Quantcast
Channel: Keliling Bali
Viewing all 11020 articles
Browse latest View live

DB Serang Klungkung, Masyarakat Diminta Waspada

$
0
0
BALI TRIBUNE - Kasus DBD menimpa warga bernama Ni Komang Ismarini (36) seorang ibu rumah tangga beralamat di Jl. Hasanudin, Gang Anggrek No. 6 Pegending, mengalami DB sejak Selasa (15/1) dirawat di RSU Klungkung di Zal F  Ruang Kedondong. Satu lagi penderita DB bernama I Wayan Dira (63) warga dari Br Ambengan Desa Tangkas Klungkung, mengalami DB sejak Sabtu (12/1), dirawat di Zal F di ruang Kedondong RSU Klungkung.
 
Hal itu dijelaskan Plt Sekretaris Diskes Klungkung dr Jaya Putra Minggu (20/1). Menurutnya, peningkatan penyebaran penyakit Demam Berdarah (DB) memang sedang tren naik, terbukti denga ditemukannya kasus DB di berbagai daerah. Karena itu, masyarakat diminta tetap waspada, sementara  Dinas Kesehatan  kini sedang melakukan upaya pencegahan. “Kita melakukan penaganan kasus di bawah 24 jam kemaren. Dan, Jumat (18/1) ada  laporan masuk, langsung kami melakukan  penyelidikan epidemilogis (PE) dan hari itu pula kami sudah  tangani,” terang dr Jaya Putra. 
 
Dari pantauan di lokasi alamat penderita juga sudah dilakukan Foging oleh petugas dibantu oleh Babinsa dari TNI yang ikut turun membantu petugas di lapangan. Dirinya juga menyinggung adanya edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh kepala dinas kesehatan provinsi maupun Kabupaten, untuk tetap siaga menghadapi kasus DBD. 
 
”Melalui surat edaran itu, setiap daerah diimbau untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN). PSN dapat dilakukan melalui kegiatan menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas, plus mencegah gigitan nyamuk dengan cara mengimplementasikan gerakan 1 rumah 1 juru pemantau jentik (Jumantik),” jelas Jaya Putra.
 
Meningkatkan surveilans kasus dan surveilans faktor risiko terhadap kejadian DBD, di antarnya melalui kegiatan pemantaun jentik berkala. Menyediakan bahan insektisida dan larvasida untuk pemberantasan nyamuk dan jentik.
 
Dirut RSU Klungkung dr Nyoman Kesuma dihubungi membenarkan ada beberapa pasien DB dirawat di Zal F ruang Kedondong. Namun dirinya membeber data yang berbeda, yaitu adanya 5 pasien DB yang dirawat di RSU Klungkung. Menurutnya, pasien DB bernama I Kadek Nanda Suryadi (19) alamat Bar Sangging Desa Akah, Klungkung dirawat di Zal F ruang kedongdong. Dan pasien Luh Kadek Sri Indah Yani (20) alamat Br Kaleran, Desa Mandyang dirawat di ruang Jambu. Serta pasien Ni Kadek Kaisra Dwi Pradnya (5) alamat Br Penasan, Desa Tihingan, Banjarangkan, Klungkung dirawat di ruang Durian, RSU Klungkung,serta Ni Putu Eka Apriliani (4) alamat Paksebali, Dawan, Klungkung dirawat di ruang Durian, RSU Klungkung. 
 
“Ada lagi pasien  DB yang masuk Sabtu (19/1) atas nama Ni Komang Pradnya Satya Kerti (3) adik dari pasien sebelumnya Ni Kadek Kaisra Dwi Pradnya (5). Kini keduanya dirawat di RSU Klungkung,” ujar dr Nyoman Kesuma prihatin. 
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
FOGGING - Dinas Kesehatan Klungkung dibantu Babinsa TNI melakukan foging.
Ketut sugiana

Camat Tembuku Apresiasi Kegiatan Pra-TMMD

$
0
0
BALI TRIBUNE - Camat Tembuku AA Purnama mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Pra-TMMD yang dimotori Kodim 1626/Bangli di Br Dukuh Penarukan dan Br Tampuagan Peninjoan, Bangli, akhir pekan lalu. Didampingi Pjs Danramil 1626-03/Tembuku Kapten Inf Wayan Suratnya dan masyarakat Peninjoan, AA Purnama berharap seluruh rangkaian kegiatan TMMD dapat berjalan aman dan lancar.
 
“Kepada seluruh warga desa setempat mohon dibantu pelaksanaan program TMMD tersebut, termasuk ikut mengawasi dan mengecek material yang akan digunakannya, sehingga sesuai dengan RAB yang telah ditetapkan,” pesan Camat Tembuku.
 
Dalam waktu dekat ini, dipastikan warga tempek Dukuh Penarukan dan Br Tampuagan akan memiliki akses jalan penyambung desa, yang dikerjakan melalui kegiatan Pra-TMMD, sejak 15 Januari lalu. Pihak Kodim 1626/Bangli mengajujan kedua dusun ini menjadi sasaran TMMD Reguler ke-104/Tahun 2019.
 
Hal ini disikapi positif dan disambut dengan suka cita oleh warga yang ikut serta berjibaku dan bergotong royong ikut menebang pohon serta rela mengorbankan sebagian tanah hak miliknya untuk akses jalan tersebut. “Saya dan warga lain ikhlas menyerahkan sebagian tanah kami untuk kepentingan pembuatan jalan ini. Cukup lama kami warga desa disini memimpikan punya jalan umum. Astungkara, sekarang impian kami terwujud melalui TMMD,” ujar I Wayan Sugita, asal Penarukan.
 
Secara terpisah, Dandim 1626/Bangli Letkol Cpn Andy Pranoto, MSc., menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Penarukan dan Tampuagan Peninjoan, Bangli yang merelakan sebagian tanah hak miliknya demi pembuatan akses jalan untuk kepentingan umum tersebut, tanpa ganti rugi sepeserpun.
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
TINJAU - Didampingi Pjs Danramil 1626-03/Tembuku Kapten Inf Wayan Suratnya, Camat Tembuku AA Purnama tinjau kegiatan Pra-TMMD Kodim 1626/Bangli
Agung Samudra

Wabup Agung Mayun Harapkan Jati Diri Tulikup Dipertahankan

$
0
0
 
BALI TRIBUNE - Setelah menetapkan 18 Januari 1178 sebagai Hari Jadi Desa Tulikup pada 18 Januari 2018 lalu. Kali ini di Tahun 2019, masyarakat merayakan hari jadi Desa Tulikup ke 841 yang dipusatkan di Lapangan Desa Tulikup dengan berbagai kegiatan pentas seni serta aksi bersih Pantai Siyut. Puncak peringatan Hari Jadi Desa Tulikup dihadiri Wakil Bupati Gianyar, A A Gde Mayun, Jumat (18/1) malam.
 
Kepala Desa Tulikup, I Made Ardika mengatakan, usia Desa Tulikup yang ke 841 merupakan usia yang sarat dengan sejarah serta momen-momen perjuangan yang berkaitan dengan nilai sosial budaya yang adiluhung. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya keberadaban, peninggalan serta situs-situs kuno di beberapa Kahyangan dan Dang Kahyangan yang berada di Desa Tulikup. Penelusuran sejarah hari jadi Desa Tulikup yang terdiri dari 7 banjar dinas, 2 desa pakraman, 11 desa adat serta 10 subak tak terlepas dari munculnya berbagai versi di masyarakat tentang sejarah Desa Tulikup. Saat ini, Desa Tulikup memiliki luas wilayah 5,4 Km2, jumlah penduduk 10.256 jiwa dengan 255 KK serta luar luas lahan pertanian 325 hektar
 
Ketua Tim Penelurusan Sejarah Desa Tulikup. Anak Agung Gede Mayun mengatakan, penetapan Hari Jadi Desa Tulikup bersumber dari salinan prasasti yang disakaralkan pada Pura Puseh Desa Petak Mantring yang populer disebut Prasasti Mantring. Adapaun substansi dari prasasti tersebut memuat keputusan Sri Maharaja Jayapangus yang bertahta di Bali dari tahun 1178 sampai 1181, menganugerahkan solusi kepada Karaman I Katulikup dalam kaitan dengan permasalahan pembayaran pajak. Kemudian didukung sebuah buku berjudul Sejarah Nasional Indonesia Jilid III karya Marwati Joned Poesponegoro dan Notosusanto terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 1993. Pada halaman 306 buku tersebut, dalam pembahasan pemerintahan kerajaan Maharaja Jayapangus di Bali dengan jelas mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan Karaman I Katulikup adalah segenap masyarakat Desa Tulikup yang terletak di dekat Kota Gianyar.
 
