Quantcast
Channel: Keliling Bali
Viewing all 11020 articles
Browse latest View live

Over Kapasitas, Rutan Negara Minim Petugas

$
0
0
balitribune.co.id | Negara - Hingga kini sejumlah persoalan dihadapi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) maupun Rumah Tahanan (Rutan). Termasuk juga di Rutan Kelas II B Negara, hingga kini masih mengalami over kapasitas serta kekurangan petugas. Kondisi serupa juga terjadi di semua rutan dan lapas yang ada di Bali.
 
Berdasarkan data yang diperoleh di Sub Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas II B Negara Rabu (22/1), kapasitas ideal Rutan yang beralamat di Jalan Wijaya Kusuma, Lingkungan Bale Agung, Kecamatan Negara ini hanya 77 orang. Namun kini penghuni Rutan yang memiliki 12 kamar ini sudah mencapai 134 orang yakni 9 orang perempuan dan 125 laki-laki. Jumlah tersebut terdiri dari 78 narapidana yakni 77 narapidana laki-laki dan 1 orang narapidana perempuan.
 
Selain narapidana yang kasusnya telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkrah), di Rutan Negara juga menampung 23 tahanan terdiri dari 14 orang tahanan kepolisian dan 9 orang tahanan kejaksaan. Jumlah tersebut juga sebelumnya sudah berkurang dengan adanya Pembebasan Bersyarat (PB) dan pemindahan narapidan ke rutan maupun lapas lain. Untuk PB di akhir tahun 2019 telah diberikan kepada 23 narapidana. Sedangkan 8 narapidana sudah dipindahkan.
 
Mereka dilayarkan ke beberapa rutan dan lapas lain, seperti 2 orang dilayarkan ke Lapas Singaraja, 2 orang ke Lapas Tabanan, 1 orang ke Lapas Krobokan, 1 orang ke Lapasa Narkotika Pamekasan dan 2 orang ke Lapas Narkotika Bangli. Bahkan dari ratusan penghuni Rutan yang dibangun tahun 1975 ini, juga terdapat 12 orang lansia yang menghuni blok lansia. Sedangkan dari sisi pegawai, di Rutan Negara hingga kini hanya terdapat 53 orang petugas.
 
Purniawal, Kepala Rutan Kelas II A Negara yang Rabu kemarin dimutasi menjadi Kepala Satuan Pengamanan Lapas Kelas I Cirebon mengakui selama 2,3 tahun bertuas di Jembrana, selain mengalai over kapasitas juga mengalami kekurangan tenaga. “Idealnya 1 petugas mengawasi 10 orang, tapi hanya ada 53 petugas sehingga 1 regunya terdiri dari 6 orang mengawasi seluruhnya,” ungkapnya. Ia  mengaku bersyukur kondisi rutan bisa tetap kondusif.
 
Kepala Rutan Kelas II A Negara yang anyar, Bangbang Hendra Setyawan mengaku akan memaksimalkan pembinaan serta mengusulkan penambahan personil. “Kami akan tetap maksimalkan pembinaan didalam dan kordinasi dengan Pemda dan aparat keamanan. Kalau kekurangan petugas jelas kami usulkan,” tegas pejabat asal Madura ini. Pihak Kanwil Kemenkumham Provinsi Bali tidak menampik persoalandi Rutan maupu Lapas tersebut.
 
Kabid Pelayanan Tahanan Kanwil Kemenkumham Bali I Made Nesa Ada menyatakan kondisi over kapasitas terjadi disemua Lapas maupun Rutan di Bali. “Ini karena kasus kriminalitas tinggi, tidak semua orang Bali, tapi banyak orang luar Bali, dominasi kasus narkoba. Upaya kami untuk mengatasinya, ada PB, pemindahan ke lapas lain yang lebih sedikit penghuninya dan rehabilitasi bagi napi narkotika di Lapastik Bangli. Untuk personel akan terus diisi,” tandasnya. 
Keliling Bali
Bali Tribune/ OVER KAPASITAS - Rutan Kelas II B Negara menjadi salah satu Rutan di Bali yang mengalami over kapasitas dan minim petugas.
Putu Agus Mahendra

Halau Tikus, Dua Subak Dipasangi Rumah Burung Hantu

$
0
0
balitribune.co.id | Bangli - Menghalau serangan hama tikus, dua subak yakni Subak Apuan Kaja, Desa/Kecamatan Susut dan Subak Sidembunnut Munggu, Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli di pasangan rumah burung hantu (Rubuha), Rabu (22/1). Masing-masing rubuha akan diisi sepasang burung hantu. Pemasangan rubuha juga untuk mengurangi pemanfaatan non organic dalam memberantas serangan hama terutama tikus.
 
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma menjelaskan pemasang rubuha merupakan salah satu cara menekan serangan hama tikus yang selama ini cukup meresahkan para petani. Burung hantu yang diletakan di areal persawahan dapat menekan hama tikus. "Ini salah satu alternatif menekekan populasi hama tikus, selain itu juga dapat mengurangi penggunaan penggunaan produk non organik," jelasnya. 
 
Lebih lanjut, kata Wayan Sarma pemasangan rubuha baru di dua subak yakni Subak Sidembunut Munggu dan Subak Apuan Kaja. Dipilihnya dua lokasi ini karena dua subak ini tergolong luas di Bangli. Subak Apuan Kaja acap kali diserang hama tikus. Banyak hama tikus salah satunya karena kurangnya sanitasi, kemudian dipengaruhi keberadaan kandang ayam. "Tadinya tikus mencari makan di seputaran kadang, setelah panen kadang kosong. Jadi tidak ada sisa pakan, otomasi tikus lari ke sawah," sebutnya. 
 
Wayan Sarma menyampaikan pemasangan rubuha di dua subak ini atas dukungan dari pemerintah provinsi. Jika kedepanya pemasangan rubuha dapat menekan serangan hama tikus, tentunya akan dikembangkan lagi di subak lainya yang ada di Bangli. "Jika hasilnya bagus, maka bisa diterapkan di subak lainya. Memang pola ini sudah diterapkan di Tabanan dan hasilnya bagus. Harapkan kami ini juga berhasil di Bangli," ujarnya sembari mengatakan jika hasil bagus, dinas akan mengupayakan untuk pengadaan. 
 
Di sisi lain, para petani mengatasi serangan hama dengan cara pengasapan, penggropyokan. Serangan hama sangat merugikan para petani, lantaran serangan hama petani sampai gagal panen. 
Keliling Bali
Bali Tribune/ RUBUHA - Pemasang rumah burung hantu di areal Subak Apuan Kaja, Desa/Kecamatan Susut, Bangli, Rabu (22/1).
Agung Samudra

Wayan Rarem, Mastro Tari Rangda asal Peliatan Berpulang

$
0
0
balitribune.co.id | Gianyar - Meski sudah uzur, I Wayan Rarem, maestro penari Rangda sempat tampil menari rangda di Pura Penataran Kloncing, Padang Tegal Kaja, Ubud, bulan April 2019 lalu. Tiada menyangka, tampilannya pada pembukaan Lomba Tari Rangda saat itu adalah yang terakhir kalinya. Gianyar pun kini diselimuti kabut duka atas kepergian sang maestro, Rabu (22/1).
 
Dari keterangan anaknya, I Wayan Sukra, saat ditemui di rumah duka Banjar Tengah, Desa Peliatan, Ubud, Pekak Rarem, berpulang dalam perawatan di RSU Ari Santi, Mas, Ubud, Rabu (22/1) sekitar pukul 10.00 Wita. Dimana sang maestro sempat dirawat selama dua hari, lantaran pihak rumah sakit mendeteksi menderita sejumlah penyakit. Yakni gagal ginjal dan penyakit jantung. “Beliau meninggal di usia ke 77 tahun,” ungkap Sukra yang kini mewarisi darah seniman almarhum.
 
