Quantcast
Channel: Keliling Bali
Viewing all 11020 articles
Browse latest View live

Dua Kegiatan di Disparbud Dipangkas

$
0
0
balitribune.co.id | Bangli - Imbas dari kondisi APBD Bangli tahun 2019 yang mengalami devisit hingga Rp 81 Miliar, berdampak pada beberapa kegiatan di Organinasi Perangkat Daerah (OPD) harus dipangkas. Untuk di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) ada dua kegiatan yang dipangkas.
 
Kabid Tradisi Sejarah Dan Kepurbakalaan, Disparbud Bangli I Nyoman Susila mengatakan, terkait efisiensi anggaran ada kegiatan yang tidak bisa terlaksana. “Petugas dari Bappeda sempat turun melakukan verifikasi atas beberpa kegiatan,” sebut I Nyoman Susila, Rabu (21/8).
 
Kegiatan yang tidak bisa berjalan yakni untuk penyusunan buku informasi budaya Bangli dengan anggaran Rp 100 juta. “Dalam buku tersebut berisikan potret tentang kebudayaan Bangli,” jelasnya. Sesuai rencana buku tersebut nantinya akan diberikan kepada masyarakat yang berkeinginan mengetahui secara rinci tentang budaya di Bangli. 
 
Hal yang sama juga untuk kegiatan di bidang pemasaran, kegiatan untuk jasa pembuatan buku informasi pariwisata harus tertunda. “Anggaran untuk pengadaan jasa  pembutan buku Rp 100 juta, namun kegiatan dipangkas,” jelas Kabid Pemasaran I Wayan Merta. Sementra untuk kegiatan di Bidang Kesenian, semuanya bisa berjalan termasuk didalamnya penciptaan karya seni berupa menciptakan tari gumitir.
 
Kabid Kesenian Disparbud Bangli I Nyoman Wiradana mengatakan, dari tiga kegiatan yang tersusun semuanya bersumber dari anggran PHR Badung dan Denpasar sehingga bisa berjalan sesuai harapan. Adapun untuk tiga kegiatan tersebut  yakni persiapan menghadapi Pesta Kesenian Bali (PKB). “Secara fisik hampir 90 persen sudah berjalan tinggal sekarang melakukan evaluasi saja,” ungkap Kabis asal Tabanan ini.
 
Selain itu kegiatan yang sudah berjalan yakni pementasan kesenian Bangli, seperti pagelaran seni budaya serangkian HUT Kota Bangli dan 17 Agustus serta untuk persiapan duta kesenian Bangli yang nantinya ikut berpartisipasi dalam HUT Kota Negara. Kegiatan yang berjalan juga mencakup penciptaan karya seni  yakni menciptakan tari bunga gumitir. Untuk tari tersebut merupakan garapan dari Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Bapak Nyoman Cerita. “Untuk menciptakan tari bunga gumitir menghabisakan anggaran Rp 90 juta, tari sudah sempat dipentaskan oleh anak-anak SMKN 4 Bangli,” sebut I Nyoman Wiradana.(u)
Keliling Bali
Bali Tribune/ I Nyoman Susila.
Agung Samudra

Aplikasi Laut Nusantara, Harapan Baru bagi Nelayan di Gianyar

$
0
0
balitribune.co.id | Gianyar - Meningkatkan hasil tangkapan ikan, nelayan di Gianyar kini dibekali pengetahuan baru untuk mendeteksi keberadaan ikan. Sehingga ke depannya, nelayan tidak lagi buang-buang energi untuk mencari sebaran ikan, dan tinggal melakukan penangkapan. 
 
Hal itu terungkap dalam Pelatihan Pembuatan Bioreeftek dan Sosialisasi Aplikasi Laut Nusantara, di Balai Subak Masceti, Gianyar. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (DKPKP) Gianyar Ir. Dewi Hariani mengatakan, di era revolusi industri 4.0 seperti saat ini, masyarakat nelayan harus turut berkembang seiring dengan lajunya teknologi. Begitu banyak hasil riset kelautan yang inovatif yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat nelayan. "Sudah saatnya bagi kita untuk siap bertransformasi," kata Dewi Hariani.
 
Kabupaten Gianyar memiliki panjang pantai 14,30 Km yang terbentang dari Pantai Siyut Desa Tulikup Kecamatan Gianyar hingga Pantai Gumicik Desa Ketewel Kecamatan Sukawati Gianyar. Selain itu  Kabupaten Gianyar juga memiliki potensi sumber daya perikanan tangkap. Dengan potensi tersebut, didukung oleh kelompok nelayan sebanyak 27 KUB dengan anggota 771 orang nelayan.
 
Menurut Dewi Hariani, sesuai survey Potensi Produksi Lestari, ketersediaan sumber daya pesisir dan laut di Kabupaten Gianyar belum dapat dikelola dan dimanfaatkan secara optimal. “Untuk mengatasi hal itulah kami bekerjasama dengan Balai Riset dan Observasi Laut, Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP) Kementerian Kelautan dan perikanan menyelenggarakan  Bakti Inovasi teknologi dengan mengadakan pelatihan Bioeeftek dan Aplikasi laut Nusantara,” jelas Dewi Hariani.
 
Aplikasi laut Nusantara adalah sebuah aplikasi berbasis android yang sangat bermanfaat bagi para nelayan di seluruh nusantara. Melalui aplikasi ini nelayan mendapatkan informasi mengenai sebaran ikan nasional, sebaran ikan pelabuhan dan sebaran ikan berdasarkan jenisnya. Selain itu, juga tersaji informasi mengenai potensi dan isu kelautan lainnya seperti terumbu karang, pelestarian biota laut hingga ancaman pencemaran. Para peserta pelatihan juga dilatih berbagai cara pemulihan terumbu karang dari kerusakan seperti transplantasi dan pembuatan terumbu karang buatan. 
 
BROL, kata Dewi Hariani, telah merintis teknologi transplantasi karang yang disebut dengan Bioreeftek. Bioreeftek merupakan salah satu jenis artificial reef (terumbu buatan) yang sudah mulai dikembangkan sejak tahun 2008. Fungsi Bioreeftek adalah untuk merekrut larva planula karang secara alami. Dengan adanya teknologi baru ini, tentunya menjadi harapan baru bagi kelestarian ekosistem terumbu karang di Kabupaten Gianyar. (u)
Keliling Bali
Bali Tribune/ PELATIHAN - Nelayan Gianyar ikuti pelatihan Aplikasi Laut Nusantara.
Redaksi

Perkemahan Orientasi Pembina PMR

$
0
0
balitribune.co.id | Semarapura - Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta menghadiri kegiatan pembukaan Orientasi Pembina PMR Madya dan Wira perkemahan Satin PMR Wira dan DKP PMR Madya Angkatan III Se-Kecamatan Nusa Penida, di Kantor Camat Nusa Penida, Selasa (20/8).
 
Ketua Panitia I Gusti Ketut Kaler menyatakan, kemah ini mengambil tema Membentuk Pembina PMR dan Remaja yang Berkarakter Disiplin dan Berdedikasi. Tujuan Perkemahan Satin PMR Wira dan DKP PMR Madya antara lain, melatih pembina PMR, membentuk Satin PMR Wira dan DKP PMR Madya Angkatan III seKecamatan Nusa Penida, Memberikan pengetahuan tentang kepalangmerahan dan membentuk turoe sebaya yang akan difungsikan di masing-masing sekolahnya, membentuk remaja yang berkarakter positif, disiplin dan berdedikasi tinggi terhadap kemanusiaan.
 
Kegiatan selama perkemahan antara lain, pelatihan manajemen pembina PMR yang diikuti oleh 2 orang dari masing-masing sekolah, yakni pembina PMR tingkat SMA/SMK berjumlah 12 orang dan pembina PMR Tingkat SMP berjumlah 20 orang dan Diklat Satin dan DKP diikuti oleh 7 orang dati masing-masing sekolah diantaranya PMR Wira berjumlah 42 orang dan PMR Madya berjumlah 70 orang.
 
Kegiatan perkemahan ini dilaksanakan Selasa (20/8) sampai Jumat (23/8) 2019, di ruang rapat Kantor Camat Nusa Penida, Aula UPT Bersama, Ruang Rapat UPT Pendidikan, dan Gor Nusa Penida. Adapun Materi dan praktek yang diberikan di antaranya mengenai pertolongan pertama dan materi ASB (Ayo Siaga Bencana), dan materi terkait lainnya.
 