Wakil Bupati Gianyar A A Gde Mayun, peringatan HUT ke 841 Desa Tulikup merupakan bagian dari hasil kegiatan penelusuran sejarah Desa Tulikup yang mana telah berhasil menetapkan jati diri Desa Tulikup. Hal ini menunjukkan semangat persatuan, kesatuan dan kepedulian akan sejarah Desa dari seluruh komponen yang ada di Desa Tulikup. Hal ini merupakan suatu modal yang positif dalam menghadapi tantangan pembangunan di Desa yang semakin hari semakin berkembang. 
 
Puncak peringatan HUT ke-841 Desa Tulikup dimeriahkan dengar berbagai pementasan seni oleh seniman Desa Tulikup serta dirangkaikan dengan pembukaan BUMDes Tulikup yang ditandai dengan pembukaan tirai. 
Tags: 
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
HUT - Puncak Peringatan HUT Desa Tulikup.
Redaksi

FKUB Rajut Silaturahmi dan Rawat Kerukunan Umat

$
0
0
BALI TRIBUNE - Ketua FKUB Bali yang juga Ketua Umum Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet beserta jajaran FKUB Bali, Forpela, Forgimala, dan FKUB Kabupaten Klungkung menerima kunjungan Direktur Intelkam Polda Bali Kombes Wahyu Suyitno, didampingi Wadir, para Kasubdit, dan Satuan Intelkam Polres Klungkung di Puri Denbencingah, Klungkung, akhir pekan lalu.
 
Kunjungan untuk merajut silahturahmi ini juga diisi dengan saling tukar informasi, menyatukan pandangan tentang upaya merawat kerukunan dan keamanan di Provinsi Bali, yang secara umum dinilai sangat baik dan harus terus dipelihara dengan sebaik-baiknya.
 
Keesokan harinya, giliran Gubernur Bali DR Wayan Koster mengundang Ketua FKUB Bali Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet beserta para Ketua Majelis Agama PHDI, MUI, MPAG, Keuskupan, Walubi, Matakin , NU dan Muhammadyah Provinsi Bali, serta Pengurus Inti FKUB untuk menyatukan pandangan dan langkah dalam membangun kerukunan di Bali. Pertemuan kali ini juga untuk menggoalkan Rancangan RUU Provinsi Bali.
 
Mereka juga dijadwalkan akan audiensi ke Baleg DPR RI pada 23 Januari 2019. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan akrab itu, FKUB berkomitment untuk selalu mendukung setiap langkah dan program Gubernur dalam membangun Bali, khususnya dalam mengawal Ranperda Desa Adat dan Rancangan RUU Provinsi Bali. 
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
SIAP – FKUB Bali, Forpela, Forgimala, dan FKUB Klungkung siap merawat kerukunan dan menjaga keamanan Bali.
Djoko Moeljono

Harga Lahan Kantor Desa Selat Diduga Dimark-up

$
0
0
BALI TRIBUNE - Panitia pembangunan Kantor Desa Selat, Klungkung yang juga aparatur kantor desa setempat tersandung kasus pengadaan lahan Kantor Desa Selat yang baru, yang dilakukan  tahun 2015. Lokasi lahan yang berada di Barat Puskesmas  Klungkung II di Desa Selat tersebut, diduga dimark-up dari harga normal di atas NJOP yang seharusnya  Rp 20 juta.
 
Informasi dihimpun, kemarin menyebutkan, tanah lokasi bangunan Kantor Desa Selat yang sebelumnya dibeli pemilik seharga Rp 7,5 juta per are, namun mampu dijual melangit dan dibeli oleh panitia pembangunan Kantor Desa Selat seharga Rp 150 juta per are.
 
Dengan harga Rp 150 juta per are, maka lahan seluas enam are itu pun harganya ternyata jauh menggelembung dari nilai jual objek pajak (NJOP) yang  seharusnya sekitar Rp 20 juta yang semestinya dibayar pihak panitia.
 
 Hal ini kemudian memantik kecurigaan adanya penggelembungan harga dengan tanah di lokasi banguna Kantor Desa Selat ini. Dan, kisruh harga ini  terungkap setelah ada masyarakat mengirim surat pengaduan ke Kejati Bali. Surat  yang dikirim tanggal 3 Desember 2018 ini mendapatkan respon cepat dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali.
 
 Untuk itu pihak Polda Bali menurunkan tim dipimpin Kompol I Gede Arianta bersama dua anggota mendatangi Kantor Desa Selat pada Selasa (15/1) lalu. Pada saat itu, petugas diterima Perbekel Desa Selat Gusti Lanang Putu Ngurah Adnyana bersama Sekdes Ketut Ariawan, Bendesa Selat, Bendesa Tabu dan perangkat Desa Selat lainnya.
 
 Tim dari Polda ini menanyakan secara alot pelepasan dan pembangunan Kantor Desa Selat. Tim juga meminjam berkas pelepasan tanah dan pembangunan kantor desa. Sesuai laporan masyarakat menyebutkan bahwa lahan yang menjadi sorotan sekelompok warga ini dan kini menjadi lokasi tempat pembangunan Kantor Desa Selat sebelumnya dibeli berharga Rp 7,5 juta oleh I Putu Tika Winawan.
 
Sesuai dengan pihak Tim Pengadaan lahan lokasi bangunan Kantor Desa Selat ini  kemudian membelinya selangit seharga Rp 150 juta. Yang menjadi sorotan pelapor bahwa adanya selisih harga yang begitu tinggi dan selangit  dimana tanah enam are ternyata  dibeli harganya jauh di atas NJOP yang seharusnya dipatok paling tinggi senilai Rp 20 juta.
 
Sementara itu ditemui di Kantor Desa Selat, Ketua Tim Pengadaan Tanah Kantor Desa Selat, Ketut Ariawan  dengan lantang dan terus terang mengaku terpaksa membeli lahan tersebut karena tidak ada lagi lahan yang cocok untuk digunakan sebagai  Kantor Desa Selat yang baru disamping sudah ada rembug di desa jika tidak dibeli, maka lahan untuk Kantor Desa Selat bakal tidak bisa terpenuhi. “Ya, terpaksa kita beli karena hanya itu saja ada lokasi yang bagus di tepi jalan,” bebernya.
 
 Sementara itu Perbekel Desa Selat yang baru dilantik, Gusti Lanang Putu Ngurah Adnyana mengaku tidak mengerti persoalan yang terjadi saat adanya pembelian lahan tersebut. “Ya, saya tidak bisa memberi penjelasan, karena saya baru dilantik sebagai perbekel baru di Desa Selat,” ujarnya.
 
Namun menurutnya lahan Kantor Perbekel Desa Selat yang saat ini masih dipakai adalah lahan  yang dulu milik leluhurnya termasuk lahan pribadi.
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
DIKATROL - Bangunan Gedung baru Kantor Desa Selat yang baru selesai 60 persen dibangun di lahan seluas 6 are, yang diduga harga pembelian lahannya dikatrol di atas NJOP.
News Group: 
Ketut Sugiana

Gunung Agung Dua Kali Erupsi

$
0
0
BALI TRIBUNE - Sepanjang hari Senin (21/1), Gunung Agung mengalami dua kali erupsi. Berdasarkan data Magma Volcano Eruption Notice (VEN) yang dikeluarkan oleh PVMBG Kementerian ESDM, erupsi pertama terjadi pada pukul 16.45 Wita
 
Kendati hembusan abu vulkanik tidak bisa teramati karena seluruh bagian puncak Gunung Agung tertutupi awan, namun erupsi ini terekam oleh seismograf di Pos Pantau Gunung Api Agung, Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, dengan amplitudo maksimum 22 milimeter berdurasi 1 menit dan 52 detik.
 
 Erupsi kedua terjadi selang beberapa menit kemudian, yakni pada pukul 17.00 Wita. Pun demikian, erupsi kedua ini tidak bisa terpantau secara visual karena puncak Gunung Agung tertutup awan, namun erupsi ini juga terekam oleh seismograf dengan aamplitudo 23 milimeter berdurasi 1 menit 17 detik. Pagi hari sebelum terjadi erupsi kemarin, Gunung Agung terlihat jelas sekitar hampir tiga jam, namun setelah itu gunung tidak bisa lagi terpantau secaraa visual karena tertutup awan.
 
 Terkait dengan erupsi yang terjadi kemarin, Kasubid Mitigasi Bencana Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana, menjelaskaan jika seluruh erupsi yang terjadi sepanjang hari kemarin dan beberapa hari lalu itu terjadi karena terjadinya kelebihan tekanan atau over pressure yang terjadi di dalam perut gunung.
 