 Disebutkan, kondisi mendiang sudah drop sejak sepekan lalu, dan dua hari lalu, pihaknya mengajak mendiang cek kesehatan ke rumah sakit tersebut. Di sana, pihak rumah sakit mendeteksi mendiang memiliki penyakit gagal ginjal dan permasalahan pada jantung. Karena diprediksi, satu gagal ginjal, jantung tidak bagus, makanya diambil tindakan. “Sementara jenazah mendiang masih dititipkan di kamar jenazah. Rencananya pihak keluarga akan menggelar pengabenan langsung,” ungkapnya.
 
Sebelum wafat, mendiang sudah sejak setahun lalu vakum ‘ngayah’.   Kevakumannya krena faktor tenaga tidak kuat, terutamanya setelah operasi batu ginjal. Pernah sekali, Pekak Rarem tampil hanya Tari Rangda di Padang Tegal Ubud. Itupun atas kemauan almarhum dan sebagai apresiasinya kepada kalangan anak muda yang yang megegas lomab sebgai eujud pelestarian pakem-pakem tari rangda.
 
Sebagimana diketahui, Pekak Rarem adalah maestro Tari Rangda dari Br Tengah Peliatan Ubud, beliau sangat peka saat sedang menarikan rangda maupun celuluk terutama rangda atau celuluk sesuhunan. Bahkan bila merasa ada hal yang aneh seperti ada orang berilmu gaib yang ingin mengganggu jalannya pementasan maka beliau akan tak segan untuk mengejar dan menantangnya. Hal ini tak lepas dari kekuatan Ida Sesuhunan yang beliau tarikan. Almarhum juga tercatat memiliki banyak murid, yang saat ini sudah terlibat ayah-ayahan dalam setiap pementasan Calonarang. 
Keliling Bali
Bali Tribune/ I Wayan Rarem (almrhum).
Nyoman Astana

PPK KPU Tabanan Banjir Pelamar

$
0
0
balitribune.co.id | Tabanan - Memasuki hari ke-5, KPU Kabupaten Tabanan telah didatangi 32 orang pelamar yang berasal dari seluruh kecamatan yang ada di kabupaten lumbung beras ini. Mereka juga telah menyerahkan berkas sebagai Calon PPK.
 
Mereka itu berasal dari Kecamatan Tabanan 3 orang, Kerambitan 6 orang, Selemadeg Timur 5 orang, Selemadeg 6 orang, Selemadeg Barat 1 orang, Pupuan 3 orang, Penebel 2 orang, Baturiti 1 orang, Marga 2 orang, dan Kediri 3 orang. Sampai dengan Rabu, (22/1) total jumlah pendaftar dari tanggal 18 hingga 22 Januari 2020 sebanyak 75 orang. Dengan rincian dari Kecamatan Tabanan 9 orang, Kerambitan 10 orang, Selemadeg Timur 9 orang, Selemadeg 7 orang, Selemadeg Barat 6 orang, Pupuan 7 orang, Penebel 7 orang, Baturiti 3 orang, Marga 8 orang, dan Kecamatan Kediri sejumlah 9 orang.
 
Ketua KPU Tabanan I Gede Putu Weda Subawa mengatakan, pihaknya optimis kuota pendaftar 10 di masing-masing kecamatan akan terpenuhi sampai batas akhir pendaftaran yaitu tanggal 24 Januari 2020. 
Keliling Bali
Bali Tribune/ PENDAFTARAN - Pelamar PPK melakukan pendaftaran.
Komang Arta Jingga

Temuan Jamu Tanpa Izin Edar, Masih Kontroversi Masuk Psikotropika

$
0
0
balitribune.co.id | Negara - Dari satusan produk kosemetik, makanan dan obat yang menjadi barang bukti dan disita Loka POM Buleleng selama 2019 lalu, terdapat satu diantaranya produk tradisional yang bahannya kini menimbulkan pertanyaan. Produk yang mencantumkan kategori jamu namun tanpa dilengkapi izin edar tersebut, bahannya menjadi perdebatan masuk kategori psikotropika.
 
Dari ratusan barang bukti temuan hasil pengawasan di Kabupaten Jembrana yang dilakukan oleh pihak Loka POM Buleleng selama 2019 lalu tersebut, terdapat produk jamu tradisional yang pada kemasannya mencantumkan bahan pembuatnya menggunakan jenis daun tumbuha kratom. Tumbuhan tersebut hingga kini justru masih menimbulkan perdebatan masuk dalam kategori psikotropika. Kepala Loka POM di Buleleng, Made Ery Bahari Hantana, Selasa (21/1), mengatakan pihaknya menemukan produk dengan logo jamu dari salah satu toko.
 
Saat dilakukan pengecekan tenryata produk dikemas menggunakan kantong kertas ini tidak memiliki ijin edar sehingga dilakukan penyitaan. Pihakany juga mengakui setelah penelusuran kembali, bahan jamu tradisional tersebut kini tengah menjadi perdebatan. Daun Kratom yang digunankan sebagai bahan pembuat jamu seperti yang tercantum pada kemasan produk illegal tersebut disinyalir termasuk kategori psikotropika. Menurutnya, daun Kratom tersebut berasal dari Kalimantan dan apabila dikonsumi akan menimbulakn efek penghilang rasa nyeri.
 
Pihaknya mengakui beberapa barang bukti jenis serbuk tersebut juga ditemukan di jual secara bebas di sejumlah toko di wilayah Buleleng. Dari hasil pengawasan berhasil disita Loka POM Buleleng. Ada tiga jenis jamu serbuk dengan menggunakan bahan yang sama yakni daun Kratom yang disita pihaknya di antaranya, Red Kratom, Green Kratom dan Maeng Da Kratom. Ia mengaku pihaknya pun kini masih berusaha melakukan penelusuran terhadap produsen maupun tempat produksi produk herbal yang berbahan daun Kratom tersebut
 
Kendati di dalam kemasan produk tersebut tercantum menyebutkan Lovina, namun pihaknya masih akan menelusurinya lagi, apakah Lovina yang tercantum tersebut mengacu ke wilayah di Buleleng. Namun ia memastikan produk tersebut illegal. "Bahan yang digunakan ini didatangkan dari Kalimantan dan dijadikan serbuk sebagai obat dengan efek menghilangkan rasa nyeri. Sejatinya daun Kratom ini masih menjadi perdebatan masuk kategori psikotropika. Tetapi yang jelas produk yang kita amankan itu tidak ada izin edar dari BBPOM," jelasnya.
 
Dari informasi yang diperoleh, produk serbuk jamu herbal yang diseduh ini memang dapat menimbulkan efek menenangkan dan menghilangkan rasa nyeri. Namun apabila produk jamu berbahan Kratom ini dikonsumsi dalam dosis yang berlebihan akan menimbulkan efek anti nyeri layaknya candu. "Tapi sekali lagi ini masih menjadi perdebatan terkait fungsinya, khusus yang kita amankan itu karena memang tidak ada ijin edar," tandasnya. Loka POM Buleleng akan menelusuri lebih lanjut terkait produk Kratom ini. 
Keliling Bali
Bali Tribune/ ILEGAL - Produk jamu herbal illegal berbahan Kratom yag disita kini tengah menjadi perdebatan masuk psikotropika.
Putu Agus Mahendra

Komunitas Maritim Bersih Sampah Pintu Masuk Pelabuhan Celukan Bawang Disasar

$
0
0
balitribune.co.id | SingarajaTak kurang 100 orang dari Komunitas Maritim  Celukan Bawang,menggelar aksi bersih-bersih Rabu (22/1). Aksi itu sengaja digelar di pintu masuk Pelabuhan Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak untuk menepis isu sampah yang belakangan gencar dikampanyekan, sampah merusak pariwisata Bali.
"Pintu keluar masuk pelabuhan Celukan Bawang merupakan salah satu wajah Buleleng saat wisatawan yang datang melalui kapal cruise masuk ke Bali. Itu salah satu pertimbangan kenapa pintu masuk pelabuhan ini harus terlihat bersih," kata GM Pelindo III Celukan Bawang, Rio Dwi Santoso.
 