 Wabup Made Kasta mengharapkan agar peserta perkemahan dapat mengikuti dan memanfaatkan waktu dengan baik, dan tunjukkan dedikasi. Jangan lewatkan waktu dan kesempatan untuk belajar. Peserta perkemahan agar dapat menguasai dan mengimpelementasikan materi yang diberikan dalam keadaan sehari-hari bagi anggota PMR dan masyarakat secara luas. Melalui ajang ini peserta diharaapkan mampu menumbuhkembangkan rasa sosial dan solidaritas sesama anggota dan masyarakat umum. (u)
Keliling Bali
Bali Tribune/ PERKEMAHAN - Wabup Made Kasta hadiri perkemahan Pramuka angkatan III se-Nusa Penida.
Ketut Sugiana

Usai Pesta Arak Juli Tikam Ega

$
0
0
balitribune.co.id | Negara - Seorang pemuda, Putu Ega Diana Putra (19) asal Banjar Bale Agung, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, harus dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar. Ia menjadi korban penikaman yang dilakukan Gusti Ngurah Komang Juli Pramana (18) asal Palungan Batu, Desa Batu Agung, Jembrana Rabu (21/8) malam.
 
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Kamis (22/8), penikaman ini terjadi saat korban  menghadiri undangan resepsi ulang tahun di Banjar Bangli, Desa Yehembang Kangin Mendoyo. Saat itu korban yang datang bersama belasan temannya tengah pesta miras jenis arak. Beberapa saat tetiba datang pelaku bersama lima orang temannya. Kedua kelompok ini pun ikut berpesta arak namun duduk terpisah dengan kelompok korban. Minuman kelompok pelaku lebih dulu habis dan mereka memutuskan untuk bergabung dengan kelompok korban.
 
Saat itulah mulai timbul bibit-bibit ketegangan. Dibawah pengaruh miras, korban mulai berjoged dan mulai mengeluarkan kata-kata kotor kepada pelaku dan kelompoknya. Ketegangan berlanjut hingga mereka bubar. Setelah keluar dari rumah sipemilik hajatan, korban ditikam oleh pelaku dengan menggunakan pisau belati. Korban tersungkur setelah perut kiri korban bagian bawah terkena tusukan. Setelah sempat dilarikan ke Pukesmas II Mendoyo di Yehembang dan luka korban mendapat jahitan, korban langsung dirujuk ke UGD RSU Negara.
 
Kendati tim medis RSU Negara sempat melakukan tindakan medis intansif, namun karena mengalami luka cukup parah, sehingga korban dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar. Sementara korban hingga kini masih mendapatkan perawatan intensif di RSUP Sanglah. Sedangkan dan teman-temannya langsung diamankan ke Polsek Mendoyo. Kelian Banjar Bangli, Desa Yehembang Kangin, Ketut Agus Kanta dikonfirmasi melalui ponselnya Rabu siang mengakui telah terjadi peristiwa penikaman diwilayahnya tersebut.
 
Kendati pihaknya mengaku tidak mengetahui jelas peristiwa tersebut, namun menurutnya penikaman itu terjadi saat pesta miras jenis arak saat perayaan ulang tahun salah seorang warganya. "Tadi pagi saya baru dapat kabar. Di TKP sudah dipasangi garis polisi. Pelaku dan teman-temannya juga katanya sudah diamankan di Polsek Mendoyo. Pemilik rumah yang ulang tahun juga sudah di Polsek," ungkapnya. Kendati pelaku sudah diperiksa secara itensif bersama sejumlah saksi, namun pelaku tidak rupanya tidak menyesali perbuatannya.
 
Pelaku justru berdalih hanya menjaga harga diri lantaran korban dinilai tidak sopan terhadap kelompoknya. Saat bergabung dengan kelompok korban karena minumannya habis, “Begitu kami gabung, korban malah joged-joged dan kakinya sampai naik mengenai kepala teman saya. Tapi saat itu saya bilang ke teman-teman agar jangan diladeni karena kita cari teman bukan cari musuh,” tutur pelaku di Polsek Mendoyo Rabu kemarin. Ketegangan berlanjut hingga pesta berakhir dan kedua kelompok ini keluar lokasi pesta.
 
“Sampai di luar, dia (korban) sempat tanya ke teman saya, apakah kalau ditato sakit atau tidak. Saya jawab memangnya berani ditato. Korban tersinggung dan memukul kepala saya dua kali. Saya mempertahankan harga diri, lalu saya gores dengan pisau hingga luka,” tuturnya. Pelaku mengaku memang pisau milik temannya tersebut dibawanya dari rumah selalu dibawanya kemana-mana. Kapolsek Mendoyo Kompol Made Karsa dikonfirmasi Kamis siang mengatakan  peristiwa itu dipicu kesalahpahaman usai pesta arak saat menghadiri pesta ulang tahun.
 
Menurutnya pelaku masih diperiksan intensif oleh Penyidik Polsek Mendoyo. Pemeriksaan itensif tjuga dilakukan terhadap sejumlah saksi-saksi, diantaranya dari teman-teman pelaku dan korban serta memeriksa itensif pelaku. “Kejadiannya tadi malam, pemicunya minuman keras. Kami tadi malam sudah langsung menerjunkan anggota ke TKP untuk melakukan olah TKP dan pengamankan pelaku serta saksi-saki. TKP juga sudah kita pasangi garis polisi,” ungkapnya didampingi Kanit Reskrim Polsek Mendoyo Ipda Gusti Ngurah Artha Kumara. (u)
Keliling Bali
Bali Tribune/ PENIKAM - Pelaku penikaman diamankan di Polsek Mendoyo.
News Group: 
Putu Agus Mahendra

Ajak 12 OPD Kunker ke Jembrana, Ny Putri Koster: Mari Bergandengan Menuju Bali Era Baru

$
0
0

balitribune.co.id | Jembrana - Dalam rangka meningkatkan sinergitas antar kelompok PKK di tingkat provinsi serta kabupaten/kota se-Bali, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster mengajak 12 Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Bali untuk melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Jembrana yang dikenal dengan sebutan Bumi Mekepung.

Untuk selanjutnya kunjungan serupa juga akan dilakukan di kabupaten lain, sementara pada kunjungan perdana di Kabupaten Jembrana, acara sinkronisasi tersebut dipusatkan di Gedung Kesenian Bung Karno Jembrana, Jumat (23/8).

Pada kesempatan itu, Ny Putri Koster yang akrab disapa Bunda Putri mengatakan, melalui kunjungan ini selain bertujuan untuk mensinergikan Program PKK dengan Program OPD Provinsi Bali, juga bertujuan untuk menggeser stigma bahwa Gerakan PKK hanya tanggung jawab dari Tim Penggerak PKK saja, melainkan harus menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
 
Lebih lanjut, Bunda Putri mengatakan, guna mewujudkan keluarga yang sejahtera sampai pada lapisan terkecil masyarakat, dibutuhkan koordinasi dan komitmen dari berbagai sektor dan wilayah untuk menjaga kualitas, kuantitas pendidikan, kesehatan, keamanan dan ketertiban perekonomian serta sektor lainnya.
 
“Untuk itu melalui momentum ini saya mengajak OPD di Provinsi Bali, OPD di Kabupaten Jembrana, mari bersama-sama bergandeng tangan dan melangkah seirama dalam menjalankan program, sehingga tidak terjadi tumpang tindih. Kita harus fokus pada pokok permasalahan sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru," ujarnya, menandaskan.
 
Sementara itu, Bupati Jembrana I Putu Artha menyatakan menyambut baik atas inisiasi Ketua TP PKK Provinsi Bali untuk melakukan sinkronisasi terhadap OPD di Kabupaten Jembrana. Ia berharap kegiatan ini akan membawa dampak positif bagi kemajuan gerakan PKK di Jembrana.

Putu Artha menyebutkan, di bawah koordinasi Ketua TP PKK Kabupaten Jembrana, pihaknya selama ini telah melakukan beberapa kegiatan yang berdasarkan 10 program pokok PKK, seperti penyelenggaraan Posyandu guna memastikan kesehatan bayi mulai dari dalam kandungan, mencegah terjadinya stunting dengan memperhatikan keberadaan gizi di Kabupaten Jembrana, serta berbagai macam program dan kegiatan lainnya.
 
“Untuk itu, saya berharap kegiatan sinergitas ini akan semakin memberikan dampak positif guna mewujudkan keluarga dan masyarakat yang sejahtera,” ujar Bupati Artha.

