak bakal hidup kembali. Kami sekeluarga sudah ikhlas menerima musibah ini," katanya.
 
Selain menolak otopsi, Budiartawan menceritakan awal dirinya membeli lawar dan sate di warung milik Ketut Sudiasih yang tidak jauh dari rumahnya. "Setelah pulang dari sawah sekitar pukul 19.30 Wita, saya keluar membeli lawar dan sate setelah anak saya mengaku lapar," tuturnya.
 
Menurut Budiartawan, Murthi mendahului menyantap makanan yang dibelinya. Sementara ia sedang mencuci tangan. Saat itulah Budiartawan mengaku mendengar teriakan Wayan Kerandi (60) yang menyebut  Murthi muntah-muntah sebelum korban ambruk tidak sadarkan diri.
 
"Langsung Murthi kami larikan ke rumah sakit. Namun terlambat karena tenaga medis rumah sakit menyatakan Murthi telah meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit," ujarnya.
 
Kasubbag Humas RSUD Buleleng  Ketut Budiantara membenarkan pihaknya menerima pasien dalam kondisi telah meninggal dunia. "Korban diduga meninggal dalam perjalanan, henti nafas, henti jantung. Jenazah korban dibawa pulang sekitar pukul 22.30 Wita," tandasnya. 
Keliling Bali
Bali Tribune/ LAWAR – Ayah korban memegang foto anaknya yang meninggal Komang Angelique Cyntia Murthi (13) setelah keracunanan makanan.
News Group: 
Khairil Anwar
Viewing all 11020 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>