Komunitas Maritim Celukan Bawang bersama komunitas peduli sampah dan masyarakat sekitar bahu membahu melakukan upaya pembersihan sampah terutama pada titik startegis yang mudah terlihat. "Paling tidak dalam sasaran jangka panjang kita dapat menumbuhkan kesadaran soal kebersihan lingkungan terutama kepada masyarakat untuk tidak buang sampah sembarangan," imbuh Rio.
 
Tak hanya melakukan bersih-bersih, aksi tersebut menurut Rio dibarengi dengan edukasi serta pendampingan kepada masyarakat termasuk pemberian peralatan tindak lanjut penanganan sampah.
"Sampah tak hanya ditangani ketika sudah mengotori lingkungan. Namun perlu dilakukan penanganan sejak di hulu. Untuk itulah komunitas maritim ikut peduli jangan sampai sampah  terus menerus dijadikan isu negatif terlebih jika sudah mengotori kawasan pantai," tandasnya.
Keliling Bali
Bali Tribune/Komunitas Maritim Bersih Sampah di Pintu Masuk Pelabuhan Celukan Bawang (22/1)
Khairil Anwar

Pusat Lamban, Pemkab Gianyar Ambilalih Pemeliharaan Lampu Jalan IB Mantra

$
0
0

balitribune.co.id | GianyarPemkab Gianyar rupanya lelah menepis keluhan masyaraka terkait situasi dan kondisi di jalan Bypass Ida Bagus Mantra. Tidak ingin terus menerus jadi Kambing Hitam dan telah lama dikeluhkan oleh masyarakat, kewenangan Pemeliharaan dan Pengadaan LPJ di Jalan Alteri  oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Wilayah XII Bali dan NTB,  kini akan diambil alih Pemkab Gianyar.  Kadis Perhubungan Gianyar I Wayan Suamba mengungkapkan itu, Kamis (23/1) kemarin.

Diakuinya, permasalahan di jalan baypas Ida Bagus Mantra sudah sejak  lama dikeluhkan oleh masyarakat. Karena itu Pemkab Gianyar pun  melakukan tindaklanjut ke pusat, yakni melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Wilayah XII Bali dan NTB, di Jakarta.   “Hari ini kami rapat di Jakarta untuk kelanjutan pemeliharaan dan pengadaan Lampu Penerang jalan (LPJ) sepanjang baypas Ida Bagus Matra, Gianyar untuk tahun 2021.  Kami akan usulkan pemeliharaan dan pengadaan" ujar Wayan Suamba. 

Dikatakanya untuk tahun 2020 sesuai hasil koordinasi Dinas Perhubungan Gianyar dengan BPTD sementara tahun 2020 pemeliharaan LPJ akan dilakukan bertahap sesuai ketersediaan anggaran yaitu 165 titik lampu di persimpangan persimpangan ruas wilayah baypas Prof. Ida Bagus Mantra, Gianyar, "Jalan prof Mantra dan LPJ pengadaan maupun pemeliharaan itu kewenangan Kementrian Perhubungan lewat Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII ( Bali & NTB), sementara tahun ini pemeliharaan dilakukan bertahap, di 165 titik persimpangan" ujarnya. 

Sebelumnya masyarakat telah berulang kali mengeluhkan permasalahan lampu baypas ini. Lantaran lampu LPJ mati, para pengguna jalan harus was-was bila memasuki baypas Ida Bagus Mantra saat malam hari mulai memasuki Wilayah Banjar Lembeng, Desa Ketewel, hingga ketimur lantaran jalan gelap gulita. 

Menurut penuturan warga setempat, LPJ baru hidup bila ada event dan kunjungan presiden. Seperti lari maraton event internasional. "Waktu pak presiden Jokowi hadir di Bali, semua LPJ ketimur ini nyala, setelah balik ke Jakarta, mati lagi" Ujar  pria yang membuka bengkel sepeda motor dipinggiran jalan baypas prof. IB Mantra. 

Sementara Rabu (22/1) malam, dari pukul 20.00 wita hingga pukul 11.00 wita sedikitnya ada tiga orang pengendara mengalami kecelakaan, karena tidak melihat adanya lobang pada badan jalan lantaran lampu penerangan jalan yang ada padam. Beruntung semua pengedara tersebut selamat hanya mengalami beberapa luka di tubuhnya.

Keliling Bali
Bali Tribune/Suasana gelap Jalan IB Mantra saat malam hari karena tidak ada lampu penerangan
Nyoman Astana

Karya Agung Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukaru, Dimulai dengan Prosesi Melasti ke Tanah Lot

$
0
0
balitribune.co.id | Tabanan - Karya Agung Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukau, Tabanan dimulai dengan prosesi melasti ke Tanah Lot yang bertujuan untuk menyusikan kembali seisi jagat raya. Di mana acara ini dimulai tanggal 29 Januari 2020, sekitar pukul 09.00 WITA dengan berjalan kaki dari pura ini.
 
Hal tersebut dikatakan I Wayan Arya, Ketua I Panitia Karya Agung Pengurip Gumi, didampingi Bendesa Adat Wangaya Gede I Ketut Sucipto, dan Kabag Humas dan Protokol Setda Tabanan I Ketut Ridia, Kamis (23/1). Dirinya menjelaskan kenapa melasti ini tidak naik kendaraan. Menurutnya, ini adalah kesempatan langka karena berkenan Ida Bhatara tedun napak pertiwi untuk menghilangkan leteh jagat. “Beliau juga memberikan anugerah kepada Ibu Pertiwi, karena Ibu Pertiwi inilah yang memberikan sumber kehidupan bagi semua mahluk hidup yang ada di bumi,” jelasnya seraya mengatakan proses melasti tidak melewati jembatan. Akan tetapi akan melintasi beberapa sungai.
 
Dikatakannya, sehari jelang melasti tepatnya pada sore hari akan menjalankan dan memercikkan air suci ke sepanjang jalan yang akan dilewati saat melasti sebagai pembersihan. Dalam kesempatan ini, pihaknya juga memohon permakluman kepada para pengguna jalan, khususnya pada 28-31 Januari 2020 untuk tidak dilalui khususnya yang ada kedukaan atau membawa mayat. “Untuk kami mohon kepada umat sedharma atau saudara umat lainnya yang ada kematian dan membawa pulang mayat, saya mohon dengan segala hormat untuk tidak melintas di jalan-jalan yang dilalui melasti hingga Ida Bethara kembali dari Tanah Lot,” imbaunya.
 