Pada kesempatan itu, Ny Putri Koster yang didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Jembrana dan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Jembrana, melakukan peninjuan ke beberapa stand pameran yang telah disediakan oleh OPD di lingkungan Pemprov Bali dan OPD Kabupaten Jembrana.

Stand yang dikunjungi adalah pasar murah, stand pemeriksaan dan pembagian kaca mata gratis, IVA Test, pelayanan kependudukan dan tes kesehatan. Selain itu, dilakukan juga penyerahan bantuan setelan baju kepada 240 anggota yang tergabung dalam 6 sekaa gong di Kabupaten Jembrana, serta penyerahan bantuan bagi lansia dan beberapa bantuan lainnya. 

Keliling Bali
Bali Tribune/Ny Putri Koster yang didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Jembrana dan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Jembrana saat kunjungan kerja ke Kabupaten Jembrana
Redaksi

Bangkai Paus Pilot Terdampar di Penimbangan

$
0
0
balitribune.co.id | Singaraja - Seekor paus jenis pilot terdampar di pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng,Jumat (23/8) sekitar pukul 06.00 wita. Warga menemukan bangkai paus yang diperkirakan mati dua hari sebelumnya  berusia sekitar 30 tahun  dalam kondisi penuh luka.
 
Bangkai paus jenis pilot itu ditemukan oleh sejumlah anggota Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Penimbangan Lestari.Dan lanjut  penemuan itu disampaikan ke warga sekitar yang diteruskan ke Jurusan Perikanan dan Kelautan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja untuk dilakukan pemeriksaan.
 
Dari hasil pemeriksaan ditemukan sebanyak 8 luka yang diduga akibat gigitan atau serangan dari ikan predator yang ada di laut.
 
Dosen Jurusan Perikanan Kelautan Undiksha, Gede Iwan Setiabudi mengatakan, dilihat dari lukanya yang berbentuk bulat, luka-luka itu diperkirakan akibat dimakan ikan predator. "Kalau dari kondisi fisiknya, paus ini diperkirakan mati sekitar dua hari lalu. Tubuhnya masih segar, dan lukanya cenderung bulat, diduga akibat dimakan oleh ikan,"jelas Iwan Setiabudi.
 
Hanya saja Iwan tidak berani memastikan penyebab matinya paus tersebut sebelum hasil nekropsi (bedah) dari tim kedokteran hewan dari Universitas Udayana merilis hasilnya. "Sambil menunggu tim kedokteran, paus itu sekarang diikat oleh para nelayan di tengah laut untuk dapat memperlambat proses pembusukan,"imbuh Iwan.
 
Menurut Iwan, paus pilot banyak ditemukan di perairan wilayah Bali utara. Paus jenis pilot adalah paus yang habitatnya berada di daerah tropis. 
 
Nantinya, lanjut Iwan, usai hasilnya diketahui, rencananya paus itu  akan dikembalikan ke habitatnya agar menjadi sumber makanan bagi habitat yang ada disekelilingnya.
 
"Paus jenis ini hampir sama pergerakannya dengan lumba-lumba,"tandasnya. 
Keliling Bali
Bali Tribune/Bangkai Paus Pilot Terdampar di Penimbangan
News Group: 
Khairil Anwar

Trans Jawa 9 Kandas Lagi

$
0
0
balitribune.co.id | Negara - Kondisi arus dan angin diperairan selat Bali yang tidak menentu kembali menyebabkan gangguan penyeberangan Jumat (23/8). Kali ini Kapal Motor Penumpang (KMP) Trans Jawa 9 kembali terseret arus dan kandas diperairan dangkal. Belasan penumpang dievakuasi oleh personil Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP).
 
Setelah sebelumnya mengalami gangguang mesin dan terseret arus hingga kandas saat menunggu giliran berlabuh Sabtu (17/8) lalu, KMP Trans Jawa 9 kembali mengalami terbawa arus hingga duduk manis lagi pada Jumat siang. Bahkan lokasi kandasnya salah satu armada kapal penyeberangan milik perusahan pelayaran PT Pelayaran Makmur Bersama juga disekitar lokasi kandas sebelumnya. Saat terseret arus itu kapal juga usai mecari haluan dan tengah menunggu giliran berlabuh di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk.
 
Berdasarkan informasi yang diperoleh Jumat kemarin, kapal penyeberangan dilintas Jawa-Bali ini berlayar dari Pelabuhan Peneyeberangan Ketapang, Banyuwangi pukul 11.25. Kapal yang dinakhodai Dadang Priyantoni itu mengangkut 1 truk besar, 2 truk tronton, 1 truk sedang, dua mobil pick up, 4 sepeda motor dan 18 orang penumpang serta 13 ABK. Setelah satu jam berlayar, kapal mencari haluan serta menunggu giliran untuk sandar ke dermaga Landing Craft Macine (LCM) Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk.
 
Saat mengapung itu lah kapal terseret arus deras dan terhempas angin kencang. Sekitar pukul 12.30 Wita, KMP Trans Jawa 9 akhirnya kembali duduk manis diperairan dangkal didekat Pura Segara, Gilimanuk. Kendati nakhoda bersama ABK saat itu berusaha melakukan oleh gerak, namun tidak mampu menggeser posisi kapal. Peristiwa itu langsung dilaporkan ke Kejadian ini dilaporkan ke STC (Ship Traffic Controle) Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk. untuk diteruskan kepihak Pos Pencarian dan Pertolongan (PP) Jembrana.
 
Sekitar pukul 15.00 wita Personil Pencarian dan Pertolongan bersama KPLP Gilimanuk,Polair, TNI AL melakukan evakuasi terhadap seluruh penumpang KMP Trans Jawa 9. Petugas mengevakuasi penumpang kapal menggunakan rib boat 01 Gilimanuk milik BNPP memang disiagkan di pelabuhan Gilimanuk.  Kordinator Pos PP Jembrana Komang Sudiarsa dikonfirmasi Jumat kemarin mengatakan KMP Trans Jawa 9 yang memiliki bobot 975 GT itu kandas disebelah timur dari lokasinya yang kandas pekan lalu.
 
Seluruh penumpang yang tertahan dikapal yang kandas ini dievakusi ke Ruang kantor PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk melalui dermaga Teluk Gilimanuk, “ada 18 orang penumpang yang kami evakuasi” ujarnya. Pihaknya memastikan tidak ada korban dalam musibah laut kali ini. “ABK memang masih ditengah, tapi penumpangnya sudah turun. Evakuasi berjalan lancar dan aman. Semua penumpang dalam keadaan selamat. Setelah dievakusi, kami sudah diserahkan kepihak ASDP” paparnya.
 
Mereka kemudian ditampung sementara di kantor ASDP untuk menunggu kendaraan yang masih berada didalam kapal. Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala UPP Kelas II atau Syahbandar Gilimanuk, I Ketut Aryadana mengatakan setelah semua penumpang dievakuasi kemudian dilakukan upaya penarikan dengan KMP Trima Jaya 9 yang masih satu perusahaan. “Namun penarikan belum berhasil dan KMP Trans Jawa 9 masih kandas. Untuk bisa lepas menunggu air pasang yang puncaknya sekitar pukul 23.00 Wita,” tandasnya. (u)
Keliling Bali
Bali Tribune/ PENUMPANG - Petugas mengevakuasi belasan penumpang KMP Trans Jawa 9 yang kembali kandas di Selat Bali, Jumat siang.
News Group: 
Putu Agus Mahendra

Korban Penikaman Masih Dirawat, Pelaku Langsung Ditahan

$
0
0
balitribune.co.id | Negara - Setelah dirujuk oleh Tim Medis UGD RSU Negara ke RSUP Sanglah, Denpasar, Kamis (22/8) dini hari, korban penusukan Putu Ega Diana Putra (19) kini masih menjalani perawatan medis. Sedangkan pelaku penusukan, Ngurah Komang Juli Pramana (18) sudah ditahan di Polsek Mendoyo.
 
Sebelumnya, kasus penikaman ini terjadi pada Rabu malam sekitar pukul 23.30 Wita di Banjar Sumbul, Desa Yehembang Kangin, Mendoyo. Saat itu korban Putu Ega Diana Putra asal Banjar Bale Agung, Desa Yehembang, Mendoyo menghadiri undangan resepsi ulang tahun temannya. Korban yang datang bersama belasan temannya tengah pesta miras jenis arak. Beberapa saat datang pelaku Komang Juli Pramana, asal Banjar Palungan Batu, Desa Batuagung, Jembrana bersama lima orang temannya. Kedua kelompok ini pun ikut berpesta arak, namun duduk terpisah dengan kelompok korban.
 