Menurutnya, tekanan ini bisa bersumber dari material magma yang naik secara masif maupun berupa gas-gas magmatik yang naik sedikit-sedikit untuk kemudian terakumulasi di kedalaman tertentu.
 
 Akumulasi dan tekanan gas magmatik serta naiknya material magma yang masif tersebut mengakibatkan lapisan penutup bagian atas permukaan kawah tidak lagi mampu menahan tekanan sehingga terjadilah erupsi. Ditambahkan, ada beberapa faktor lainnya yaitu faktor eksternal yang juga memicu terjadinya erupsi tersebut, di antaranya terjadinya gempa tektonik, efek  tidal dan lainnya.
 
“Di Merapi, hujan pernah dilaporkan menyebabkan destabilisasi kubah lava. Air hujan, jika masuk ke dalam sistem vulkanik dan berinteraksi dengan uap magma yang panas, bisa juga memicu terjadinya hembusan bahkan letusan,” ulasnya.
 
 Namun demikian, perlu diingat bahwa bukan hujan yang menyebabkan erupsi, tapi memang karena ada kelebihan tekanan di dalam tubuh gunungnya sehingga erupsi terjadi. Adapun hujan, kata dia, hanya menjadi faktor trigger dari luar, hanya jika gunung apinya sedang kelebihan tekanan.
 
Ia menegaskan, tidak semua gunung api langsung reaktif meletus karena hujan. “Sekarang kan musim hujan, kalau memang hanya hujan yang menyebabkan erupsi, kenapa hanya Gunung Agung yang erupsi? Sementara gunung api lainnya tidak,” tutupnya.
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
DUA KALI ERUPSI - Gunung Agung beberapa jam sebelum erupsi, Senin (21/1). Sepanjang hari kemarin gunung tersebut dua kali erupsi.
News Group: 
Redaksi

Sejumlah Wilayah di Karangasem Dilanda Hujan Abu

$
0
0
 
BALI TRIBUNE - Gunung Agung kembali erupsi pada Selasa (22/1) pukul 03.42 Wita. Erupsi yang terjadi kemarin diawali suara gemuruh disertai dentuman cukup keras. Sebagian besar wilayah Karangasem pun dilanda hujan abu.
 
Berdasarkan laporan Magma Volcano Eruption Notice yang dikeluarkan oleh PVMBG Kementerian ESDM, tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter di atas permukaan kawah dengan kolom abu berwarna keabuan pekat dengan amplitudo maksimum 22 milimeter berdurasi 2 menit 25 detik.
 
 Beberapa saat setelah erupsi, warga  di sejumlah desa di lingkar Gunung Agung merasakan paparan hujan abu vulkanik dengan intensitas sedang, utamanya warga di Perbekelan Desa Ban, seperti Desa Temakung, Desa Jatituhu, dan Desa Belong.
 
“Sebelum erupsi kami mendengar suara gemuruh cukup keras disertai dentuman. Setelah itu baru kami melihat ada asap hitam pekat keluar dari kawah Gunung Agung,” ungkap Wayan Merta, salah seorang warga Dusun Pucang, Desa Ban, Kecamatan Kubu, saat koran ini memantau daerah sekitar rumahnya yang terpapar hujan abu, kemarin.
 
 Dusun tempatnya tinggal memang berada di KRB III yakni sekitar satu kilometer di lereng Gunung Agung, sehingga seluruh aktivitas kegempaan termasuk erupsi bisa dia saksikan dengan jelas. Dijelaskan pula, jika hujan  abu yang terjadi kemarin itu bercampur material pasir.
 
“Kami juga mencium bau belerang menyengat waktu terjadi erupsi,” akunya, sembari mempertanyakan sebuah alat pendeteksi kegempaan yang dipasang di bagian atap rumah salah satu tetangganya di Dusun Pucang.
 
Alat pendeteksi kegempaan tersebut, kata dia, dipasang oleh peneliti dari ITB, untuk mendeteksi kegempaan yang terjadi di Gunung Agung dan Gunung Batur. “Alat itu dipasang lebih dari satu bulan, dan katanya yang masang, akan datang setiap bulan sekali untuk mengecek hasilnya. Tapi belum ada yang datang kesini mengecek sehingga kami belum mengetahui apa hasilnya,” ujarnya.
 
Terkait erupsi kemarin, Kepala Pos Pengamatan Gunung Agung, Dewa Made Mertayasa, kepada koran ini menjelaskan jika terjadinya erupsi dengan kondisi Gunung Agung saat ini tidak lagi diperlukan gempa vulkanik dengan frekwensi atau jumlah yang banyak. “Aktivitas vulkanik Gunung Agung saat ini masih mengalami peningkatan dan potensi terjadinya erupsi kedepannya masih cukup tinggi,” tegasnya.
 
Saat ini volume lava dalam kawah Gunung Agung sudah mencapai 28 juta meter kubik dari total volume kawah sebesar 65 juta meter kubik. Dan saat ini pihaknya masih terus melakukan pemantauan secara intensif terhadap seluruh aktivitas vulkanik Gunung Agung.
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
NGUNGSI –Warga Dusun Pucang, Desa Ban, Kecamatan Kubu terlihat masih belum mengungsi kendati semburan kolom abu Gunung Agung mencapai 2.000 meter dan hujan abu melanda sebagian daerah.
News Group: 
Redaksi

Hujan Deras Guyur Tabanan, Satu Unit Rumah Longsor, Senderan Pura Jebol

$
0
0
BALI TRIBUNE - Hujan deras yang mengguyur Tabanan, Senin (21/1) sore hingga malam, mengakibatkan longsor di Perumahan Sandan Sari, Banjar Jadi Desa, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan. Akibatnya satu unit rumah ambles jatuh ke sungai akibat longsor.
 
Berdasarkan informasi di lapangan, kejadian tersebut sekitar pukul 22.30 wita, Senin (21/1) malam, saat itu kondisi dalam keadaan hujan deras. Rumah yang longsor diketahui milik Pak Rahmat yang tinggal di wilayah Sesetan, Denpasar.  Berdasarkan pantauan di lapangan terlihat satu unit rumah sudah ambles dan berada di sungai, yang tingginya sekitar 15 meter dari atas perumahan 
 
Menurut salah seorang warga, Bagas Alif, yang bersebelahan dengan rumah yang longsor tersebut, rumah yang longsor ke jatuh di sungai kebetulan kosong, tidak ada penghuninya. Sekitar pukul 22.30 wita, dirinya bersama keluarga mendengar suara gemuruh, kemudian mereka keluar rumah untuk mengecek suara tersebut. Pada saat keluar tiba-tiba rumah nomor 42 yang berada di depannya ambles jatuh ke sungai. "Awalnya cuma dengar suara gemuruh, setelah saya keluar tiba-tiba saya lihat rumah di depan ambruk jatuh ke sungai. Habis itu kami langsung keluar semua," ungkapnya, Selasa (22/1).
 
Atas kejadin tersebut Bagas bersama keluarga merasa was-was, karena posisi rumahnya juga berada di pinggir sungai, yang tingginya sekitar 15 meter. Kemudian dirinya bersama keluarga berusaha mengeluarkan barang-barang berharga seperti motor dan mobil yang dititip di tetangga yang tempatnya aman. Karena takut tidur di rumah sekitar pukul 01.00 wita dirinya bersama keluarga akhirnya menginap di rumah keluarga yang ada di penyalin demi keamanan.  
 
Sementara itu warga yang lainnya, Arianto (32) juga mendengar pas kejadian rumah yang longsor jatuh di sungai. Dirinya hanya mendengar suara gemuruh, kaya ada batu jatuh yang dihantamkan. Kemudian dirinya melihat warga sudah ramai dan dikatakan ada rumah yang longsor. Dirinya yang sudah tinggal dua tahun mengontrak rumah di sana rencananya akan pindah mencari kosan karena rumah yang ia tinggali juga posisinya rawan karena senderan di samping rumah sudah terkikis oleh air sungai, bahkan tanah di bawah rumahnya sudah berlubang. 
 
Kasi Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan I Putu Trisna Widiatmika saat berada di lokasi mengatakan, rumah longsor di Perumahan Sandan Sari tersebut diketahui sekitar pukul 23.00 wita, pada saat itu ada masyarakat yang melapor ke Kantor BPBD Tabanan. "Kemarin ada masyarakat yang melapor sekitar pukul 23.00 wita, kemudian kami langsung turun ke lapangan untuk mengecek kondisinya," jelasnya. 
 
