

balitribune.co.id | Semarapura - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menggelar pertemuan mendadak dengan para warga Suka Duka, di Lingkungan Lebah, Semarapura Kangin, Kecamatan Klungkung yang menempati tanah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, Sabtu (18/1) sore. Pertemuan ini digelar dalam upaya membahas permasalahan lahan yang belum pernah tuntas sejak dulu. Dimana warga sebanyak 81 Kepala Keluarga Suka Duka ini tidak bisa mendapatkan sertifikat atas lahan yang ditempati.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Camat Klungkung Komang Wisnuadi, Lurah Semarapura Kangin Wayan Mastana serta Perbekel Desa Akah Nyoman Sujati. Perbekel Desa Akah turut diundang dalam pertemuan ini karena Kantor dan Balai Desa Akah berdiri di lahan milik Pemprov Bali.
Bupati Suwirta mengatakan, dalam sejumlah pertemuannya dengan Gubernur Bali telah disampaikan tentang permasalahan lahan di sekitar Tukad Unda dan di Desa Akah. Menurut Bupati Suwirta, Gubernur Bali Wayan Koster turut mendukung upaya Bupati Suwirta untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya. Atas dasar itulah, maka pihaknya berinisiatif mengumpulkan warga untuk mengumumkan supaya secepatnya mengumpulkan dokumen pendukung untuk selanjutnya diajukan kepada Pemprov Bali. Dirinya optimis upaya ini akan membuahkan hasil dan permasalahan ini dapat terselesaikan.
Sementara itu Lurah Semarapura Kangin Wayan Mastana mengatakan, tercatat sebanyak 1,88 hektar lahan milik Pemprov Bali berada di sekitar sungai Unda tepatnya disekitar lingkungan Lebah, Semarapura Kangin. Sebanyak 84,97 are lahan telah ditempati oleh warga sejak tahun 1977 dan kini tercatat sudah 81 KK yang menempati lahan milik Pemprov Bali ini. Warga selanjutnya diminta untuk melengkapi dokumen pendukung seperti Surat kuasa warga untuk klian Suka Duka bermaterai 6000, surat bukti pembayaran pajak, denah tanah yang dimaksud, serta surat surat kelengkapan yang sudah diajukan di tahun tahun sebelumnya.
Salah seorang pengurus Suka Duka, Made Kertiyasa menyampaikan terima kasih kepada Bupati Suwirta karena telah memberikan harapan yang positif kepada warga suka duka dalam menyelesaikan persoalan ini. Dirinya berharap semoga apa yang akan diupayakan oleh Bupati bisa segera diselesaikan.
balitribune.co.id | Gianyar - Tren wisata ekstrem seperti jembatan kaca di Zhangjiajie Grand Canyon, Cina sempat diisukan akan melengkapi objek Wisata Air Terjun Tegenungan. Namun, setelah dipertimbangkan oleh pihak Desa Kemenuh dan Desa Adat Tegenungan, rencana investasi dari pengusaha Cina akhirnya kandas. Karena, warga setempat tidak ingin naturalisasi alam Tegenungan terusik.
Perbekel Kemenuh, Dewa Nyoman Neka, yang dikonfirmasi Minggu (19/1) kemarin membenarkan jika ada tawaran dari pengusaha asal Cina yang mengkemas Air terjun Tegenungan dengan perpaduan jembatan kaca. Namun, rencana itu akhirnya ditolak tegas. Kegagalan ini karena warga Desa Adat Tegenungan, Desa Kemenuh menolak investasi dari negeri tirai bambo dengan berbagai pertimbangan.
Lanjutnya, penolakan tersebut diputuskan saat paruman dan sosialisasi antara pihak desa, dengan adat dan pihak investor. Alasan penolakannya, desa adat Tegenungan ingin mengembangkan wisata berbasis alam, tanpa merusak alam. Disamping itu, menurut warga, di sekitar obyek wisata yang akan dikembangkan terdapat beberapa tempat suci, sehingga wahana tersebut akan mencemari kesucian pura tersebut. “ Investasi tersebut dinyatakan batal. Opsi ini dipilih, agar kedepannya tidak menimbulkan konflik,” ungkapnya.
Tambahnya, wahana jembatan kaca dengan ketinggian sekitar 80 meter dari dasar sungai, dengan investasi lebih dari 60 miliar. Jembatan kaca ini rencananya membentang dari Tegenungan ke Desa Blangsinga, Blahbatuh. Harga tiket untuk melintasi jembatan kaca, bagi warga yang ingin uji nyali ketinggian membayar Rp 250 ribu. Karena itu, pihaknya sudah sosialisasi, menyampaikan maksud investor dihadapan warga. Dari investasi tersebut, rencananya, pemilik lahan mendapat pemasukan 5% dari wisatawan yang masuk termasuk prosentase ke desa adat dan desa dinas “Investasi itu belum bisa diterima dengan alasan yang baik dan diterima oleh investor,” jelasnya.
Disisi lain, desa adat setempat akan mengembangkan obyek wisata yang tidak mengekploitasi alam, agar alam tetap lestari, hijau, natural. Sebagai aparatur desa, pihaknya pun sangat menghargai alasan tersebut. jadi, Desa Kemenuh juga akan tetap mengembangkan potensi pariwisata, sesuai dengan keinginan warga.