Ditambahkannya, proses melasti diawali dari Pura menuju Desa Wangaya Gede, kemudian di Pura Puseh Wongaye Gede, dilanjutkan ke Tengkudak, Pentahan, melintas di Sigaran, Buruan, Wanasari, Tuak Ilang, kemudian ke Tabanan, menginap di Puseh Tabanan. Keesokan harinya dilanjutkan perjalanan dari Pura melintas di Kota ke timur menuju jalan Melati, dan ke Pura Puseh Demung, menuju Polsek Kediri ke selatan Nyitdah, ke kiri menuju Ulun Desa Braban, simpang Pura Dangin Bingin, dilanjutkan menuju Tanah Lot yang diperkirakan sampai pada pukul 15.00 WITA. “Di Tanah Lot upacara sangat besar dimulai melabuh gentuh, padudusan agung, mapekelem, baru munggah ke Tanah Lot,” tuturnya. Seusai prosesi Tanah Lot selesai, kemudian hari itu juga kembali menuju Pura Batukau dengan melintasi rute yang sama.
 
Pihaknya juga meminta bantuan kepada perbekel maupun bendesa di jalan yang dilantasi tersebut untuk mengamankan prosesi melasti ini. Baik bantuan dari pecalang dan juga untuk kebersihan dengan menyediakan tempat sampah. “Kami mohon menyediakan tempat sampah, paling tidak berupa kampil atau plastik sampah sehingga tidak berserakan dan mudah diangkut oleh tim kebersihan,” harapnya seraya memohon untuk tidak parkir di jalur yang dilalui. 
Keliling Bali
Bali Tribune/ BERSAMA - I Wayan Arya didampingi I Ketut Sucipto, dan I Ketut Ridia,
Komang Arta Jingga

Inginkan Pembangunan Rumah Sakit di Kintamani

$
0
0
balitribune.co.id | Bangli - Bupati I Made Gianyar berkeinginan membangun rumah sakit di Kecamatan Kintamani. Pembangunan rumah sakit di Kintamani tiada lain untuk mempermudah masyarakat untuk dapat mengakses layanan kesehatan.
 
Bupati Made Gianyar mengatakan memang sebelumnya sempat ada usulan membanguan rumah sakit di Kintamani karena sistem rujukan yang berjenjang  yang diberlakukan bagi peserta JKN-KIS. “Sebelumnya untuk rujukan dari Rumah Sakit Type D baru kemudian ke Rumah Sakit Type C atau B, tapi sekarang bisa langsung dibawa ke rumah sakit Bangli yang notabene Type B,” jelas Made Gianyar, Kamis (23/1).
 
Terlepas dari sistem rujukan berjenjang, kata Made Gianyar jika melihat dari luas wilayah sangat memungkinkan dibanguan rumah sakit di Kintamani. Tentu dengan dibangunya rumah sakit masyarakat akan lebih mudah mengakses layanan kesehatan. “Wilayah Payangan Gianyar saja ada rumah sakitnya, jika melihat luas wilayah lebih luas Kintamani,” ujarnya sembari menambahkan tidak menampik  banyak warga berobat ke luar daerah karena faktor jarak yang lebih dekat.
 
Sebut Made Gianyar rencana untuk membangun rumah sakit di Kintamani bisa terwujud atau pembanguananya bisa dimulai tahun depan. “Asalkan ada komitmen bersama baik dari eksekutif dan legeslatif dan dukungan dari masyarakat, impinan untuk membangun rumah sakit di Kintamani bisa terwujud. Kalau bisa tahun 2021 sudah dirancang, karena ini sudah akhir masa jabatan saya, tentunya bisa dilanjutkan oleh bupati terpilih,” jelas bupati asal Desa Bunutin, Kintamani.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dr I Nengah Nadi mengatakan terkait wacana membanguan rumah sakit di Kinatamni memang sempat dibahas di dewan. Diakui memang sudah sempat melakukan kajian. “Untuk membangun sebuah rumah sakit dibutuhkan lahan minimal luasnya 2 hektar, untuk sementara lahan belum ada,” ungkapnya seraya menambahkan untuk pembanguan Rumah sakit di Kintamani belum masuk dalam rencana pembanguan jangka menengah daerah (RPJMD) 2020.
 
Lanjut Nengah Nadi, sejauh ini masyarakat di Kintamani dapat mengakses layanan kesehatan di puskesmas-puskesmas. Untuk di Kecamatan Kintamani terdapat 6 puskesmas dengan 3 puskesmas melayani rawat inap. “Untuk membanguan rumah sakit selain masalah infrsturuk juga harus dipikirkan terkait alat medisnya dan juga tenga kesehatannya,” sebut Nengah Nadi. 
Keliling Bali
Bali Tribune/ I Made Gianyar
Agung Samudra

Krama Adat Blungbang Inginkan Jalan Melingkar

$
0
0
balitribune.co.id | Bangli - Krama Adat Blungbang, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, berharap dibuatkan jalan melingkar di seputaran Pura Dalem Penunggekan. Seperti diketahui, antara areal pura dipisahkan oleh jalan. Selain itu jarak antara panyengker pura dengan jalan raya hanya 60 cm serta untuk persiapan piodalan di pura yang diempon 450 kepala keluarga tersebut hampir lima puluh persen kegiatan berlangsung di jaba pura. Sementara untuk status jalan merupakan jalan Provinsi.
 
Kelian Adat Belumbang I Putu Rupadana saat dikonfirmasi membenarkan ada keinginan krama untuk bisa dibuatkan jalan melingkar. Sejatinya wacana tersebut sudah sejak lama muncul. Pada masa kepemimpinan Bupati I Nengah Arnawa sempat diwacanakan pembuatan jalan melingkar. Kala itu rencananya akses jalan yang dibuat dari utara pura menuju ke timur dan tembus di sebelah selatan Pura Penunggeka. Hanya saja, karena pertimbangan ada lahan milik orang dan harus melintasi kuburan, wacana tersebut belum terealisasi hingga saat ini. Selain itu kemungkinan pembuatan jalan melingkar belum menjadi prioritas pemerintah waktu itu akhirnya dan rencana tersebut hanya sekadar wacana. “Untuk wacana memang sudah dari sejak lama muncul, namun belum terujud. Kami berharap kepada pemerintahaan saat ini dapat dibuatkan jalan melingkar,” ungkapnya, Kamis (23/1).
 
Menurut Putu Rupadana, setiap dilangsungkan piodalan praktis arus lalin ditutup untuk kendaraan dari utara dialihkan menuju Lapangan Kapten Mudita. Selain itu, belakang ini jalur tersebut banyak dilalui kendaraan berukuran besar. Untuk jalan melingkar, kata Putu Rupadana, sudah ada lahan yang dapat dimanfaatkan, tepatnya di sebelah utara wantilan. Jika disetujui maka jalan melingkar tepat di belakang wantilan menuju ke selatan dan tembus di sebelah utara Pura Penatara Gana, Kelurahan Bebalang, Bangli.
 
Terkait keinginan krama ini, maka pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar bisa difasilitasi. “Kami berharap keinginan membuat jalan melingkar bisa diakomodir. Selain memang untuk tanah sudah tidak ada persoalan,” imbuh mantan kepala sekolah ini.
Keliling Bali
Bali Tribune/ I Putu Rupadana.
Agung Samudra

Banyak Pengusaha Belum Tahu Peraturan Papan Nama Beraksara Bali

$
0
0
balitribune.co.id | Negara - Hingga kini tidak sedikit tempat usaha yang belum mematuhi Pergub Bali Nomor 80 tahun 2018 terkait pelestarian aksara Bali. Terbukti dari sidak gabungan Satpol PP yang menyasar tempat usaha di wilayah Jembrana kemarin banyak ditemukan tempat usaha yang belum memakai plang papan nama beraksara Bali. 
 