Setelah pihaknya turun bersama tim, dirinya melihat ada beberapa rumah yang kondisinya rawan, karena tanah dan senderan dari rumah sudah dikikis oleh air sungai. Demi keamanan pihaknya menyarankan agar warga mengungsi, ada enam rumah yang dinilai rawan longsor. "Ada enam rumah yang harus diseterilkan karena rawan longsor, karena tanah dari perumahan tersebut sudah digerus oleh air sungai. Enam rumah tersebut ada penghuninya, kami sarankan agar mengungsi demi keamanan," tambahnya. 
 
Senderan Pura Jebol 
Hujan Senin (21/1) malam juga mengakibatkan senderan Pura Prajapati Setra Kelod Banjar Lodalang, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, longsor. Reruntuhan lonsoran tersebut menutup saluran irigasi subak senapahan dan juga menutup jalan dari Banjar Menalun menuju Alas Kedaton. 
 
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 23.00 wita. Pada saat itu hujan lebat sedang mengguyur wilayah Tabanan. Menurut warga, I Ketut Sudarsana (50), sekitar pukul 23.00 wita, dirinya sempat mendengar suara seperti gemuruh. Pada saat itu kondisi sedang hujan lebat. Namun dirinya tidak ada rasa curiga karena kondisi dalam keadaan hujan, dirinya tidak keluar rumah untuk mengecek suara tersebut. 
 
Pagi hari salah seorang warga I Made Arya Wikanta, melapor ke Kepala Dusun Lodalang bahwa senderan yang baru dibangun di sebelah timur Pura Prajapati Setra Kelod, Desa Kukuh roboh. Atas laporan tersebut kemudian Kepala Dusun Lodalang I Ketut Sukayadnya (44) mengecek ke lokasi dan memang benar senderan sebelah timur Pura Prajapati Setra Kelod Desa Kukuh sepanjang 15 meter roboh ke timur dan menutup aliran subak senapahan dan jalan dari Banjar Menalun menuju Alas Kedaton. Diduga akibat guyuran hujan yang lebat senderan tidak kuat menahan beban yang mengakibatkan senderan jebol. 
 
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun akibat kejadian tersebut Desa Kukuh diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp 144.000.000. 
 
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
LONGSOR - Rumah warga di Perumahan Sandan Sari, Desa Banjar Anyar, Kediri, Tabanan.
Komang Arta Jingga

Sisir Toko dan Warung hingga ke Pedesaan, Banyak Pedagang Masih Jual Produk Berbahaya

$
0
0
BALI TRIBUNE - Kendati pengawasan rutin dilakukan, namun masih ditemukan pedagang yang menjual barang tidak layak konsumi. Bahkan kini peredaran produk tidak layak konsumsi ini merambah hingga dipelosok-pelosok desa. 
 
Seperti saat pengawasan barang beredar yang dilaksanakan Dinas Koperasi UKM Peindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Jembrana, Senin (21/1), petugas menemukan peredaran kosmetik dan obat berbahaya, makanan minuman kedaluwarsa serta penjualan minuman beralkohol tanpa izin.
 
Pengawasan barang beredar kali ini kembali menyasar pedagang yang ada disejumlah desa diwilayah Kecamatan Negara. Total ada tujuh pedagang ditiga wilayah yang disisir oleh petugas. Bahkan pedagang yang didatangi petugas tersebut merupakan toko maupun warung yang sebelumnya barang dagangannya sudah pernah mendapat pengawasan. Namun petugas saat memeriksa satu persatu barang dagangan yang dijual ditoko maupun warung tersebut justru masih menemukan adanya pedagang yang kedapatan menjual kosmetik dan obat berbahaya, makanan minuman kadaluarsa serta menjual minuman beralkohol tanpa Surat Ijin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP MB).
 
Kosmetik berbahaya yang ditemukan petugas yakni sejumlah produk krim pemutih wajah dengan beberapa merk yang dilarang beredar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) lantaran mengandung bahan kimia yang berbahaya seperti mercuri yang dapat merusak kulit. Petugas juga mendapati sejumlah pedagang yang menjual beberapa produk obat maupun jamu yang peredarannya telah dilarang karena mengandung bahan kimia berbahaya. Terkait temuan ini, para pemilik toko justru berdalih tidak mengetahui jika produk kosmetik yang mereka jual itu dilarang untuk dijual.
 
Salah seorang pemilik warung, Suriasih mengatakan pihaknya mendapatkan pasokan produk yang terkategori dilarang beredar itu dari salles yang datang langsung menjajakan kewarung-warung. “Saya tidak tahu ini dilarang, sering ada sallesnya yang datang langsung kesini bawa produk ini, kalau saya tahu ini dilarang saya tidak akan membeli dan menjualnya,” ungkapnya. 
 
Petugas juga masih menemukan pedagang yang menjual puluhan jenis produk makanan dan minuman kedaluwarsa. Kendati sudah kalaluwarsa sejak setahun lalu namun masih dipajang pemilik toko dan warung dietalase dagangannya. 
 
Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Jembrana Made Gede Budiartha dikonfirmasi terkait temuan hasil pengawasan kemarin menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi lagi bagi kelima toko yang kembali ditemukan menjual produk kosmetik maupun obat berbahaya serta minuman beralkohol tanpa ijin dan makanan serta minuman kadaluarsa. “Ini adalah temuan yang kedua ditempat yang sama. Kami akan turun lagi dengan tim dan kami tidak akan toleransi lagi. Kami akan koordinasi dengan BPOM dan Kepolisian jika diperlukan,” tegasnya. 
 
Menurutnya, pengawasan barang beredar di warung dan toko ini akan rutin dilakukan pihaknya untuk menjaga agar masyarakat selaku konsumen terhindar dari bahaya produk kosmetik dan obat ilegal serta makanan serta minuman yang tidak layak untuk dikonsumsi. Pihaknya mengimbau masyarakat agar lebih teliti saat membeli produk. 
 
Tags: 
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
AWASI - Sejumlah toko dan warung kembali diawasi masih kedapatan menjual produk tidak layak konsumsi.
Putu Agus Mahendra

Dalam Sehari Motor Ditemukan

$
0
0
BALI TRIBUNE - Jajaran Opsnal Polres Bangli berhasil mengamankan sepeda motor milik I Kadek Budiartana (31) asal Banjar Siladan, Desa Tamnabali, yang sebelumnya dilaporkan hilang, Senin (21/1). Sepeda motor jenis Vixion dengan Nopol DK 6600 RO ditemukan di wilayah Tabanan. Kini sepeda motor masih diamankan di Mapolres Bangli. Sementara pelaku pencurian masih diburu petugas.
 
Dari informasi yang dihimpun kasus curanmor tersebut berawal Minggu (20/1) sekitar pukul 21.00 wita korban memarkir sepeda motornya  di depan ruko milik Nengah Mudana dengan kondisi sepeda motor tidak diukunci stang. Selanjutnya korban masuk ke rumah Nengah Toni Adiawan. Sekitar pukul 00.05 wita  korban bermaksud mengambil kembali sepeda motornya di tempat semula diparkir, namun tidak ada. Korban berusaha mencari di sekitar  TKP  bahkan sampai ke wilayah Gianyar  namun juga tidak ditemukan. Sementara di tempat korban memarkir sepeda motornya terdapat sepeda gayung yang diduga  sebelumnya dinaiki pelaku.
 
Mendapat laporan, Tim Opsnal Polres Bangli langsung melakukan penyelidikan dan akhirnya sepeda motor milik korban ditemukan di wilayah Tabanan. Sementara sepeda gayung yang ditemukan di TKP diketahui diambil oleh pelaku di seputaran Asrama Kodim 1626/Bangli. “Pelakunya memang belum tertangkap, tapi dari TKP ditemukan sepeda motor milik korban ternyata  dilaporkan ada kehilangan sepeda motor,” ungkapnya.
 
Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi saat dikonfirmasi belum bisa dihubungi. 
Tags: 
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
DIAMANKAN - Sepeda motor dan sepeda gayung diamankan di Mapolres Bangli.
Agung Samudra

Fenomena Supermoon,Laut Bali utara Menggelegak

$
0
0

Singaraja,Bali Tribune

Dampak fenomena supermoon,gelombang tinggi laut utara Bali menggelegak. Sejumlah kawasan pesisir dihantam gelombang disertai hembusan angin kencang.Akibatnya,selain meluluh lantakkan pemukiman,perahu nelayan dikabarkan hilang bahkan beberapa diantaranya hancur akibat terhantam gelombang.Tak hanya itu, hujan badai yang mengguyur sebagai besar wilayah Buleleng ikut  melengkapi petaka Bali Utara.