Minuman kelompok pelaku lebih dulu habis. Mereka memutuskan bergabung dengan kelompok korban. Saat itulah mulai timbul bibit-bibit ketegangan. Di bawah pengaruh alkohol, korban mulai berjoged dan mulai mengeluarkan kata-kata kotor kepada pelaku dan kelompoknya. Ketegangan berlanjut hingga mereka bubar. Setelah keluar dari rumah sipemilik hajatan, korban ditikam oleh pelaku dengan menggunakan pisau belati. Korban tersungkur setelah perut kiri korban bagian bawah terkena tusukan. Setelah sempat dilarikan ke Pukesmas II Mendoyo di Yehembang dan luka korban mendapat jahitan, korban langsung dirujuk ke UGD RSU Negara.
 
Kendati tim medis RSU Negara sempat melakukan tindakan medis intansif, namun karena mengalami luka cukup parah, korban dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar. Sedangkan pelaku dan teman-temannya langsung diamankan ke Polsek Mendoyo. Pemeriksaan intensif juga dilakukan terhadap sejumlah saksi-saksi, diantaranya dari teman-teman pelaku dan korban. Pihak kepolisian sudah mendapat kabar mengenai kondisi korban penusukan tersebut. 
 
Kapolsek Mendoyo Kompol Made Karsa dikonfirmasi, Jumat (23/8), mengatakan korban masih mendapat perawatan medis intensif di RSUP Sanglah, Denpasar. "Korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUP Sanglah. Namun kondisinya sudah membaik," ungkapnya. 
 
Kendati kondisi korban dipastikannya sudah membaik, namun hingga saat ini korban belum bisa dimintai keterangannya kerena masih menjalani perawatan intensif. Korban baru akan dimintai keterangannya setelah kondisi kesehatannya sudah pulih. Sementara terhadap pelaku penikaman, Gusti Ngurah Komang Juli Pramana sudah mulai dilakukan penahanan sejak Jumat (23/8) siang. Penahanan dilakukan karena berdasarkan bukti permulaan yang cukup serta dikhawatirkan pelaku melarikan diri ataupun merusak barang bukti.
 
"Kita sudah memeriksa sejumlah saksi dan telah memiliki cukup bukti untuk melakukan penahanan terhadap terduga pelaku. Penahanan kita keluarkan hari ini," ujar Kapolsek Kompol Made Kasta, didampingi Kanit Reskrim Polsek Mendoyo Ipda Gusti Ngurah Artha Kumara. Pelaku saat ini masih ditahan di Ruang Tahanan Polsek Mendoyo. Penahanan ini juga dilakukan agar memudahkan proses penyidikan kasus penikaman usai pesta miras tersebut. Pelaku dijerat dengan pasal 351 KUHP, yakni tidak pidana penganiayaan berat yang mengakibatkan korban luka berat. Pelaku diancaman dengan hukuman 5 tahun penjara. (u)
Keliling Bali
Bali Tribune/ DIAMANKAN - Pelaku penikaman usai pesta miras di Banjar Sumbul, Gusti Ngurah Komang Juli Pramana sudah ditahan di Polsek Mendoyo.
Putu Agus Mahendra

Sosialisasikan Pemahaman Gratifikasi kepada ASN

$
0
0
balitribune.co.id | Tabanan - Serangkaian Roadshow Jelajah Negeri Bangun Anti-Korupsi, yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI di Kabupaten Tabanan, 23-25 Agustus 2019, KPK juga menyelenggarakan Sosialisasi Gratifikasi sebagai upaya peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang gratifikasi sekaligus sebagai upaya preventif terhadap kemungkinan pelaku tindak pidana korupsi.
 
Sosialisasi diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), para camat, kepala desa se-Kabupaten Tabanan, serta unsure terkait. Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Bupati Tabanan ini dihadiri oleh Sekkab Tabanan I Gede Susila, Inspektur Kabupaten Tabanan I Gede Urip Gunawan, Penasehat KPK Pak Sani, dan narasumber dari Tim Gratifikasi KPK RI, Anjar dan Nawang.
 
Menurut Pak Sani selaku Penasehat KPK, sosialisasi ini bertujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. “Terdapat dua kategori gratifikasi, yakni gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan dan wajib dilaporkan. Yang tidak wajib lapor itu seperti kompensasi atau honor yang tidak melebihi standar yang sumber anggaran berasal dari internal. Untuk yang wajib lapor itu seperti penerimaan hadiah yang terkait kedinasan atau kompensasi atau honor yang melebihi standar instansi penerima,” katanya.
 
Selain itu, dibolehkannya batasan pemberian hadiah kepada rekan kerja PNS dan penyelenggara Negara. Seperti contoh, melakukan pemberian untuk rekan kerja batasan maksimal itu Rp 200 ribu. Sementara jika untuk memberi cinderamata pada pisah Sambut Pejabat Daerah atau Kepala Dinas boleh saja, dengan catatan maksimal per orang batasan pemberiaannya Rp 300 ribu.
 
Menurutnya, jika menerima hadiah (gratifikasi) maka segera laporkan kepada Unit Pengendalian Gratifikasi atau KPK. Waktu maksimal lapor diri adalah 30 hari sejak menerima gratifikasi. Kalau lebih dari 30 hari tidak melapor, maka si penerima diduga memiliki niat menerima gratifikasi. Ini akan dikenakan ancaman pidana maksimal 20 tahun dan minimal 4 tahun sesuai Pasal 12 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
 
Sementara itu, Sekkab Tabanan menegaskan, sosialisasi gratifikasi ini sangat penting diikuti. Peserta harus mengetahui apa saja yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan dalam menerima gratifikasi. Menurutnya, pemahaman tentang gratifikasi harus satu persepsi agar tidak ada penyimpangan dalam penyelenggaraan pemerintahan.(u)
Keliling Bali
Bali Tribune/ SOSIALISASI - KPK sosialisasikan pemahaman Gratifikasi kepada ASN Pemkab Tabanan.
Komang Arta Jingga

Kemarau Panjang, Warga di Daerah Tandus Menjerit Kesulitan Air Bersih

$
0
0
balitribune.co.id | Amlapura - Musim kemarau panjang yang melanda sebagian besar wilayah di Karangasem kian dirasakan dampaknya oleh masyarakat, utamanya yang tinggal di wilayah tandus seperti Kecamatan Kubu, Bebandem, Abang, Rendang dan Seraya Karangasem. Menyusul kemarau panjang yang terjadi tersebut, warga semakin kesulitan untuk mendapatkan air bersih, lantaran sumber-sumber air bersih yang ada di wilayah tandus tersebut mengering.
 
Kondisi ini semakin diperparah dengan mengeringnya sejumlah Embung Geomembran yang ada di wilayah tersebut, sehingga praktis warga harus berjuang keras untuk mencari air bersih kendati harus berjalan hingga tujuh kilometer. Sementara itu harga satu ember air bersih dari mobil tangki keliling dirasakan warga cukup mahal, dimana untuk satu ember sedang air bersih dibandrol seharga Rp. 2000 rupiah.
 
“Kalau air satu ember di sini harganya 2000 rupiah, kalau mau cari air bersih harus turun keselatan jalan kaki sejauh tiga kilometer di keran air pinggir jalan,” ungkap Ni Komang Riju, warga asal Banjar Gula, Desa Buana Kerti, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Jumat (23/8) kemarin. Namun warga yang tidak mampu membeli air dari mobil tangki yang harganya pertangkinya sampai Rp 100 ribu tersebut, tidak punya pilihan lain selain harus berjalan jauh ke kran air bersih tersebut.
 
Hal senada juga dikatakan Ni Made Kasning, disebutkannya jika kekeringan dan kesuloitan air bersih yang dialami warga di desanya itu sudah terjadi sejak enam bulan lalu, namun kondisi terparah terjadi sejak dua bulan lalu, dimana tidak ada lagi sumber air bersih yang ada airnya alias kering kerontang. “Sudah dua bulan kondisinya parah seperti ini. Makanya warga di sini sangat mengharapkan adanya bantuan air bersih dari pemerintah,” pintanya.
 