Ironisnya lagi, meski telah gencar disosialisasikan, namun banyak pengusaha yang belum mengetahui adanya aturan pemakaian aksara Bali pada plang papan nama perusahaan. Belasan personel gabungan Satpol PP Provinsi Bali bersama Satpol PP Kabupaten Jembrana diterjunkan untuk menyisir tempat usaha yang ada di Jembrana Kamis kemarin. Puluhan tempat usaha baik toko, swalayan hingga rumah sakit swasta disasar petugas. Petugas mengecek kepatuhan perusahaan swasta di Jembrana terhadap Pergub Bali, salah satunya terkait dengan pelestarian aksara Bali. Namun hampir seluruh tempat usaha yang dijajagi justru masih melanggar dan tidak mematuhi peraturan yang berlaku di Provinsi Bali tersebut.
 
Sebagai besar perusahaan swasta yang ada di Jembrana kedapatan belum menggunakan aksara Bali pada plang papan nama perusahaannya. Dari 20 lebih toko dan tempat usaha yang disidak petugas, hampir kesemuanya melanggar Pergub Bali Nomor 80 tahun 2018 terkait penggunaan aksara Bali pada papan perusahaan. Kendati sosialisasi telah gencar dilakukan dengan berbagai cara sejak tahun 2018 lalu, namun sejumlah pengusaha di Jembrana justru belum mengetahui adanya regulasi penggunaan plang papan nama beraksara Bali. Bahkan mereka mengaku baru mengetahui aturan tersebut setelah diberitahu oleh petugas Satpol PP yang mendatangi usahanya. 
 
Salah seorang karyawan dealer mobil di Kota Negara, Andi Saputra mengaku pihaknya selama ini belum mendapatkan sosialisasi terkait penggunaan aksara Bali pada papan plang nama perusahaan. “Sebelumnya belum tahu, baru tadi saja dikasi tahu oleh petugas Satpol PP, plang usahanya bahwa harus isi tulisan Bali di atasnya dan petugas juga baru pertamakali datang kesini, jadi kami awam masalah itu,” ujarnya.
 
Begitupula disampaikan oleh Mustika Kurniawati, Direktur Rumah Sakit Kertayasa di Jalan Ngurah Rai, Lingkungan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana,  mengaku selama ini tidak ada sosialisasi dari pemerintah daerah terkait adanya peraturan tersebut. Atas temuan Satpol PP tersebut, pihaknya mengaku akan segera mengganti plang papan nama di depan perusahaannya dengan plang beraksara Bali di atas huruf latin. “Kami belum tahu. Baru tahu saat Satpol PP datang. Ya bagus juga, segera akan kami tindaklanjuti,” ujarnya.
 
Kepala Bidang Penegakan Perda dan Ketertiban Umum Satpol PP Provinsi Bali I Komang Kusumaedi mengaku dari semua kabupaten/kota di Bali yang disidak, memang didapati hampir semua ditemukan toko dan tempat usaha yang melanggar dua Pergub tersebut. Namun terkait dengan Pergub Pengurangan Timbulan Sampah Plastik, diakuinya sudah berjalan. “Beberapa tempat kami tidak temukan adanya sampah plastik. Yang kami temukan masih ada gedung yang belum menggunakan aksara Bali di atas huruf latinnya,” tandasnya. 
Keliling Bali
Bali Tribune/SIDAK - Personel gabungan Satpol PP Provinsi Bali bersama Satpol PP Kabupaten Jembrana diterjunkan untuk sidak tempat usaha yang ada di Jembrana.
Putu Agus Mahendra

Jelang Libur Imlek, Belum Ada Lonjakan Pengunjung ke Tanah Lot

$
0
0
balitribune.co.id | Tabanan - Menjelang libur tahun baru Imlek yang jatuh pada tanggal 25 Januari 2019, jumlah kunjungan wisatawan ke DTW Tanah Lot belum ada peningkatan. Dimana jumlah kunjungan rata-rata diangka tujuh ribu per hari.
 
Menurut Manajer Operasional DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana menjelang H-2 libur Imlek belum ada kenaikan yang signifikan. Menurutnya saat ini rata-rata jumlah kunjungan perhari enam ribu sampai tujuh ribu per hari. “Untuk saat ini belum ada tanda-tanda kenaikan, paling nanti pas puncak baru kunjungan membludak,” ungkapnya, Kamis (23/1).
 
Toya menambahkan, pada saat puncak libur Imlek biasanya jumlah kunjungan mencapai sepuluh ribu sampai dua belas ribu kunjungan. Namun karena libur Imlek tahun ini bertepatan dengan weekend kemungkinan jumlah kunjungan bisa melebihi dari itu. “Karena puncak libur Imlek pas hari sabtu, saya harap kunjungan bisa lebih dari dua belas ribu kunjungan,” harapnya.
 
Menyambut libur Imlek, menurut Toya, tidak ada persiapan khusus. Karena pihak manajemen setiap hari sudah melakukan prosedur yang jelas dalam melayani pengunjung dalam menjaga keamanan dan kenyamanan. Di wilayah objek wisata Tanah Lot pihak manajeman sudah menyiapkan Security, Life Guard, Polisi Pariwisata, Pol Air Polres Tabanan, serta Pecalang. Sedangkan untuk kunjungan bulan ini menurut Toya didominasi oleh wisatawan manca negara. “Kunjungan bulan ini didominasi oleh wisatawan manca negara, dimana persentasenya enam puluh banding empat puluh,” tagasnya. 
Keliling Bali
Bali Tribune/TANAH LOT – Suasana ramai wisatawan di DTW Tanah Lot Tabanan.
Komang Arta Jingga

Gudang Kayu Terbakar, Sambar Rumah dan Merajan

$
0
0
balitribune.co.id | Gianyar - Sebuah gudang kayu terbakar di Banjar Tegal Bingin, Mas, Ubud, Rabu (22/1) malam. Bangunan rumah bale daja dan merajan yang baru dibangun pun nyaris terlahap. Syukurnya, petugas Pemadam Kebakaran Gianyar dengan kekuatan penuh tiba tepat waktu dan berhasil memotong jalaran api. 
 
Pemilik gudang menduga, kebakaran yang menimbulkan kerugian hingga ratusan juta itu akibat kelalaian orangtuanya. Sekitar pukul 23.00 Wita, Nyoman Sumandia (50), warga Banjar Tegal Bingin, Mas Ubud sedang menonton TV di bangunan Bale Daja yang baru dibangunnya. Saat mulai ngantuk, Sumandia malah dikejutkan teriakan salah satu anaknya yang melihat kobaran api besar di sebuah gudang tetangganya. "Saya langsung terbangun dan benar-banar terkejut, karena ada api menyelimuti gudang milik tetangga saya bernama Kadek Parwata. Apinya saagat besar jaraknya hanya semeter dengan bangunan serta merajan saya," ungkap Sumandia.
 
Dalam keadaan panik, Sumandia, anak serta beberapa tetangganya berupaya memadamkan api yang mulai menyambar bagian atap rumahnya. Sementara warga lainnya berupaya menghubungi petugas Damkar Gianyar. Syukurnya, dalam hitungan menit dua unit mobil Damkar Pos Ubud tiba di lokasi dan langsung melakukan pemotongan jalur api. Menyusul kemudian sejumlah unit mobil damkar bantuan datang dari pos Gianyar dan Sukawati. Langkah pertama, rumah Sumandia dan merajannya berhasil diselamatkan, kemudian dilanjutkan dengan pemadaman api gudang yang sudah melahap seluruh bangunan dan separuh isinya berupa kayu gelondongan.
 