Beberapa kawasan pesisir yang rusak akibat dihantam gelombang,selain pantai Penimbangan, hantaman ombak juga merusak jalan di Lingkungan Kayubuntil Barat, Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan Buleleng.Tidak hanya itu,ruas jalan yang menghubungkan Lingkungan Kayubuntil-Jatayu, sepanjang  enam meter dengan lebar lima meter itu jebol akibat dihantam ombak.

Begitu juga dengan pesisir pantai Lingkungan Bugis I, Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Buleleng.Rumah milik Maksum Gunawan (50) temboknya jebol setelah diterjang ombak.Akibatnya,Maksum bersama  ibunya Sulastri (70)  diungsikan ke Balai Serbaguna Kayubuntil.

Sementara dikawasan pesisir Desa Pengastulan,Kecamatana Seririt.Sejumlah rumah nelayan dikabarkan ambruk terhantam gelombang pasang.Bahkan,beberapa perahu milik nelayan di Banjar Dinas Rajatama,Desa Banjar Asem,juga dikabarkan mengalami kerusakan.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana mengatakan,gelombang tinggi yang terjadi merupakan dampak dampak atas fenomena Supermoon. “Dampaknya lumayan besar.Mulai dari daerah Pantai Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kecamatan Buleleng sampai Kubutambahan. Puluhan perahu nelayan rusak. Puluhan titik pohon tumbang. Kami sedang mendata kerusakan,” kata Suadnyana,Rabu (23/1).

Hanya saja,kata Suadnyana,bencana tersebut tidak mengakibatkan jatuh korban jiwa.Dan dari hasil penghitungan BPBD Buleleng, total kerugian material akibat bencana tersebut mencapai Rp 728 juta. “Sampai saat ini total kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam tersebut mencapai Rp 728 juta,”ungkapnya.

Sementara itu,Bupat Buleleng,Putu Agus Suradnyana menghimbau masayarakat untuk  mewaspadai dampak dari cuaca ekstrem yang berlangsung belakangan ini.Himbauan itu menurut Agus Suradnyana,mengacu terhadap bencana yang terjadi ditahun-tahun sebelumnya.Kehati-hatian dan kewaspadaan tersebut bisa mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem ini. “Harus secara maksimal kita antisipasi,”ucapnya.War

Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
Kondisi Kawasan Pesisir setelah Dihantam Gelombang,Hujan Badai Tumbangkan Pohon Dan Sebabkan Banjir
War

Pohon "Keramat" Tumbang Telan Korban Jiwa. Taufiqi Tewas Tergencet Pohon

$
0
0
Denpasar, Bali Tribune-Angin kencang yang melanda Denpasar menyebebkan sejumlah pohon tumbang. Bahkan pohon  yang tumbang ada yang menimpa kendaraan dan menelan korban jiwa. Seperti pohon tumbang  yang terjadi di Jalan Tukad Pakerisan Panjer Denpasar. Pohon berdiameter kurang lrbih 1,5 meter tersebut tumbang dan menimpa 1 pengendara hingga meninggal dunia.
 
Salah satu warga yang ditemui di lokasi, Aslaniyati (18) mengatakan kejadian pohon tumbang terjadi pada pukul 17.00 wita. Pohon tumbang,  menimpa satu Apotek dan menimpa satu pengendara hingga meninggal dunia. "Tadi anginnya kencang dan hujan. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh lalu tiba-tiba pohon sudah tumbang. Saya lihat ke luar ternyata pohon tumbang dan menimpa pengendara. Orangnya tergencet pohon dan meninggal," ujarnya perempuan yang bekerja di toko sepatu tepat di lokasi kejadian, kemarin.
 
Dikatakan, pihaknya sangat kaget melihat kejadian tersebut. Ia pun merasa beruntung mengingat kejadian pohon tumbang tidak menimpa dirinya yang sedang berada di dekat pohon tumbang. "Saya kaget beruntung saya ada di dalam. Kalau di luar tidak tau bagaimana nasib saya," ujarnya.
 
Sementara Jaga Baya Desa Pakraman Panjer, Wayan Sudana mengatakan pohon tumbang yang berada di kawasan setra Desa Pakraman Panjer ini terjadi pada pukul 17.00 wita. Menurutnya saat kejadian ada satu pengendara tertimpa pohon. "Menurut pengakuan sejumlah warga, tadi pengendara datang dari arah utara. Saat pohon tumbang, korban langsung tergencet," ujarnya.
 
Dikatakan, pohon besar yang berada di setra tersebut memang sudah tua dan dikeramatkan oleh warga Desa Pakraman Panjer. "Pohonnya memang keramat karena di setra. Usianya sudah tua, sejak saya lahir pohon sudah ada," ujarnya.
 
Diakuinya selain menimpa pengendara hingga meninggal dunia, tumbangnya pohon berjenis kepuh tersebut juga menimpa apotek dan mobil. "Tadi mobil juga kena rantingnya, apotek juga rusak," ujqrnya.
 
Sementara Babinkamtibmas Kelurahan Panjer, AIPTU Made Wedra mengatakan korban yang meninggal jenis kelamin laki-laki atas nama Taufiqi Hudaya yang beralamat di Jalan WR Supratman Denpasar. Korban berasal dari Pasuruan Jawa Timur. "Korban tergencet pohon saat melintas.  Sementara korban sudah dibawa ke Rumah Sakit," ujarnya.
 
Selain di Jalan Tukad Pakerisan, pohon tumbang juga terjadi di depan Lapangan Puputan Renon (Monumen Perjuangan Rakyat Bali). Di lokasi ini pohon tumbang menimpa dua unit mobil yang sedang melintas. “Mobil ini sedang berhenti karena lampu merah, tiba-tiba pohon tumbang,” ujar salah saksi di lokasi.
 
Pohon tumbang juga terjadi di sebelah barat Kantor Gubernur Bali, pohon tumbang menimpa tembok penyengkernya. Demikian pula pohon perindang di depan Gedung DPRD Bali, juga tumbang. Beruntung, pohon tersebut tumbang mengarah ke  jalan, sehingga tidak menimbulkan kerusakan. Selain itu, pohon di depan Art Centre juga tumbang dan melintang ke jalan. 
 
Pohon tumbang juga terjadi di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Bali - Penida Jalan Kapten Tjok Agung Tresna Denpasar. Di lokasi ini, pohon tumbang juga menimpa kendaraan roda empat.
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
Tumbang - Pohon Tumbang menimpa pengendara yang melintas di Jalan Tukad Pakerisan Panjer Denpasar, Kamis (24/1).
I Wayan Sudarsana

Puluhan Jukung Hancur Diterjang Ombak

$
0
0
BALI TRIBUNE - Cuaca buruk melanda wilayah perairan Karangasem. Di Pantai Amed, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang terjangan ombak tinggi mengakibatkan puluhan jukung (perahu) milik nelayan hancur dan rusak parah.
 
Bahkan, saking kerasnya terjangan ombak setinggi empat meter yang terjadi pada Rabu (23/1) sekitar pukul 01.30 Wita tersebut, dua jukung nelayan sampai nyelonong menerobos masuk ke dalam salah satu vila di pinggir pantai tersebut.
 
Kejadian ini sontak membuat kaget wisatawan asing yang tengah tertidur pulas di kamar pada vila tersebut, karena ada jukung nelayan tiba-tiba nyelonong masuk vila melewati tembok pagar setinggi 1,5 meter itu.
 
I Nyoman Otawan, salah satu nelayan yang ditemui koran ini di lokasi kejadian, pagi kemarin mengakui jika jukung miliknya hancur akibat terjangan ombak setinggi empat meter. Kerasnya terjangan ombak tersebut membuat jukung miliknya sampai terhempas terbawa air laut jauh ke darat hingga melewati pagar sebuah bangunan vila.
 
“Jukung saya dihantam ombak tinggi sampai masuk ke dalam vila. Lihat ini pak badan jukung saya pecah, cetiknya juga keduanya patah,” ucapnya sembari menunjukkan jika jukung yang menerobos masuk vila itu adalah miliknya.
 
 Sebelum kejadian, ingat Otawan, hampir seluruh nelayan sedang tertidur pulas, namun kemudian dibangunkan oleh suara gemuruh dan deburan ombak yang tak lazim.
 
Dia dan warga nelayan lainnya pun langsung bangun dan bergegas menuju pantai. Namun sayang, setiba di pantai seluruh jukung nelayan yang terparkir di pantai itu posisinya sudah berantakan dan berserakan melintang kesana kemarin oleh hantaman ombak tinggi.
 