Sementara itu, untuk mengatasi kesulitan air bersih yang dialami oleh warga di sejumlah daerah tandus di Karangasem selama musim kemarau panjang ini, Pemkab Karangasem melalui BPBD Karangasem, Dinas Sosial dan POM serta PDAM, sudah mendroping air bersih menggunakan mobil tangki kesejumlah titik droping sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh Perbekel di desa yang membutuhkan. “Kita sudah lakukan droping air bersih sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh Kepala Desa atau Perbekel,” tegas Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa.
 
Kamis (22/8), pihaknya telah mengerahkan anggota dengan satu mobil tangki untuk mendroping air bersih ke Banjar Gula, Desa Buana Kerti, Kecamatan Bebandem. Kedatangan mobil tangki air BPBD ini langsung disambut oleh puluhan warga yang membawa jirigen dan ember untuk meengambil dan menampung air bersih dari mobil tangki BPBD Karangasem tersebut. Warga di desa ini berharap agar pemerintah secara rutin mensuplay air bersih selama musom kemarau panjang yang terjadi saat ini. (u)
Keliling Bali
Bali Tribune/ BANTUAN AIR - Musim kemarau panjang warga di sejumlah daerah di Karangasem kesulitan air bersih, BPBD Karangasem droping bantuan air bersih di Bebandem.
Redaksi

Pergi ke Sekolah, Tertimpa Dahan Beringin

$
0
0
balitribune.co.id | Semarapura - Naas dialami Komang Diatmika (15) seorang siswa Kelas IX SMPN 2 Banjarangkan, Jumat (23/8) jam 7.30, saat berangkat ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor, tertimpa dahan pohon beringin kering mengenai kepalanya, kejadian naas tersebut di depan Pura Mlanting Sari Ds Getakan Kec. Banjarangkan Kab. Klungkung.
 
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Banjarangkan AKP Ketut Suaka Purnawasa. Menurut Kapolsek, korban Komang Diatmika (15) alamat Br. Palak Dusun Gunung Rata Desa Getakan, Kec. Banjarangkan, Kab. Klungkung, siswa kelas IX SMPN 2 Banjarangkan, mengalami luka serius. Ketika berangkan ke sekolah tiba-tiba tertimpa dahan kering pohon beringin. Saksi yang mengetahui peristiwa itu Komang Putra (45) orangtua korban, dan I Dewa Parwata guru di SMPN 2 Br.angkan, Alamat Ds Getakan Kec. Banjarangkan, Klungkung.
 
Awal mula kejadian, sekitar pukul 06.30, korban hendak pergi ke sekolah di SMPN 2 Banjarangkan di Dusun Pau dengan mengendarai sepeda motor Supra Fit, setibanya di jalan raya Getakan, tepat di depan Pura Mlanting Sari Ds Getakan, korban tertimpa batang pohon beringin yang sudah kering sehingga menyebabkan korban jatuh dari sepeda motor yang dikendarainya. Akibat kejadian tersebut korban tidak sadarkan diri dan ditolong oleh kedua saksi Komang Putra yang kebetulan ayah korban dan Dewa Parwata dibawa ke UGD RSU Klungkung untuk mendapat perawatan sementara. Namun sampai pukul 11 .00 wita korban sudah sadarkan diri dan masih tetap dalam penanganan medis.
 
“Batang Pohon kering beringin yang menimpa korban berukuran cukup besar dan tepat mengenai kepala korban yg menyebabkan korban tidak sadarkan diri. Selain bengkak di kepala kanan korban juga mengalami luka lecet di pelipis kanan, bengkak di dahi,” terang AKP Ketut Suaka Purnawasa. (u)
Keliling Bali
Bali Tribune/ DIRAWAT - Korban Komang Diatmika saat dirawat di UGD RSU Klungkung.
Ketut Sugiana

BNN Pusat Sidak BNN Kabupaten Klungkung

$
0
0
balitribune.co.id | Semarapura - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI melaksanakan sidak sekaligus Evaluasi kondisi BNN Klungkung. Rombongan yang dipimpin Sekretaris Utama BNN RI Irjen Pol. Drs. Adhi Prawoto SH, Kepala BNN Provinsi Bali Brigjen Pol Putu Gede Suastawa diterima Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama Ketua DPRD sementara Kabupaten Klungkung A.A Gede Anom, Kepala BNN Kab. Klungkung AKBP Dewa Alit Made Artha, Kapolres Klungkung AKBP I Komang Sudana serta instansi terkait di Kantor BNN Kabupaten Klungkung, Jumat (23/8).
 
Bupati Suwirta saat menerima rombongan mengatakan, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan daerah, terutamanya perkembangan di sektor pariwisata, tentu berimbas dengan hal-hal negatif seperti peredaran narkoba. Selaku pimpinan daerah, Bupati Suwirta bersama instansi terkait telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung pencegahan, pemberantasan, pemakaian dan peredaran gelap narkoba di Kabupaten Klungkung. 
 
Bupati Suwirta juga mengatakan, Pemkab Klungkung telah mengeluarkan kebijakan pembuatan pararem anti narkoba untuk desa adat se-Kabupaten Klungkung, menutup kafe remang-remang, mensosialisasikan tentang bahaya narkoba, termasuk melakukan tes urine untuk memastikan ASN di Pemkab Klungkung tidak terlibat narkoba dan memakai narkoba. “Semua desa adat di Klungkung sudah memiliki pararem anti narkoba. Pararem itu bukan segala-galanya, tetapi niat baik untuk memberantas narkoba itu sudah ada di desa adat masing-masing,” ujarnya.
 
Bupati Suwirta juga menambahkan, bahaya narkoba menjadi ancaman serius yang dapat merusak semua generasi, terutama generasi muda. Pesatnya perkembangan pariwisata di Nusa penida saat ini menjadi tantangan pemerintah daerah untuk mengantisipasi masuknya peredaran narkoba. Untuk itu, pihaknya akan terus berupaya dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencegah masuknya narkoba ke nusa penida. “Pintu masuk nusa penida selama ini belum terkontrol. Dengan kehadiran BNN Pusat mudah-mudahan memberikan support untuk memberantas narkoba dikabupaten Klungkung,” imbuhnya.
 
Sekretaris BBN RI Adhi Prawoto mengatakan, penyalahgunaan narkoba telah menjadi ancaman yang serius di Indonesia. Adhi Prawoto mengajak BNN Provinsi, BNN Kabupaten/kota dan seluruh pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota agar terus aktif dalam mensosialisasikan bahaya pemakaian dan peredaran narkoba. Adhi Prawoto juga mengintruksikan kepada seluruh petugas BNN untuk fokus bekerja memberantas narkotika, menurutnya jaringan narkotika saat ini sangat luas. (u)
Keliling Bali
Bali Tribune/ SIDAK - BNN Pusat sidak sekaligus kunjungan evaluasi keberadaan BNN Klungkung.
Ketut Sugiana

Dengan Bahasa Isyarat, “Bule Gila” Langsung Nurut

$
0
0

balitribune.co.id | Gianyar - Tidak hanya dalam dunia marketing, pengusaan bahasa tubuh rupaya lebih efektif juga digunakan oleh petugas Satpol PP dari pada kata-kata dalam penanganan orang depresi ataupun orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).  Telebih, penderitanya adalah dua warga asing seperti yang ditangani oleh Petugas sat Pol PP Ganyar,  I Wayan Nasta dan rekan-rakannya di kawasan Ubud, Minggu (25/8) kemarin. Meski tidak menguasai bahasa asing, pesan non-verba dari gerak tubuh membuat orang asing  yang kerap agresif ini, luluh dan menurut saat dievakuasi ke RSJ Bangli.

Sejumlah pecalang didampingi Babinkantibmas Desa Lodtunduh Ubud, Minggu pagi berkordinasi ke Kataor Satpol PP Gianyar. Mereka tidak ingin perilaku salah seorang wisatawan asing  yakni, Abdul Raazik (33), asal Inggris  yang tinggal di sebuah villa di desa setempat semakian berulah. Terlebih dalam penangannya, sangat sensitif jika terjadi sesuatu.  “Khawatirnya dia mengamuk saat kami amankan, karena itu kami minta bantuan petugas Pol PP,” ungkap salah seorang pecalang.