Sementara dari informasi lain, gagalnya berinvestasi di Tegenungan, investor asli Cina itu mencoba menjajagi kerjasama dengan Desa Blangsinga dari sisi Timur Air Terjun. Wahana jembatan kaca ini, disebutkan investasi yang pertama di Bali dan beberapa investor sudah menjajagi kerjasama untuk wahana baru ini.
balitribune.co.id | Semarapura - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menghadiri peringatan HUT Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati Klungkung yang ke-43. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati Pusat Ir. Bagus Ketut Lodji,M.S, Kadisdik Klungkung Dewa Gde Darmawan, serta undangan lainnya yang berlangsung di Aula Yayasan PR. Saraswati Klungkung, Jumat (17/1) Pagi.
Dalam Kesempatan tersebut, Bupati Suwirta memberikan ucapan selamat HUT ke 43 kepada Perguruan Rakyat Saraswati, dengan harapan agar selalu bisa eksis dan bersaing ditengah-tengah kompetisi dunia pendidikan yang semakin ketat. Peran serta pendidikan dalam pembangunan di kabupaten klungkung juga sangat dibutuhkan mengingat perkembangan pariwisata di Klungkung sudah sangat pesat khususnya di daerah kepulauan Nusa Penida. Disaat dunia pariwisata sedang pesat di nusa penida, saraswati harus bisa membuat terobosan inovasi dengan cepat agar mampu menyediakan Sdm-sdm yang mampu bersaing dengan Sdm dari luar Klungkung. Karena Efisiensi tenaga manusia pada revolusi industry 4.0 dan bonus demografi menuntu kita untuk lebih berinovasi agar nantinya kita tidak kalang kabut. Pihaknya juga meminta kepada semua elemen pendidikan, agar tidak terlalu banyak teori dan menuntut anak-anak maupun siswa agar mendapatkan nilai 10, tetapi lebih kepada menerapkan pendidikan karakter. Konsep gema santi (masyarakat santun dan inovatif) itu bertujuan untuk menanamkan karakter kepada seluruh masyarakat kab klungkung. Bupati Suwirta juga menyampaikan bahwa Pemkab mempunyai program kapal pesiar gratis untuk masyarakat miskin yang mempunyai kompetensi dan keahlian di bidang pariwisata. Diakhir sambutan, Suwirta kembali menegaskan tentang Perda KTR yang sudah ada di Kab.Klungkung, dan meminta warung- warung maupun kabtin yang ada di lingkungan sekolah agar tidak menjual rokok. “di Klungkung sudah ada perda KTR, untuk warung maupun kantin yang ada di sekolah jangan sekali-sekali berani untuk menjual rokok, akan diberikan sanksi tegas apabila ada yang ketahuan menjual,” tegas Bupati suwirta.
Ketua Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati Pusat Ir. Bagus Ketut Lodji,M.S, menyampaikan bahwa kondisi pendidikan mengalami banyak persaingan, persaingan dibidang sarana prasarana, sdm, dibidang proses, oleh karena lembaga pendidikan khususnya sarawasti menyiapkan sdm dan bersiap mengahadapi persaingan tersebut. Kami yayasan perguruan rakyat saraswati pusat merasa bangga dan kagum atas penyelenggaraan pendidikan di saraswati klungkung ini, setiap tahun saat hadir, dilihat banyak perubahan-perubahan positif yang sangat signifikan. Kedepan dalam mengahadapi persaingan di dunia pendidikan diharapkan semua keluarga besar saraswati klungkung menyiapkan sdm-sdm yang mampu bersaing dengan sdm dari luar. Agar meciptakan suasana asas kekeluargaan saat berada dilingkungan sekolah. Ikuti semua peraturan maupun pedoman-pedoman yang dibuat oleh pemerintah.
Sementara itu, Kepala sekolah I Gusti Made Suberata, menyampaikan adapun tema dari kegiatan ini yakni melalui peringatan HUT Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati Klungkung yang ke-43 Kita “Ciptakan Sumber Daya manusia yang Unggul, Berkarakter, Siap Kerja Keras, Cerdas, Ikhlas, dan Tuntas dalam menghadapi Industri 4.0 Menuju Klungkung Unggul dan Sejahtera Berlandaskan Sat Kerthi Loka Bali”. Adapun rangkaian kegiatan peringatan HUT Yayasan PR. Saraswati yang ke-43 diantaranya dengan menggelar lomba-lomba ekstern dan intern serta lomba di bidang akademik dan non akademik ditingkat SMP sampai SMA. Untuk tingkat SMP, lomba yang digelar diantaranya lomba karaoke pop bali, lomba nyurat aksara bali, dan speech kontes. Untuk tingkat SMP perlombaan juga diikuti dari luar Kabupaten Klungkung yakni dari Karangasem bagian barat dan Bangli daerah timur yang dimana lokasinya dekat dengan Kabupaten Klungkung. Perlombaan tersebut berlangsung dari tanggal 6-7 januari 2020. Sedangkan untuk tingkat SMA hanya untuk interen dilingkungan sekolah saja. Yakni yang berlomba adalah antar kelas Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati Klungkung. Lomba-lomba tersebut antara lain, di bidang akademik, lomba speech contest, mesatua bali, baca puisi. Di bidang seni budaya, lomba pemilihan putra-putri SMAPSA 2020, busana adat ke pura, nyuun sokasi, karaoke, vocal group, dan tari kreasi. Dibidang olahraga, tarik tambang, enggrang, dan terompeh panjang. Dan yang terakhir adalah dibidang pariwisata diantaranya lomba memasak nasi goring, making bed, towel art, memasak spring roll, membuat minuman (mixologi), merangkai bunga pagar, ikebana, dan fruit carving. Selain lomba sekolah juga menggelar kegiatan social yakni donor darah, resik sampah plastic yang digelar di Pura watu Klotok dan yang terakhir adalah kegiatan jalan santai yang dilakukan pada tanggal 12 januari 2020.