 “Saya melihat ombak sangat tinggi hampir empat meter. Saya dan nelayan lainnya lari untuk menyelamatkan jukung masing-masing. Namun belum sempat saya selamatkan, jukung saya sudah hancur menabrak tembok vila dan masuk ke dalam bangunan vila,” ungkapnya.
 
 Sementara itu, Babinkamtibmas Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Aipda I Nyoman Mudiasa, kepada koran ini mengatakan jika dari data yang dia kumpulkan sedikitnya ada sebanyak 52 jukung nelayan yang hancur akibat diterjang ombak tinggi. Jumlah itu baru yang berada di wilayah Amed, Tegalantang, dan Tukad Sih. Belum termasuk kerusakan jukung nelayaan yang berada di Pantai Banyuning.
 
“Waktu kejadian seluruh nelayan turun untuk bergotong royong menyelamatkan jukung mereka, utamanya mesin. Rata-rata rusak parah,” sebutnya. Dari kejadian itu ada dua orang nelayan yang mengalami luka-luka akibat terbentur jukung yang coba akan diselamatkan.
 
 Seorang nelayan mengalami patah tulang kaki atas nama I Putu Feri (37) serta satu warga lainnya mengalami luka lebam atas nama I Putu Jalal (35) asal Dusun Lebah, Amed. Keduanya langsung dilarikan ke klinik terdekat untuk mendapatkan penanganan medis dan sudah dipulangkan.
 
Diperkirakan cuaca buruk dengan terjangan gelombang tinggi dan ombak pasang ini akan terjadi hingga beberapa hari ke depan. Sementara berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG Wilayah III Denpasar, Rabu (23/1), ketinggian gelombang di tengah perairan Utara Bali berkisar antara setengah hingga 4 meter, sementara tinggi gelombang di perairan Selatan Bali berkisar antara 0,75 hingga 5 meter.
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
EVAKUASI - Sejumlah nelayan bergotong royong mengevakuasi jukung ukuran besar agar tidak rusak akibat terjangan ombak setinggi 4 meter yang terjadi di Pantai Amed.
News Group: 
Redaksi

Sidak, Bupati Tutup Indomaret, Puluhan Tahun Beroperasi Tanpa Izin

$
0
0
BALI TRIBUNE - Ketegasan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta melakukan penertiban di segala bidang, bukannya isapan jempol semata.  Ini dibuktikan saat bupati bersama Tim Yustisi dipimpin Kasatpol PP Putu Suarta, SH  menggelar sidak pada  Selasa (22/1) malam sekitar pukul 22.00 Wita menyasar seluruh swalayan yang beroperasi di Kota Semarapura.
 
Operasi dilakukan tanpa pandang bulu. Seluruh swalayan baik mandiri maupun berjejaring  termasuk Swalayan INTI milik Kopas Srinadi Klungkung, Cahaya Melati, Alfamart maupun Indomaret, satu per satu diperiksa kelengkapan izin operasionalnya.
 
Saat masuk di salah satu Indomaret, Bupati Suwirta meminta agar pegawai menunjukkan izin operasionalnya, yang ternyata hal itu tidak bisa ditunjukkan. Bupati Suwirta tanpa ampun bertindak tegas bersama Kasatpol PP Klungkung Putu Suarta  langsung  menutup  sementara swalayan  Indomaret.
 
 Dari sidak itu pula diketahui bahwa swalayan berjejaring Indomaret itu telah berdiri selama bertahun-tahun, dan pemkab pun sudah berkali-kali mengingatkan para pengusaha untuk mengurus izinnya. Tidak berpikir panjang, Bupati Suwirta langsung memerintahkan Kasatpol PP untuk menugaskan petugasnya menyegel swalayan berjejaring tersebut.
 
 "Padahal bertahun-tahun mereka buka toko di sini, tapi izin saja tidak bisa ditunjukkan, ya kita tutup dulu sementara sampai nanti mereka bisa menunjukkan izin operasionalnya. Jika sudah ada izinnya, ya kita persilakan buka kembali. Tapi jika terbukti tidak bisa menunjukkan izinnya dengan terpaksa kita tutup permanen," ujar Bupati asal Ceningan ini.
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
TUTUP - Didampingi Kasatpol PP Putu Suarta, Bupati Suwirta tutup sementara Indomaret tak berizin.
News Group: 
Ketut Sugiana

Fenomena Supermoon, Pesisir Bali Utara Diterpa Badai

$
0
0
BALI TRIBUNE - Fenomena bulan purnama (supermoon) telah memicu terjadinya gelombang tinggi di laut utara Bali. Tidak saja itu, supermoon juga menyebabkan sejumlah kawasan pesisir di Buleleng dihantam gelombang disertai hembusan angin kencang.
 
Akibatnya, selain meluluhlantakkan permukiman warga, perahu nelayan dikabarkan hilang bahkan beberapa di antaranya hancur akibat terhantam gelombang. Hujan badai yang mengguyur sebagai besar wilayah Buleleng ikut  melengkapi petaka Bali Utara.
 
Beberapa kawasan pesisir yang rusak akibat dihantam gelombang, selain Pantai Penimbangan, hantaman ombak juga merusak jalan di Lingkungan Kayubuntil Barat, Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan Buleleng. Ruas jalan yang menghubungkan Lingkungan Kayubuntil-Jatayu sepanjang  enam meter dengan lebar lima meter, juga jebol akibat dihantam ombak.
 
Begitu juga dengan pesisir pantai Lingkungan Bugis I, Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Buleleng. Rumah milik Maksum Gunawan (50) temboknya jebol setelah diterjang ombak. Akibatnya, Maksum bersama  ibunya Sulastri (70)  diungsikan ke Balai Serbaguna Kayubuntil.
 
Sementara di kawasan pesisir Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, sejumlah rumah nelayan ambruk terhantam gelombang pasang. Bahkan, beberapa perahu milik nelayan di Banjar Dinas Rajatama, Desa Banjar Asem, juga mengalami kerusakan.
 
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana mengatakan gelombang tinggi yang terjadi merupakan dampak atas fenomena Supermoon. “Dampaknya lumayan besar. Mulai dari daerah Pantai Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kecamatan Buleleng sampai Kubutambahan. Puluhan perahu nelayan rusak. Puluhan titik pohon tumbang. Kami sedang mendata kerusakan,” kata Suadnyana, Rabu (23/1).
 
Hanya saja, kata Suadnyana, bencana tersebut tidak mengakibatkan jatuh korban jiwa. Dan dari hasil penghitungan BPBD Buleleng, total kerugian material akibat bencana tersebut mencapai Rp 728 juta. “Sampai saat ini total kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam tersebut mencapai Rp 728 juta,” ungkapnya.
 
Bupat Buleleng Putu Agus Suradnyana mengimbau masayarakat untuk  mewaspadai dampak dari cuaca ekstrem yang berlangsung belakangan ini. Imbauan itu, menurut Agus Suradnyana, mengacu terhadap bencana yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Kehati-hatian dan kewaspadaan tersebut bisa mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem ini. “Harus secara maksimal kita antisipasi,” ucapnya.
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
HANCUR – Permukiman warga di pesisir Bali Utara tampak porak poranda diterjang badai.
News Group: 
Khairil Anwar

Danrem 163/Wirasatya Prihatin, Anggotanya “ Kawin –Cerai”

$
0
0
BALI TRIBUNE, Gianyar - Di hadapan ratusan anggota TNI,  PNS dan Ibu - Ibu Persit Kartika Candra Kirana, Komandan Korem 163/Wirasatya Kolonel Arh Albertus Magnus Suharyadi menyatakan keprihatinan dengan adanya banyak kasus kawin cerai di kalangan anggota TNI. Karena itu, TNI diingatkan untuk membangun keharmonisan membina rumah tangga. Hal itu diungkapkan saat Kunjungan kerjanya di  Markas Kodim 1616/Gianyar, Jumat (25/1) kemarin.
 
Meski tidak membeberkan data, Kolonel Arh Albertus Magnus Suharyadi menyebutkan, kasus kawin cerai anggota TNI cukup memprihatinkan.  Untuk itu, kegiatan pembinaan mental ini sangat berguna bagi prajurit guna meningkatkan etos kerja, kedisiplinan dan profesionalisme sebagai prajurit dan PNS. Bagi anggota persit juga berguna untuk menambah wawasan mendukung tugas suami sebagai prajurit khususnya dalam kehidupan rumah tangga. Maksudnya,  untuk meningkatkan etos kerja, kedisplinan dan profesionalisme prajurit harus dimulai dari lingkungan keluarga yang harmonis karena keluarga yang bahagia akan menjadikan motivasi dalam lingkungan pekerjaan.
 