Atas laporan ini, Kadis Pol PP menugaskan I Wayan Nasta dan tim sebagai garda terdepan ke lokasi. Hingga di lokasi, tanpa persiapan khusus, Nasta langsung mendekati Raazik, yang sebelumnya sempat ngamuk-ngamuk tidak jelas itu. Dari kejauhan, Nasta memanggil orang asing itu dengan sebutan "Friend/ teman" dan selanjutnya tidak ada kata-kata asing lagi kecuali bahasa tubuh. Dari kejauhan Nasta dan Raazik pun terlihat akrab seperti  sudah kenal lama. Setelah beberapa menit berkomunikasi isyarat, Raazik langsung luluh dan digiring naik ke mobil  Satpol Pp.

Belum sempat beranjak dari lokasi, Petugas Pol  PP ini juga disambangi oleh seorang warga yang melapokan keberadaan bule depresi di tempat lain. Sekali  dayung menuju pulau, Nasta pun pindah ke Ubud kota. Warga lantas menunjukkan seorang  warga asing yang sedang telanjang dada  yang diketahui bernama  Fransisicus Hendricus (45) asal Belanda. Meski tidak agresif, keberadaannya meresahkan lantaran sering meminta makanan ataupun rokok kepada warga yang sedang melintas.

Lagi-lagi dengan gaya khasnya, Nasta  mendekat dengan sebutan Friend. Sembari berbagi rokok, dengan bahasa isyaratnya, mereka berdua langsung akrab. Namun kali ini Nasta membutuhkan waktu lebih banyak untuk merayu Franssicuss.  Dengan menghabiskan beberapa batang rokok, Londo yang diduga defresi itu akhirnya menuruti permintaan Nasta untuk ikut naik ke mobil Pol Pp.

Kepala Dinas Pol PP dan Damkar Gianyar, I Made Watha, membenarkan, jika hari itu pihaknya menerima laporan keberdaan dua orang OGDJ  berkewarganegaraan asing. Seperti biasa, pihaknya langsung berkoordiansi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk penangananya. “Setelah kedua orang asing ini kami amankan, kita langsung bawa ke Rumah Sakiat Jiwa di Bangli,” terangnya.

Mengenai penyebab kelakuan aneh bule ini, sebut Watha, umummya karena faktor ekonomi, kehabisan bekal. Disebutkan pula, pihaknua memang sering menerima laporan jika di kawasan Ubud  banyak warga asing yang bertingkah. Selama mereka tidak merusak fasilitas umum atau melukai orang, pihaknya pun tak bisa mengangkut orang sembarangan. "Banyak bule, terutama yang tinggal di homestay-homestay, harus sabar menanganinya. Karena butuh pendekatan agar tidak terjadi keributan saat penanganannya,” pungkasnya. /uni

Keliling Bali
Bali Tribune/Pol PP amankan dua Bule ODGJ
Nyoman Astana

Terseret Ombak, Dua Pemancing Ditemukan Tak Bernyawa

$
0
0
balitribune.co.id | Tabanan - Jenazah pemancing yang terseret ombak di sebelah selatan Pura Enjung Galuh Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Selasa (3/9) akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. 
 
Jenazah pertama ditemukan Kamis (5/9) di sebelah timur Pantai Pasut, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Tabanan sekitar pukul 06.00 Wita. Kemudian jenazah kedua ditemukan sekitar pukul 15.00 Wita sekitar 15 meter dibarat lokasi penemuan jenazah pertama.
 
Berdasarkan informasi di lapangan, jenazah pertama merupakan jenazah I Wayan Sumiarta (43), alias Bagong warga Banjar Batanbuah, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan. Jenazah itu pertama kali ditemukan oleh nelayan Kelating Made Suanda dan nelayan Tegaltemu Nyoman Pande Mustika Yuda saat melakukan penyisiran disepanjang Pantai Pasut. 
 
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tabanan, I Ketut Arsana Yasa (Sadam) yang juga anggota DPRD Tabanan asal Banjar Pasut mengatakan, mayat korban ditemukan posisinya sudah di pinggir Pantai Pasut.
 
Menurutnya, pasca kejadian pihaknya memang berkoordinasi dengan nelayan dipesisir Tabanan untuk turut melakukan upaya pencarian dengan menyisir pantai. Dan benar saja, Kamis pagi sekitar pukul 06.00 Wita ia mendapatkan informasi bahwa jenazah korban telah ditemukan. "Saya langsung ke TKP dan jenazah itu memang benar sahabat saya I Wayan Sumiarta alias Bagong, balawista handal di Tanah Lot," imbuhnya.
 
Selanjutnya petugas dari Basarnas, BPBD Tabanan, hingga kepolisian pun datang ke TKP untuk mengevakuasi jenazah korban. Hanya saja jenazah tidak bisa dievakuasi langsung melalui Desa Tibubiu lantaran saat ini tengah berlangsung karya di Desa Pekraman setempat. 
 
Itu sebabnya, jenazah korban dibawa menyusuri pantai menuju Pantai Kelating dan sampai di Kelating baru naik ambulance selanjutnya dibawa ke BRSU Tabanan.
 
Sedangkan jenazah kedua adalah jenazah I Gede Ketut Artika (58), warga Banjar Batanpoh, Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan, ditemukan sekitar pukul 15.00 Wita disebelah barat lokasi penemuan jenazah Sumiarta sekitar 15 meter dan 50 meter lebih dari bibir pantai. "Jenazahnya ditemukan di parit, kemungkinan saat air pasang jenazah terbawa ke sana. 
 
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika saat dikonfirmasi membenarkan kalau kedua korban sudah ditemukan. "Ya sudah ditemukan, semua korban ditemukan di Pantai Pasut, cuma waktunya saja yang berbeda," jelasnya. 
 
Seperti diberitakan sebelumnya, dua pemancing hilang saat memancing di sebelah selatan Pura Enjung Galuh Tanah Lot, sekitar pukul pukul 00.30 WITA, Selasa (3/9).
 
Dua korban yang saat sedang asyik memancing di kawasan diduga terkena hantaman gelombang tinggi, sehingga jatuh dari tebing dan terseret ke tengah laut. Dari lokasi korban jatuh, petugas menemukan arang-barang berupa pancing, dan hasil mancing ikan layur. (u)
Keliling Bali
Bali Tribune/ Dua pemancing yang terseret ombak di Tanah Lot akhirnya ditemukan, Kamis (5/9), dalam kondisi meninggal dunia.
News Group: 
Komang Arta Jingga

Dua Perahu dihantam Ombak, Satu Nelayan Meninggal

$
0
0
Balitribune.co.id | Tabanan - I Wayan Kuwanti (53), salah satu dari dua orang nelayan yang tenggelam akibat perahu yang mereka tumpangi terhantam ombak setinggi tiga meter akhirnya meninggal dunia, setelah sempat dirawat intensif di Ruang ICU Rumah Sakit Wisma Prasanthi Tabanan. 
 
Dari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 6.00 WITA, Jumat (6/9), di Pantai Yeh Gangga, Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, Tabanan, tepatnya di sebelah selatan Waka Gangga Hotel.
 
Saat itu, kedua nelayan yakni I Nyoman Najo (49), dan I Wayan Kuwanti (53), berangkat melaut dengan menggunakan perahu masing - masing dengan jarak 15 meter. Dan sewaktu berangkat dari pinggir pantai yang berjarak 10 meter, mereka telah berhasil melewati ombak pertama.
 
Kedua nelayan inipun memacu atau mempercepat mesin perahu (tancap gas). Sayangnya, tiba - tiba datang ombak besar setinggi kurang lebih 9 feet /kaki (2.5- 3 meter) dan menghantam kedua perahu, sehingga terbalik dan kedua nelayan  terjatuh jatuh/tenggelam terseret ke tengah laut.
 
Dengan mempergunakan jaket pelampung yang mengampung di laut (kedua nelayan sewaktu naik perahu tidak menggunakan jaket pelampung dan ditaruh diatas perahu), kedua nelayan berusaha menyelamatkan diri dengan berenang ke pinggir laut.
 
Setelah berenang atau menyelamatkan diri selama kurang lebih 30 menit, kedua nelayan sampai di pinggir pantai dan ditolong oleh beberapa nelayan yg sudah menunggu. Korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Wisma Prasanthi Tabanan untuk mendapatkan pertolongan lebih intensif.
 
Kendatipun selamat, korban I Nyoman Najo mengalami rasa sakit dibagian dada dan kepala  pusing. Dan setelah menjalani observasi selama 2 jam , korban akhirnya diperbolehkan untuk pulang. Sedangkan perahunya kayu warna hijau miliknya, hancur dan ia mengalami kerugian kurang lebih Rp13 juta.
 