Disemprot dengan air dari segala arah, api raksasa itupun akhirnya berhasil dihalau petugas dalam hitungan satu setengah jam. Aparat kepolisian yang melkukan olah TKP pun sempat menilai adanya kejanggalan atas kebakaran itu. Karena tidak ada aktivitas serta aliran listrik di gudang. Namun kejanggalan itupun terungkap setelah ada pengakuan dari orang tua pemilik gudang, yakni I Made Sudayasa (65). Karena sore harinya, Sudayasa sempat bersih-bersih dan kemudian membakar sisa parutan kayu di sekitar gudang. "Saya pikir apinya sudah mati. Mungkin kebakaran ini karena lelalaian saya," sesalnya tanpa menaruh prasangka kepada orang lain.
 
Hal itu juga dibenarkan oleh pemilik gudang I Kadek Parwata. Disebutkan, kejadian yang sama juga pernah terjadi di gudangnya yang lain, lantaran kebiasaan bapaknya yang suka bersih-bersih itu. Meski kebakaran itu menimbulkan kerugian hingga ratusan juta, Parwata akan menjadikan musibah ini sebuah pelajaran agar pihaknya selalu waspada. Atas musibah ini, pihaknya menyampaikan apresiasinya atas kesigapan petugas damkar. "Kalo petugas tidak datang tepat waktu, mungkin rumah tetangga saya dan merajannya juga akan ikut terbakar. Saya mohon maaf atas kejadian ini," tegasnya. 
Keliling Bali
Bali Tribune/ TERBAKAR - Api membakar gudang kayu gelondongan di Mas, Ubud, Rabu malam (22/1).
Nyoman Astana

Nasib Pilu Tiga Bocah Bersaudara Mendapat Perhatian Ketua Dewan

$
0
0
balitribune.co.id | Semarapura - Nestapa yang dialami oleh tiga orang bocah perempuan bersaudara di Banjar Buayang, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, mendapatkan perhatian kemanusiaan dari Ketua Dewan Klungkung AAGde Anom,SH. Nasib nelangsa ketiga bocah itu diawali dari sang ayah mengalami ganguan jiwa sejak 7 tahun lalu, sedangkan ibunya sudah kawin lagi setelah mengetahui sang suami gangguan jiwa. Sehingga keperluan biaya sehari-hari dan bekal sekolah dibiayai oleh sang kakek dari hasil menggarap sawah.
 
Walaupun kondisi keluarga serba kekurangan namun mereka masih tetap semangat dalam menjalani hihup dan mengeyam pendidikan. Si sulung Ni Wayan Sudiarni (13), saat ini kelas VII, di SMPN 2 Dawan, adiknya Ni Kadek Sudiartini, (10) kelas V SDN 3 Gunaksa, si bungsu Ni Nyoman Suardini (7) masih kelas I SDN 3 Gunaksa. Ketua DPRD Klungkung Anak Agung Gde Anom merasa iba sehingga menyempatkan diri melihat langsung kondisi mereka, di Banjar Buayang, Desa Gunaksa. Gung Anom bersama Ketua KNPI Klungkung Anak Agung Gde Utama Indra Prayoga. Mereka selama ini dirawat dan dibiayai oleh sang kakek I Nyoman Mundri dan neneknya Ni Nyoman Tarin yang juga menderita kanker kelenjar getah bening. “Saya hanya bekerja sebagai petani, kalau pas lagi tidak punya uang saya meminjam untuk keperluan cucu saya,” ujar I Nyoman Mundri. 
 
Mundri menceritakan, ayah ketiga bocah tersebut, yakni I Wayan Muliastra, yang kesehariannya sebagai sopir truk pengangkut pasir ini, sudah mengalami ganguan jiwa beberapa hari berselang kelahiran si bungu sekitar 7 tahun silam. Diawali tingkah aneh yang dilakukan oleh Muliastra, di mana sebelum menanam ari-ari di pekarangan rumahnya, justru mengusap darah ari-ari itu ke seluruh tubuhnya. “Dari kepala dilumuri cairan ari-ari hingga kakinya,” ujar Mundri. Beberapa hari kemudian, kata Mundri, anaknya tersebut mulai melamun hingga mengalami ganguan jiwa. Sehingga harus bolak-balik RSJ Bali di Bangli, bahkan saat ini Muliastra masih perawatan di RSJ karena sempat kumat ganguan jiwanya ketika menjadi tukang suun barang di Pasar Badung, pada Jumat (10/1) lalu. “Sekarang masih dirawat,” ujarnya.
 
Mengetahui Muliastra ganguan jiwa, istrinya Ni Wayan S malah menikah lagi dengan pria lain dari satu banjar (Banjar Buayang). Meskipun demikian belakangan ini Wayan S sering datang untuk melihat anak-anaknya. “Kadang datang ke sini,” imbuh Mundri. 
 
Sebenarnya kondisi mereka sudah mendapat atensi baik dari tingkat dusun hingga Pemkab, bahkan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta sudah turun ke rumah mereka untuk memberikan bantuan sekaligus memberikan motivasi. Ketua DPRD Klungkung Anak Agung Gde Anom mengatakan keluarga ini sebenarnya sudah mendapat perhatian dari pemerintah. Bahkan anggota DPRD Klungkung dari Desa Gunaksa sebelumnya juga sudah turun untuk memberikan bantuan. “Kami selaku Ketua DPRD maupun bupati sudah ke sini, jangan semata-mata melihat laporan di medsos seolah-olah kelihatan tidak peduli,” ujarnya.
 
Gung Anom akan memberikan Bantuan Operasional Pimpinan (BOP) sebesar Rp 1 juta setiap bulan untuk mereka. “Kami datang atas nama lembaga DPRD Klungkung, kami juga mencukup Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung, untuk membantu dalam mencukup kekurangan mereka,” katanya. 
Keliling Bali
Bali Tribune/ SAMBANGI - Nasib bocah di Buayang mendapatkan perhatian Ketua Dewan AA Gde Anom, SH.
Ketut Sugiana

Ketut Raka Silaturahmi dengan Bupati Suwirta

$
0
0
balitribune.co.id | Semarapura - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menerima kunjungan Ni Ketut Raka (35) bersama sang suami, Michael Bommel seorang warga negara Jerman, di ruang kerja Bupati Klungkung, Rabu (22/1). Ni Ketut Raka merupakan penyandang disabilitas asal Dusun Kelemahan Desa Suana, Nusa Penida yang sempat diorbitkan Bupati Suwirta lewat film motivasi berjudul "Jangan Jadikan Aku Beban". Ketut Raka dinikahi seorang warga negara asing pada Agustus tahun lalu dengan adat Bali di rumahnya di Nusa Penida. 
 
Bupati Suwirta menyampaikan selamat kepada ni Ketut Raka maupun Michael Bommel. Dirinya berharap Ketut Raka akan senantiasa menemukan kebahagiaan dengan suaminya dengan tidak melupakan Nusa Penida, Klungkung dan juga Bali. Kepada Michael Bommel Bupati Suwirta berpesan supaya selalu menjaga, mencintai dan membahagiakan Ketut Raka serta tidak memanfaatkan kekurangan Ketut Raka untuk komersial. 
 
Ni Ketut Raka mengaku kehadirannya ini, guna bersilaturahmi sekaligus memperkenalkan Michael Bommel sebagai suaminya. Saat ini dirinya bersama suami tengah berupaya mengurus surat surat administrasi seperti akta pernikahan dan passport supaya bisa bepergian ke negara asal sang suami serta kesejumlah negara lainnya. Sementara Michael Bommel mengaku dirinya pertama kali melihat Ni Ketut Raka di film Jangan Jadikan Aku Beban, di internet. Dirinya melihat Ni Ketut Raka sebagai sosok seorang wanita yang kuat ditengah kekurangan yang dimiliki. 
 
Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang masih tebata-bata, Michael Bommel mengakui menikahi Ni Ketut Raka murni karena mencintai dan mengaguminya, bukan untuk mencari popularitas atau untuk tujuan komersial. Untuk membuktikan rasa cintanya, dirinya juga akan mengajak Ketut Raka bepergian ke luar negeri untuk menunjukkan tempat yang indah di sejumlah negara. 
Keliling Bali
Bali Tribune/ SILATURAHMI - Ketut Raka silahturahmi kekediaman Bupati Suwirta.
Ketut Sugiana

Komunitas Maritim Bersih-bersih Sampah

$
0
0
balitribune.co.id | Singaraja - Tak kurang 100 orang dari Komunitas Maritim Celukan Bawang menggelar aksi bersih-bersih, Rabu (22/1). Aksi itu digelar di pintu masuk Pelabuhan Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak untuk menepis isu sampah yang belakangan gencar dikampanyekan untuk merusak pariwisata Bali.
 
"Pintu keluar masuk Pelabuhan Celukan Bawang merupakan salah satu wajah Buleleng saat wisatawan yang datang melalui kapal cruise masuk ke Bali.Itu salah satu pertimbangan kenapa pintu masuk pelabuhan ini harus terlihat bersih," kata GM Pelindo III Celukan Bawang Rio Dwi Santoso.
 
Komunitas Maritim Celukan Bawang bersama komunitas peduli sampah dan masyarakat sekitar bahu membahu melakukan upaya pembersihan sampah terutama pada titik startegis yang mudah terlihat. "Paling tidak dalam sasaran jangka panjang kita dapat menumbuhkan kesadaran soal kebersihan lingkungan terutama kepada masyarakat untuk tidak buang sampah sembarangan," imbuh Rio.
 
Tak hanya melakukan bersih-bersih, aksi tersebut menurut Rio, dibarengi dengan edukasi serta pendampingan kepada masyarakat termasuk pemberian peralatan tindak lanjut penanganan sampah. "Sampah tak hanya ditangani ketika sudah mengotori lingkungan. Namun perlu dilakukan penanganan sejak di hulu. Untuk itulah komunitas maritim ikut peduli jangan sampai sampah terus menerus dijadikan isu negatif terlebih jika sudah mengotori kawasan pantai," tandasnya. 
Keliling Bali
Bali Tribune/ BERSIH-BERSIH - Komunitas Maritim Celukan Bawang menggelar bersih-bersih, Rabu (22/1).
Khairil Anwar

Tertidur Pulas Saat Kebakaran; Penghuni Rumah Nyaris Terpanggang

$
0
0
balitribune.co.id | Negara - Warga Desa Banyubiru, Kecamatan Negara Jumat (24/1) dinihari dihebohkan dengan kejadian kebakaran. Bahkan penghuni yang saat kerjadian tengah tertidur pulas nyaris terpanggang sebelum akhirnya dibangunkan oleh teriakan tetangga.
 
Kebakaran menimpa toko dan bangunan milik, Agung Kade Sumertadana (50) di Jalan Cupel, Banjar Brawansalak, Desa Banyubiru.  Kejadian kebakaran di Toko Dana Agung tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 Wita. Saat kejadian seluruh penghuni tengah tertidur pulas. Salah seorang tetangga korban, Ni Ketut Wijanawati (46) ditemui dilokasi mengatakan saat terbangun dan mendapati api sudah berkobar diatap bangunan di sebelah utara rumahnya tersebut.
 
Ia pun berteriak dan membangunkan pemilik rumah dan tetangga sekitar. Warga lainnya pun berusahan membangunkan pemilik rumah yang masih berada didalam bangunan. “Saya lihat api tepat diatap toko sebelah utara tembok merajan saya. Saya teriak-teriak dan beberapa tetangga dan orang yang lewat membangunkan penghuninya”ujarnya. Warga berusaha menyelamatkan penghuni rumah yang terbangun dalam kondisi panik keluar ke jalan.
 
Api dengan cepat meludeskan bangunan toko dan merembet ke bangunan lainnya yang bersebelahan. Mendapati amukan si jago merah, penghuni rumah syok. Pemadam kebakaran yang beberapa saat tiba dilokasi, sempat kewalahan memadamkan api lantaran muncul percikan api di sejumlah titik dari kabel listrik yang terbakar. Bahkan beberapakali terdengan ledakan yang diduga berasal dari tabung gas di dalam warung yang terbakar.
 
Salah seorang penghuni rumah, Agung Ayu Sukmawati (23) mengakui saat kejadian keluarganya tengah tertidur di dalam dan diteriaki warga dari luar. Bahkan di dalam warung, ada ibunya Made Demi bersama anaknya Agas (3), “saat ibu terbangun api sudah besar di bagian selatan warung. Saya dan keluarga tidur di kamar sebelah belakang toko, saat kami keluar api sudah di atap” ungkapnya. Bahkan setelah sempat membantu memadamkan api, ayahnya jatuh pinsan.
 
Ayah dan Ibunya harus dilarikan ke IGD RSU Negara dan hingga kini masih menjalani perawatan. Bangunan ini dihuni 2 KK dengan 2 orang anak-anak. Seluruh bangunan dan isinya ludes terbakar, “di warung ada perhiasan emas juga” tandasnya. Kabid Linmas Satpol PP Jembrana, I Putu Pranajaya mengakatan pihaknya menerjunkan lima armada pemadam dan menanggulangi kebakaran toko tersebut, “baru padam sekitar pukul 05.30” ujarnya.
 
 
Keliling Bali
Bali Tribune/Petugas pemadam kebakaran saat berusaha memadamkan api yang meludeskan Toko Dana Agung di Banyubiru Jumat dini hari, Jumat (24/1)
News Group: 
Putu Agus Mahendra

Bersaing Tidak Sehat Pelaku Usaha Transportasi Pulau Menjangan Mengeluh

$
0
0
balitribune.co.id | Singaraja - Persaingan tidak sehat usaha transportasi ke Pulau Menjangan dikeluhkan kalangan pelaku usaha transportasi. Mereka khawatir usahanya terancam gulung tikar akibat tidak adanya standar tarif  untuk trip ke Pulau Menjangan. Tak hanya itu, adanya monopoli tiket masuk oleh Taman Nasional Bali Barat  (TNBB) ke Pulau Menjangan memicu soal lain yang membuat Komisi II DPRD Bali, IGK Kresna Budi turun ke lokasi.
 
Sekretaris Kelompok Nelayan Banyumandi, Desa Pejarakan, Gerokgak Ketut Sweden mengeluhkan kondisi  tidak sehat persaingan usaha dipicu oleh adanya ketidak konsistenan pengaturan oleh pihak TNBB. Selama ini TNBB menunjuk beberapa pelabuhan resmi untuk tempat penyeberangan bagi wisatawan yang hendak mengeksplorasi keindahan kawasan Pulau Menjangan.
Bahkan di pelabuhan tersebut diatur penjualan tiket resmi dengan tarif resmi.Termasuk ongkos trip paket dengan kegiatan diving dan lainnya sebesar Rp 750 ribu.
 
"Selain Pelabuhan di Teluk Menjangan yang kami kelola (Kelompok Nelayan Banyumandi), pelabuhan Labuan Lalang, Sumberklampok, pelabuhan yang dikelola Pokmasta Teluk Terima Sumberkima merupakan pelabuhan yang ditetapkan TNBB untuk tempat penyeberangan wisatawan ke Pulau Menjangan. Dengan harga tiket masuk Rp 200 ribu," kata Seweden.
 