 Pada kesempatan itu, dalam pengarahannya Danrem juga  mengingatkan kembali Netralitas TNI pada Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden 2019. Dimana  Prajurit harus selalu menjaga komitmen untuk tidak ikut berpolitik dan hak pilih yang dimiliki oleh keluarga Prajurit agar betul - betul di gunakan sebaik – baiknya.” Saya tegaskan Prajurit jajaran Korem 163/Wirasatya harus Netral sedangkan bagi istri dan keluarga Prajurit, gunakanlah hak pilih anda sesuai hati nurani masing - masing dan jangan golput" ujar Danrem 163/WSA.
 
Tidak kalah pentignya, Danrem berpesan kepada seluruh Prajurit dan keluarganya agar selalu berhati - hati dalam berlalu lintas. Karena angka kecelakaan lalin cukup tinggi menimpa Prajurit maupun keluarganya. Selanjutnya, Danrem 163/WSA menyampaikan tentang kebijakan Kasad yang baru diharapkan manfaatkan kebijakan tersebut dengan baik karena sangat bermanfaat bagi seluruh Prajurit terutama dalam pembinaan fisik dengan berolah raga setiap hari. Sementara untuk menjaga dan mempererat  sinergitas TNI dengan Kepolisian, prajuritnya diminta  agar selalu  membangun komunikasi yang baik dan saling menghargai peran dan tugas masing-masing instansi. “ Jika terbnguan kodisi saling memebutuhkam, tentunya  akan menumbuhkan hubungan yang baik dan saling melengkapim” pungkasnya.
 
Dalam kunjungannya di Gianyar, dihadiri ratusan anggota dari Kodim 1616/Gianyar, Kodim 1626/Bangli dan anggota Kodim 1610/Klungkung. Danrem 163/WSA didampingi Kasi Intel Korem 163/WSA Letkol Chb Dayat Dwi Ariyanto, Kasi Ter Korem 163/WSA Letkol Inf Frandi Siboro dan Ketua Persit KCK Koorcab Korem 163/WSA Ibu Theresia Rinawati. Disambut oleh Dandim 1616/Gianyar Letkol Kav Asep Noer Rokhmat, Dandim 1626/Bangli Letkol Cpn Andi Pranoto dan Dandim 1610/Klungkung Lekol Kav Jacob Janes Patty serta masing - masing Ketua Persit. (ata)
Tags: 
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
Bali Tribune/ Ratusan Anggota TNI menerma pengarahan Komandan Korem 163/Wirasatya Kolonel Arh Albertus Magnus Suharyadi
Redaksi

Dewa Nyoman Oka, Disabilitas Harapkan Keadilan

$
0
0
Bali Tribune, Gianyar - Keterbatasan fisik, membuat hidup I Dewa Nyoman Oka (55), semakin tersudut. Penyandang gangguan penglihatan dan tuli serta sebatang kara asal Banjar Tarukan Kaja, Pejeng Kaja, Tampaksiring ini, kini mengharapkan keadilan dalam mempertahankan pekarangan rumah kelahirannya. Terungkap, di saat berjuang atas pekarangannnya yang disertifikatkan kerabatnya, kini harus menghadapi gugatan di meja hijau.
 
Ditemui, Kamis (24/1), Dewa Oka didampingi pamannya Dewa Nyoman Ngurah (65), masih memiliki semangat dan keyakinan atas haknya. Dari penuturan Dewa Ngurah, pekarangan yang kini ditempati Dewa Nyoman Oka sudah bertahun-tahun mulai dari almarhum kakeknya bernama Dewa Putu Degang (almarhum) dan lanjut ayahnya Dewa Made Tresnapati (almarhum). Kini, Oka yang menderita buta dan tuli, hidupnya sebatangkara. Ironisnya, tanpa dinyana pekarangannya telah disertifikatkan  saat ada program  Prona tahun 2013.
 
Informasi itu kemudian ditelusuri ke Badan Pertanahan Nasional dimana ternyata ditemukan surat sporadik dan surat keterangan dari desa bahwa tanah Dewa Nyoman Oka telah terbit sertifikat atas nama kerabatnya Dewa Ketut Oka Merta dan Dewa Nyoman Ngurah Swastika.
 
Dengan adanya temuan dugaan pemalsuan surat  atas terbitnya sertifikat itu, Dewa Nyoman Oka melalui keluarganya akhirnya  mengambil langkah hukum, dengan melapor ke Polda Bali. Atas laporan itu, aparat kepolisian pun menetapkan Dewa Ketut Oka Merta dan I Dewa Nyoman Ngurah Swastika sebagai tersangka serta sudah ditahan dan berkasnya kini sudah dilimpahkan Kejari Gianyar.
 
Tidak hanya itu, Polda bali juga menetapkan tiga orang tersangka lainnya, yakni I Dewa Putu Artha Putra mantan Perbekel Pajeng Kaja, Bendesa Pakraman Taruikan  I Wayan Artawan dan Kepala Dusun Tarukan Kaja,  I Nyoman Sujendra.
 
Namun, status tersangka atas dugaan pemalsuan sertifikat ini, posisi Dewa Oka tenyata belum aman. Sebab, dua tersangka.  Di balik harapan mendapatkan perlindungan hukum ini, para tersangka Dewa Ketut Oka Merta dan Dewa Nyoman Ngurah Swastika melakukan gugatan perdata. Meladeni gugatan ini, Dewa Oka pun harus berjuang dengan bantuan jasa penasihat hukum.
 
“Kami hanya berharap dalam perkara perdata ini, ada keadilan. Terlebih, para penggugat ini sudah berstatus tersangka yang artinya ada cukup bukti awal  bahwa mereka telah melakukan pemalsuan sertifikat,“ harap Dewa Nyoman Ngurah.          
 
 Secara terpisah, I Made Somya Putra, kuasa hukum Dewa Nyoman Oka mengungkapkan, selain sikap diskriminatif,  penyandang disabilitas juga rentan sekali menjadi korban tindak pidana. Sebagaimana dialami kliennya, I Dewa Nyoman Oka yang tuna netra dan tuli.  Dimana tanah yang dimilikinya telah disertifikatkan atas nama orang lain itu oleh tersangka Dewa Ketut Oka Merta dan Dewa Nyoman Ngurah Swastika yang diduga dibantu oleh tersangka lain, yaitu kepala desa I Dewa Putu Artha Putra bendesa adat I Wayan Artawan dan kepala dusun I Nyoman Sujendra.
 
“Klien kami dilihat begitu lemah dan  tidak mampu  melindungi dirinya sendiri,  maka niat jahat para tersangka pun muncul dan memanfaatkan. Disabelitas seperti Dewa Oka ini  butuh perlindungan hukum yang utuh dan menyeluruh,” harap Somya.
 
Somya juga mengapresiasi penyidik dan kejaksaan yang telah memroses tindak pidana pemalsuan ini.  Harapannya, para tersangka lainnya yaitu mantan Perbekel Pejeng Kaja,  I Dewa Putu Artha Putra bendesa adat I Wayan Artawan dan kepala dusun I Nyoman Sujendra juga  diproses tuntas. 
 
“Kami harap manuver hukum para tersangka dengan mengajukan gugatan perdata, tidak meloloskan tersangka  dari jeratan hukum pidana.  Tidak hanya perlindungan dalam hukum pidana saja, dalam hukum privat seperti hukum perdata disabilitas juga wajib mendapat perlindungan,” pungkasnya.(Ata)
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
Dewa Nyoman Oka (kiri) didampingi pamannya Dewa Nyoman Ngurah
News Group: 
redaksi

Gelombang Tinggi dan Angin Kencang, Penyeberangan Kapal Cepat Ditutup

$
0
0
Bali Tribune, Amlapura - Penyeberangan kapal cepat dari Padang Bai menuju Lembar dan Gili Trawangan Pulau Lombok, Kamis (24/1) ditutup sementara akibat cuaca buruk disertai gelombang tinggi dan angin kencang di perairan Selat Lombok.
 
Pantauan koran ini di Pelabuhan Padang Bai, kemarin, hampir seluruh kapal cepat terlihat lego jangkar di areal pelabuhan. Pun demikian, di Dermaga Rakyat Padang Bai, jika setiap harinya ada ribuan wisatawan asing dan lokal yang antre masuk ke dalam kapal cepat untuk menyeberang ke Gili Trawangan dan Gili Air. Namun Kamis kemarin, areal dermaga rakyat tersebut terlihat lengang tanpa ada aktivitas bongkar muat penumpang dan barang. Pun demikian, tidak terlihat adanya kapal cepat yang tiba dan berlabuh di dermaga.
 