Sementara itu, nasib malang meninpa korban I Wayan Kuwanti. Dokter menyebutkan bahwa di dalam paru - paru terdapat air sehingga harus dikeluarkan dan sudah dipasangi peralatan serta menjalani perawatan intensif di Ruang ICU Rumah Sakit Wisma Prasanthi Tabanan. Sayangnya, nyawa korban tidak dapat di selamatkan. Kuwanti meninggal dunia sekitar pukul 17.10 WITA.
 
Kasubag Humas Polres Tabanan, IPTU I Made Budiarta membenarkan peristiwa itu. Peristiwa kecelakaan nelayan terjadi di Pantai Yeh Gangga, dan satu korban akhirnya meninggal dunia, pungkasnya.(u) 
Keliling Bali
Bali Tribune/Pantai Yeh Gangga, Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, Tabanan.
News Group: 
Komang Arta Jingga

PENGABDIAN MASYARAKAT DOSEN UNIVERSITAS DHYANA PURA DENGAN UMKM PERAJIN PATUNG DI DESA MENDOYO DAUH TUKAD JEMBRANA

$
0
0
balitribune.co.id | Negara - Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) merupakan salah satu program pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Universitas Dhyana Pura merupakan salah satu perguruan tinggi penyelenggara PKMS tahun 2019, yang diketuai oleh Ni Kadek Yunita Sari, S.Si.,M.Si. dengan menggandeng beberapa tim dosen yaitu I Made Endra Puniawan, S.E.,M.M., dan Agus Tommy Adi Prawira Kusuma, S.T.,M.T.  Kegiatan PKMS dilaksanakan dengan mitra sasaran yaitu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kerajinan patung di desa Mendoyo dauh tukad Jembrana. Kegiatan PKMS ini dilaksanakan untuk mengatasi beberapa permasalahan yang dihadapi oleh mitra diantaranya 1) Terbatasnya kapasitas produksi karena alat produksi masih terbatas dan bersifat konvensional, 2) Mitra tidak memiliki pembukuan keuangan yang jelas dan 3) Mitra belum pernah melakukan promosi produk patung yang dihasilkan secara online. 
Solusi yang telah dilaksanakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah pengadaan bahan cetakan patung dan pendampingan pembuatan cetakan patung dilakukan bersama mitra. Cetakan patung yang dihasilkan akan digunakan pada saat produksi patung, hal ini bertujuan untuk menghasilkan jumlah patung yang lebih banyak dalam waktu yang lebih cepat. Tim PKMS juga melakukan pendampingan manajemen keuangan berupa pelatihan pembukuan keuangan sehingga mitra bisa mengetahui keuntungan penjualan yang didapat. Kegiatan pemasaran terdiri dari pendampingan strategi pemasaran online menggunakan instagram dan tokopedia. Dari kegiatan pengabdian ini diharapkan terdapat peningkatan kapasitas produksi patung, mitra memiliki manajemen keuangan yang profesional, adanya peningkatan penjualan melalui pemasaran online sehingga akan meningkatkan pendapatan mitra secara berkelanjutan. 
 
Keliling Bali
Bali Tribune/Pengabdian Masyarakat Dosen Universitas Dhyana Pura di desa Mendoyo Dauh Tukad Jembrana
Yunita Sari (Universitas Dhyana Pura)

Maybank Marathon Bali Makan Korban, Pelari Asal Jepang Ambruk di Blahbatuh

$
0
0
Balitribune.co.id | Gianyar - Bali Marathon yang digelar setiap tahun, kembali memakan korban. Kali ini korbannya adalah pelari asal Jepang, Atsushi Ono (58). Korban ambruk di depan Puri Ageng Blahbatuh, Minggu (8/9) dan diduga akibat serangan jantung.
 
Dari keterangan warga, sebelum terjatuh, pelari dengan nomor dada 1117 ini sudah terlihat keletihan dan jalannya seperti sempoyongan. Hingga akhirnya saat melintas di areal catus pata Blahbatuh, tepat di depan Puri Ageng, korban ambruk tidak sadarkan diri. Petugas PMI yang stand by dekat lokasi langsung melakukan pertolongan. 
 
I Made Loka, petugas PMI Gianyar yang saat itu menangani korban mengungkapkan, saat jatuh korban langsung dipindahkan ke pinggir jalan di tempat yang.teduh. Saat diperiksa jalan nafas dengan memeriksa nadi carotis korban, sudah tidak ada nadi dan henti napas. " Kami sempat melakukan RJP pijit jantung 5 siklus dalam satu menit dan memberikan O2. Setelah korban mulai bernapas kita pindahkan ke dalam Ambulance," ungkap Made Loka.
 
Namun, dalam perjalaan menuju RSU Kasih IbuSaba, Blahbatuh, pernafasan korban kembali terhenti. Di dalam mobil ambulan petugas kembali melakukan RJP . Sampai sampai di rumah sakit Kasih Ibu, korban dinyatakan meninggal. Dari keterangan dokter jaga di IGD setempat, yakni dr. Maya, korban meninggal dunia akibat dehidrasi dan serangan jantung. 
 
Kapolsek Blahbatuh, Kompol Ketut Dwikora pun membenarkan musibah yang dialami pelari berkewarganegaraa Jepang itu. Dari pemeriksaan dna keterangan saksi di lokasi kejadian, kejadian ini murni lantaran kondisi korban yang kurang sehat. Disebutkan, korban atas nama Atsushi Ono, sudah lama tinggal di Indonesia dengan alamat di jalan Alam Elok 6/35 Cluster Ivory Livo Cikarang Bekasi, Jawa Barat. Di  Maybank Marathon Bali 2019 ini korban mengikuti nomor lari Full Marathon dengan jarak tempuh 42 km. 
 
" Untuk sementara, jenasahnya kami titipkan di RSU Kasih Ibu, sambil menunggu konfirmasi dari pihak keluarga korban, " terangnya siingkat. (u) 
Keliling Bali
Bali Tribune/ Petugas PMI memberikan pertolongan kepada korban
News Group: 
Redaksi

Aplikasi Iptek Bagi Generasi Alfa

$
0
0
balitribune.co.id | Denpasar - Generasi Alfa adalah generasi yang lahir setelah tahun 2010. Kemajuan teknologi yang pesat mempengaruhi mereka, mulai dari gaya belajar, materi yang dipelajari di sekolah, sampai dengan pergaulan mereka sehari-hari. Sejalan dengan kemajuan zaman, menuntut lembaga pendidikan dalam hal ini Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mampu memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik dan humanis. Aspek penting dalam perkembangan anak usia dini adalah tumbuh kembang seorang anak dapat terjadi melalui berbagai kegiatan yang dilakukan saat bermain dan pengalaman dari panca inderanya. Salah satu realisasi metode bermain sambil belajar adalah dengan mengaplikasikan Alat Permainan Edukatif (APE) yang difungsikan untuk mengembangkan berbagai pengembangan pada anak usia dini. 
Untuk itu, Kemenristek Dikti melalui Universitas Dhyana Pura dengan Program Kemitraan Masyarakat (PKM), yaitu PKM-Taman Kanak-Kanak Di Desa Renon, Kecamatan Denpasar Selatan, Provinsi Bali, melakukan kegiatan pengabdian guna meningkatkan pengetahuan serta pemahaman guru akan APE.
Ketua kegiatan Elizabeth Prima, S.Th., M.Pd memaparkan, APE sangat baik bagi perkembangan anak usia dini. Selain aman dan tidak berbahaya pada anak, APE juga dirancang untuk mendorong aktivitas dan kreativitas anak karena mengandung nilai pendidikan.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa proses belajar mengajar dapat lebih mudah dan cepat diterima anak dengan penggunaan APE. Selain itu, konsentrasi anak pun lebih terlatih, menambah daya ingat karena dilakukan langsung oleh masing-masing anak serta menjamin atmosfir pembelajaran yang kondusif di dalam kelas.
Kegiatan PKM ini melibatkan mitra, yaitu TK Angel Hearts yang berada di lingkungan Desa Renon, Denpasar Selatan. Dara Astuti, Koordinator TK Angel Hearts dan Ni Luh Made Dwi Ari Prismayanti, S.Pd, Kepala Sekolah TK Angel Hearts Denpasar, mengapresiasi kegiatan ini dan memberikan dukungan kepada tim pengabdi. Terlebih program ini merupakan kali pertama dan pengalaman baru bagi TK Angel Hearts, khususnya guru, anak-anak, dan orang tua.
Kegiatan yang dilakukan dalam PKM ini berupa pelatihan pembuatan APE, yaitu softbook dan celemek cerita yang dibawakan oleh akademisi dari Universitas Dhyana Pura yaitu Putu Indah Lestari, S.P., M.Pd. Berikutnya, dilaksanakan juga demo masak makanan utama dan kudapan, serta pengukuran status gizi pada anak-anak oleh Ravi Masitah, S.Gz., M.Gizi. Tim pengabdi juga memberikan bantuan alat permainan indoor berupa ring basket mini, gawang sepak bola, deduplak, permainan outdoor berupa ayunan. Untuk menunjang pengukuran status gizi maka tim memberikan bantuan berupa alat kesehatan (timbangan badan, microtoise) dan buku siklus menu gizi seimbang. 
Di akhir kegiatan PKM, psikolog Ni Nyoman Ari Indra Dewi, M.Psi. Psikolog dari Tim Pengabdi memaparkan tentang parenting bagi orang tua dan guru dengan materi, “Pola Asuh dan Gaya Komunikasi Terhadap Anak Usia Dini.” 
Kegiatan PKM ini diharapkan dapat membantu guru dalam mengaplikasikan kegiatan belajar mengajar yang kreatif bagi anak-anak.
 