Menurut Sweden jika ditotal paket perjalanan ke Pulau menjangan dengan kegiatan penyelaman dikenakan tarif Rp 750 ribu. "Itu tarif yang berlaku selama ini," imbuhnya.
 
Hanya saja belakangan ada pihak lain yang memberlakukan tarif jauh dibawah harga tersebut kepada wisatawan. Tarifnya dikisaran Rp 300 ribu dengan trip yang sama dan bukan dari pelabuhan resmi. "Wisatawan ditarik ongkos lebih murah jika naik dari kawasan Pemuteran dengan selisih harga cukup jauh namun jarak waktu tempuh nyaris sama sekitar 30 menit.Termasuk boat yang digunakan dengan dua mesin," ujarnya.
 
Jika ini dibiarkan, kata Ketua Pengusaha Kelompok Nelayan Banyumandi Made Lasma, pengusaha dipelabuhan resmi yang ditetapkan bisa gulung tikar. "Kami harap ini ditertibkan. Dan kami tawarkan solusi agar pembelian tiket tidak lagi dilakukan di pos pemberangkatan namun ditempat tujuan yakni pulau Menjangan," ujar Lasma.
 
Menyikapi keluhan itu IGK Kresna Budi berharap para pihak  yang berkepentingan dengan objek wisata Pulau Menjangan duduk satu meja mencari solusi.
"Jangan sampai ada ketimpangan karena akan berdampak pada pariwisata Bali khususnya Buleleng. TNBB bersama pokmas yang ada bertemu agar ada singkronisasi dan bila perlu kami dari dewan yang akan memfasilitasi, jangan sampai ada masalah dilapangan," katanya.
 
Selain itu, Kresna Budi menyorot retribusi nol kedaerah dari tarif angkutan yang ditetapkan TNBB sebesar Rp 200 ribu per orang. Menurut Kresna Budi, setidaknya TNBB membantu peningkatan PAD dari sektor pariwisata yang di kelola TNBB. "Paling tidak ada kontribusi ke daerah untuk meningkatkan taraf hidup  para nelayan yang ada disekitar kawasan yang dikelola TNBB," ujarnya.
 
Tidak seperti saat ini, TNBB sepertinya hanya melakukan eksploitasi  untuk kepentingan daerah lain. Seharusnnya kata Kresna Budi ada kontribusi yang dikembalikan kedaerah untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.
 
"Kami dari Komisi II akan turun kedaerah ini dengan agenda melakukan mediasi antar masyarakat pengelola transportasi ke Pulau Menjangan dan soal retribusi dari tiket masuk oleh TNBB " tandasnya.
Keliling Bali
Bali Tribune/Transportasi ke Pulau Menjangan
Khairil Anwar

RSU Bangli Jorok, Saluran Sanitasi Mampet

$
0
0
balitribune.co.id | Bangli - Kondisi RSU Bangli bisa dibilang sangat jorok, pasalnya saluran santisanya tidak berfungsi dengan baik. Realita ini terjadi pada saluran sanitasi di belakang ruang mawar.
 
Pantauan di lokasi, got dibelakang ruang mawar tertutup tanah, sehingga  jika turun hujan air tidak bisa mengalir dengan bagus. Selain itu, pipa saluran pembuangan limbah tidak berfungsi, sehingga limbah yang seharusnya masuk ke dalam septictank justru meluber. Luberan limbah ini mengahsilakn bau yang menusuk hidung.
 
Salah seorAng petugas yang enggan disebutkan namanya mengatakan, awalnya kondisi saluran untuk limbah berfungsi dengan bagus. Namun karena kekurangan kesadaran baik itu pasien maupun penjaga pasien, hingga pipa saluran limbah mampet. Selanjutnya pihak management RSU melakukan perbaikan dengan cara memotong pipa saluran limbah yang menempel di tembok belakang ruang Mawar dan membuat saluran baru menuju septictank. Rupanya  kondisi spintank juga bermasalah sehingga limbah tidak bisa mengalir ke dalam septictank. “Karena septictank tidak  berfungsi  maka  kondisinya seperti saat ini yakni  limbah meluber,” ungkapnya, Minggu (25/1).
 
Wadir Penunjang Sarana dan Prasarana RSUD Bangli dr Wayan Pariasta saat dikonfirmasi tidak menampik kalau terjadi permasalahan pada saluran limbah. Untuk mengatasi masalah tersebut pada tahun ini akan membuat septictank baru. “Kondisi saat posisi antara spintank dengan jaringan pipa terlalu datar sehingga tersumbat sedikit saja limbah tidak bisa masuk ke dalam septictank,” ungkapnya. 
Keliling Bali
Bali Tribune/ MAMPET - Kondisi di areal belakang Ruang Mawar di RSUD Bangli, Minggu (25/1).
Agung Samudra

Berburu, Paha Tertembus Peluru

$
0
0
balitribune.co.id | Bangli - Nasib apes dialami I Wayan Sudastra (47). Pria asal Dusun Pukuh Desa Susut, Kecamatan Susut, Bangli, ini harus dilarikan ke RSUD Bangli setelah paha kanannya tertembus peluru senapan angin yang dibawanya saat berburu di wilayah Dusun Bujak, Desa Dadap Putih, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Minggu (25/1). Karena terbentur peralatan medis, akhirnya I Wayan Sudastra dirujuk ke RSUP Sanglah.
 
Saat ditemui diruang IGD RSUD Bangli,  I Wayan Sudastra menuturkan  jika ia bersama enam rekannya berangkat berburu  menggunakan mobil ke wilayah seputran Dusun Bujak, Desa Dadap Putih, Kecamatan Busungbiu, Buleleng. “Kami berangkat dari Bangli pukul 01.00 wita dan sampai di lokasi sekitar pukul 04.00 wita,” ungkapnya.
 
Setelah beristirahat sejenak kegiatan berburu dimulai dimana  rombongan menyebar. Musibah yang dialaminya berawal ketika Wayan Sudastra melewati jalan turunan, kaki sempat terpeleset dan terjatuh. Seketika itu senapan angin yang diselempangkan tiba-tiba meledak. “Saat saya jatuh tiba-tiba saja senapan meletus dan peluru menembus paha kanan,” kata Wayan Sudastra sembari menambahkan begitu terkena peluru, kaki kananya langsung terasa kesemutan. Kemudian Wayan Sudastra memanggil rekan-rekannya dan selanjutnya mengantar berobat ke RSUD Bangli.
 
Suvervisi RSUD Bangli Luh Puji Ade Lestari mengatakan  korban Wayan Sudastra tiba di RSU Bangli sekitar pukul 12.00 wita dengan keluhan kaki merasa kesemutan setelah tertembus peluru senapan angin. Selanjutnya korban diberikan obat anti tetanus dan menghilangkan rasa nyeri. Karena tidak tersedia alat C Arm atau alat untuk melihat gambar atau objek dari pasien yang dapat dilihat langsung  pada layar monitor, akhirnya korban dirujuk ke RSU Sanglah. 
 
“Kondisi korban  stabil  dan tidak mengalami pendarahan, karena tidak ada alat C Arm maka tindakan untuk untuk mengambil proyektil yang bersrang dipaha korban tidak bisa dilakukan di sini  sehingga korban dirujuk ke RSU Sanglah,” jelas Ade Lestari. 
Keliling Bali
Bali Tribune/ DIRAWAT - Wayan Sudastra menjalani perawatan di RSU Bangli, Minggu (25/1).
Agung Samudra
Viewing all 11020 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>