Dari peringatan cuaca yang dikeluarkan BMKG Wilayah III Denpasar, yang berlaku selama tiga hari dari tanggal 24 sampai 26 Januari, ketinggian gelombang di tengah perairan Utara Bali berkisar antara 0,5-3,5 meter, perairan Selatan Bali berkisar antara 0,75 hingga 5,0 meter, ketinggian gelombang di tengah perairan Selat Bali antara 0,75-4,0 meter dan ketinggian gelombang di Selat Lombok berkisar antara 0,75-5,0 meter. Kecepatan angin di Selat Lombok berkisar  antara 8-45 Kilometer per jam.
 
 Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Padang Bai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, kepada koran ini di Pelabuhan Padang Bai, kemarin membenarkan terkait penundaan sementara penyeberangan kapal cepat hingga perkiraan tiga hari ke depan.
 
“Kita sudah keluarkan peringatan kepada para nahkoda kapal terkait dengan kondisi cuaca di tengah perairan. Dimana ketinggian gelombang saat ini berkisar antara 0,75 hingga 2,5 meter,” tegas Eka Suyasmin.
 
 Ia menambahkan penundaan penyeberangan atau pelayaran ini hanya berlaku bagi kapal cepat saja, sementara penyeberangan kapal ferry sampai saat ini masih berjalan normal.
 
“Untuk kapal ferry menuju Lembar masih berjalan normal, karena ketinggian gelombang saat ini masih relatif aman bagi kapal besar berbadan tinggi,” tandasnya.
 
Pihaknya masih akan terus memantau perkembangan kondisi cuaca di tengah perairan, baik melalui prakiraan cuaca yang dikirim BMKG Wilayah III Denpasar, maupun dari komunikasi radio dengan para nahkoda kapal.
 
 Sementara itu, hingga saat ini arus penyeberangaan di Pelabuhan Padang Bai terlihat cukup padat, yang didominasi truk barang dengan tujuan Lombok dan daerah lain di wilayah Timur Indonesia. Hanya saja, panjangnya antrean masih tertampung di dalam areal parkir pelabuhan dan tidak sampai meluber hingga keluar pelabuhan.(ags)
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
LEGO JANGKAR – Akibat cuaca buruk di perairan Selat Lombok, penyeberangan kapal cepat dari Padang Bai menuju Lembar dan Gili Trawangan kemarin ditutup. Kapal pun lego jangkar di Padang Bai.
News Group: 
redaksi

Cuaca Belum Membaik, Penutupan Penyeberangan Kapal Cepat Diperpanjang

$
0
0
 
Bali Tribune, Amlapura - Tingginya gelombang disertai angin kencang di Selat Lombok, yang terjadi beberapa hari lalu, dan karena hingga Minggu (27/1) belum juga membaik, pihak Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padang Bai memperpanjang masa penutupan penyeberangan kapal cepat dari Padang Bai menuju Lembar, Gili Trawangan, dan Gili Air, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
 
Informasi dihimpun koran ini, kemarin, menyebutkan pascapenutupan aktivitas penyeberangan kapal cepat tersebut, ratusan wisatawan asing tujuan Gili Trawangan pengguna jasa penyeberangan kapal cepat terpaksa beralih menggunakan jasa kapal ferry dengan tujuan Pelabuhan Lembar. Ini memicu membludaknya antrean penumpang pejalan kaki baik di Dermaga I maupun di Dermaga II Pelabuhan.
 
 Kepala KSOP Padang Bai, Ni luh Putu Eka Suyasmin, kepada koran ini membenarkan terkait masih ditutupnya seluruh aktivitas pelayaran kapal kecil utamanya kapal cepat. Memang, kata dia, sebelumnya perkiraan penutupan  sementara itu dilakukan hanya tiga hari saja, yakni dari Rabu (23/1) hingga Jumat (25/1).
 
Namun setelah tiga hari ditutup, cuaca di tengah perairan masih belum bersahabat dan dinilai membahayakan bagi pelayaran kapal cepat, hingga akhirnya KSOP Padang Bai memutuskan untuk memperpanjang penutupan pelayaran hingga Senin (28/1) hari ini.
 
 “Cuaca di tengah perairan Selat Lombok masih belum membaik dimana ketinggian gelombang masih mencapai 0,75 sampai 2,5 meter. Dengan pertimbangan ini maka kami memutuskan untuk memperpanjang penundaan penyebrangan bagi kapal cepat,” tegas Eka Suyasmin.
 
Kendati penutupan sementara akan berakhir pada Senin (28/1), namun pihaknya masih terus memantau perkembangan cuaca di tengah perairan, baik melalui laporan prakiraan cuaca yang dikirimkan oleh Kantor BMKG Wialayah III Denpasar, maupun melalui komunikasi dengan para nahkoda kapal yang tengah melakukan pelayaran di Selat Lombok.
 
“Kita akan terus evaluasi, kalau cuaca sudah membaik dan aman untuk penyebrangan kapal cepat, maka penyeberangan akan kita buka kembali. Tapi kalau cuaca di tengah perairan masih belum aman, kami akan pertimbangkan untuk memperpanjang penundaan penyeberangan bagi kapal cepat,” tandasnya.
 
Sementara itu, untuk pelayaran kapal ferry tujuan Pelabuhan Lembar dan Nusa Penida, ssampai saat ini, menurutnya, masih normal mengingat cuaca di tengah perairan masih cukup aman untuk penyeberangan kapal ferry yang memiliki bobot atau GRT yang besar.
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
Bali Tribune/PARKIR – Kapal cepat rute Gili Trawangan, Gili Air dan Lembar tampak masih lego jangkar di Padang Bai akibat ditutupnya rute pelayaran kapal tersebut.
News Group: 
Redaksi

Akses Menuju Proyek Vila Diportal Warga

$
0
0
Bali Tribune, Gianyar - Warga Banjar Susut, Desa Buahan, Payangan, Gianyar menutup akses jalan menggunakan portal beton, Sabtu (26/1). Warga memasang portal beton, karena tidak terima ulah investor yang sedang membangun proyek di wilayahnya menggunakan akses jalan tanpa izin, tanpa ada pemberitahuan, dan tanpa ada sosialiasi kepada warga Banjar Susut.
 
Untuk membangun proyek, investor tersebut menggunakan alat, truk dengan melintas jalan swadaya tersebut. Hal ini mengakibatkan jalan cepat rusak. Selain itu, tanaman padi petani setempat menjelang berbuah rusak tertimbun material yang dibawa kendaraan proyek.
 
Tokoh Banjar Susut, I Ketut Kudu (48) dihubungi Minggu (27/1) mengatakan, warga memasang portal beton setelah ada keputusan warga dalam rapat yang digelar di Wantilan Pura Puseh belum lama ini. Pemasangan portal beton dengan tujuan agar alat berat dan truk besar tidak melalui akses jalan swadaya  yang dibuat sejak 10 tahun lalu itu.Truk proyek yang mengangkut material batu, pasir selama ini sudah merusak jalan swadaya yang menggunakan dana PNPM.
 
Diceritakan Ketut Kudu, dulu warga Banjar Susut tinggal di sini, namun tidak memiliki akses jalan. Warga berjalan menelusuri jalan setapak pada saluran air subak. Karena tidak ada jalan, warga kemudian memperjuangkan agar ada jalan yang bisa dilalui sepada motor dan kendaraan.
 
Menurut Ketut Kudu, proses pembuatan jalan dengan pembebasan tanah dulunya sangat berat dan panjang, namun sekarang setelah ada jalan, investor datang dan membangun di wilayah setempat.Yang disayangkan warga, investor dengan seenaknya melintasi jalan tersebut tanpa izin, tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu dan tanpa ada sosialisasi kepada masyarakat.
 
Merasa geram, warga Banjar Susut kemudian rapat di wantilan pura memutuskan untuk memasang portal beton. “Pemasangan portal beton agar alat berat dan truk bermuatan material tidak melintasi jalan swadaya menggunakan dana PNPM, yang boleh melintas sepeda motor dan kendaraan kecil,” pugkasnya.
Tags: 
Keliling Bali
Keterangan Gambar: 
PORTAL - Warga bergotong royong membuat portal agar kendaraan menuju proyek pembangunan vila tidak bisa lewat. Ini lantaran pihak investor tidak izin terlebih dahulu menggunakan jalan desa.
News Group: 
Redaksi
Viewing all 11020 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>