 
 
 
Keliling Bali
Bali Tribune/Parenting – Kemenristek Dikti melalui Universitas Dhyana Pura mengadakan Parenting Pola Asuh dan Gaya Komunikasi Terhadap Anak Usia Dini di TK Angel Hearts Denpasar.
Redaksi

PENGABDIAN MASYARAKAT PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELOMPOK PETANI BUNGA PACAR AIR DI DESA BAKAS KLUNGKUNG

$
0
0
balitribune.co.id | Semarapura– Kementrian Riset danTeknologi dan Pendidikan Tinggi (KEMENRISTEK dan DIKTI) setiap tahun mengadakan program kegiatan pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM), dan tahun ini salah satunya diselenggarakan oleh  Universitas Dhyana Pura (UNDHIRA) Bali dengan kegiatan pengabdian dengan kelompok petani bunga pacar air di Desa Bakas Klungkung. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kesejahteraan kelompok petani bunga pacar air di Desa Bakas Kabupaten Klungkung.
Pertanian bunga di Desa Bakas klungkung merupakan salah satu pencaharian penduduk setempat terutama jenis bunga pacar air. Namun saat ini, terdapat masalah dalam hal berkurangnya produksi bunga karena penggunaan benih berulang dari pohon induk, kesulitan dalam mendapatkan bibit, belum pernah dilakukan rehabilitasi tanah, peralatan pertanian yang digunakan masih manual dan masih kurangnya peralatan pertanian. Selain itu minimnya modal untuk pembelian pupuk, pestisida dan insektisida dan  belum adanya pengelolaan manajemen pertanian. 
Kegiatan ini terdiri dari tujuh  kegiatan yaitu sosialisasi kegiatan, sosialisasi dilakukan untuk memberikan informasi dan mendiskusikan kepada kedua mitra mengenai jadwal kegiatan yang akan dilakukan.Kegiatan kedua yaitu program pendampingan rehabilitasi tanah dengan kompos dan cocopeat, pendampingan perbaikan kualitas benih yang digunakan, pengadaan benih bunga pacar air, pengadaan plastik mulsa, alat pemotong rumput dan alat semprot pertanian, pengadaan pupuk, pestisida dan insektisida untuk pertanian bunga pacar air dan pendampingan manajemen  pengelolaan pertanian bunga pacar air.  Pendampingan dilakukan oleh tim pendamping dan instruktur, yang diketuai oleh dosen dari Universitas Dhyana Pura yakni Ni Kadek Dwipayani Lestari, S.Si.,M.Si. yang merupakan dosen bioteknologi khususnya di bidang pertanian. Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan kelompok petani bunga pacar air di Desa Bakas Klungkung. 
Keliling Bali
Bali Tribune/Kegiatan Pengabdian Pendampingan Universitas Dhyana Pura Bali Di Desa Bakas Klungkung
Redaksi

Jembrana Krisis Air Bersih

$
0
0
balitribune.co.id | Negara - Musim kemarau yang berkepanjangan berdampak pada menyusutnya debit air bakau dan krisis air bersih di Jembrana semakin meluas. Sudah tercatat tujuh wilayah yang terdampak kekeringan.
 
Jika sebelumnya sejumlah banjar di beberapa desa di empat kecamatan yakni Mendoyo, Jembrana dan Negara yang kesulitan air bersih, kini dialami juga oleh warga Kecamatan Melaya. Sehingga sampai Jumat (14/9) tercatat sudah tujuh wilayah terdampak kekeringan.
 
Teranyar krisis air bersih di wilayah Kecamatan Melaya ini terjadi di  dua desa. Yakni, di Banjar Sari Kuning, Desa Tukadaya, dan Banjar Puncaksari, Desa Warnasari. Krisis air bersih di wilayah tersebut diketahui setelah adanya laporan dari pihak desa setempat yang dilayangkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana Jumat kemarin. Untuk penanganannya, personil BPBD Jembrana mulai mendistribusikan air bersih ke dua wilayah tersebut. Dengan meluasnya dampak kekeringan ini, wilayah yang kini dilayani pendistribusian air bersih oleh BPBD Jembrana juga bertambah.
 
Dengan mengandalkan satu unit armada truck tangki air volume 5.000 liter, hingga kini terdapat tujuh wilayah permukiman di empat kecamatan yang dilayani pendistribusian air bersih dari BPBD Jembrana. Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Ketut Eko Susila Artha Permana, Jumat kemarin, mengatakan berdarkan laporan dan permohonan dari pihak desa yang diterimanya sejak Agustus lalu,  pihaknya kini sudah setiap hari melakukan pendistribusian air bersih ke banjar yang dilaporkan mengalamai krisis air itu. Termasuk yang teranyar di Banjar Sari Kuning dan Banjar Puncaksari, Melaya.
 
Wilayah banjar lainnya yang mengalami kekeringan dan juga sudah lebih dulu yang mendapat distribusi air bersih dari BPBD tersebar di tiga kecematan. Di Kecamatan Mendoyo krisis air juga terjadi di Banjar Wali, Desa Yehembang. Di Kecamatan Jembrana.
 
Tercatat Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem. Terbanyak diwilayah Kecamatan Negara yakni Banjar/Desa Berangbang, Banjar Kombading, Desa Pengambengan, dan Lingkungan Awen Lelateng, Kelurahan Lelateng.  Menurutnya di Banjar Kombading menjadi wilayah krisis air dengan warga terdampak yang paling banyak.
 
“Ada tujuh banjar di tujuh desa di empat kecamatan yang sakarang mendapat distribusi ari bersih. Untuk jumlah total warga yang mengalami kekeringan, sudah mencapai ratusan KK. Kemarin paling banyak kita distribusikan sekalian 3 tangki air di Banjar Kombading, karena ada sekitar 200 KK yang mengalami kekeringan di sana. Sisanya, ya masih cukup 1 tangki, sudah termasuk untuk stok,” ujarnya. Diakuinya krisis air pada musim kemarau ini tidak hanya dirasakan oleh warga di wilayah dataran tinggi, namun juga sudah meluas ke wilayah hilir atau pesisir seperti Kombading dan Awen.
 
Menurutnya wilayah di dataran tinggi yang krisis air ini kebanyakan warganya yang mengandalkan sumber air dari pegunungan. Sedangkan beberapa banjar dipesisir seperti di Banjar Kombading, Desa Pengambengan, dan Linggkungan Awen Lelateng, Kelurahan Lalateng, warganya mengdalkan sumber air bersih dari sumur maupun PDAM. Namun  kini kesulitan mendapat air akibat penuruan debit air baku. 
 
Ia menyatakan sumber air bersih yang didistribusikan ini juga dari pipa PDAM di perkotaan, “Untuk bantuan air yang kami distribusikan ini, juga airnya PDAM,” tandasnya. (u)
Keliling Bali
Bali Tribune/ Tercatat sudah tujuh wilayah permukiman di empat kecamatan yang menghadalkan air bersih yang distribusikan BPBD lantaran dilanda krisis air bersih.
News Group: 
Putu Agus Mahendra
Viewing all 11020 articles
Browse latest View live